All Chapters of Kekasihku Anak Mantan Istriku: Chapter 11 - Chapter 20
123 Chapters
Dia anak manusia, bukan anak kucing
Bab 11"Aku peringatkan padamu, Airin, didik anak angkatmu itu dengan benar. Jangan sampai dia merepotkan Regan!"Kini hanya mereka berdua di ruang makan. Airin dan Jihan. Wanita tua itu memindai wajah menantu yang tak pernah dianggapnya dengan ekspresi wajah yang tak begitu jelas.Sementara itu, Airin begitu tenang meski berada di bawah intimidasi ibu mertuanya. Dia sudah terlampau terbiasa menghadapi situasi seperti ini."Regan hanya sesekali mengantarkan Salwa ke kampus, Mom, tidak setiap hari. Kebetulan saja mungkin jadwalnya hari ini tidak terlalu pagi. Mom tidak perlu membesar-besarkan masalah," jelas Airin."Tetap saja itu merepotkan, Airin. Mom tidak mau anak kesayangan Mom direpotkan oleh anak angkatmu yang tak tak jelas asal-usulnya itu.""Asal-usulnya jelas, Mom. Dia anak manusia, bukan anak kucing." Airin mencoba mencairkan suasana, meski wajah tua itu tetap dingin menatapnya."Dia memiliki orang tua kandung, hanya saja kita tidak tahu ...""Tapi siapa? Memangnya kamu perna
Read more
My sweet little girl
Bab 12Airin memacu mobilnya dengan kecepatan sedang, bahkan dia cenderung memperlambat laju mobilnya. Sebenarnya tidak ada hal penting yang membuat ia harus mendatangi butiknya sepagi ini, tetapi dia hanya ingin lepas dari mom Jihan. Wanita tua itu sungguh sangat menyebalkan. Airin tak ingin membuat masalah, lebih baik ia mengalah dan menghindar.Sesekali dia memijat keningnya. Bukan karena pusing, tetapi pikirannya dipenuhi oleh kemelut hubungannya dengan Regan.Anak hanyalah alasan Jihan untuk memisahkannya dengan Regan. Wanita tua itu tahu benar kartu as-nya. Sejak peristiwa aborsi paksa tujuh belas tahun yang lewat, rahim Airin memang bermasalah.Bukan sekali dua kali ibu mertuanya menyodorkan perempuan lain untuk dinikahi oleh lelaki yang bergelar suaminya itu, tetapi Regan selalu menolak. Terakhir Jihan meminta agar Regan mau melakukan program bayi tabung dan menitipkan ben
Read more
Hot daddy
Bab 13Salwa berbalik menatap daddynya lekat-lekat. Ada kekhawatiran yang tersirat. Regan yang segera menyadari keadaan, buru-buru menangkup kembali wajah gadis cantik itu."Daddy tahu kamu nggak nyaman dengan permintaan mommy kamu yang nggak masuk akal itu. Namun, Daddy tak akan pernah membiarkan kekhawatiranmu itu terbukti. Daddy sangat mencintai mommy kamu dan kamu adalah gadis kecil kesayangan Daddy. Jadi jangan khawatir, Little Girl. Tak ada seorangpun yang bisa merubah status itu." Lelaki itu membawa Salwa masuk ke dalam pelukannya.Mereka menghabiskan waktu beberapa menit. Regan mengurai pelukannya, lantas mencium kening gadis itu."Ayo kita keluar. Daddy akan antar kamu sampai depan sana." Sebelah tangan Regan membuka pintu mobil di samping Salwa, sementara tangan yang satunya membuka pintu yang berada di sampingnya. Mereka keluar dari mobil. Regan merangkul bahu gadis itu, men
Read more
Kamu bukan Tuhan!
Bab 14"Apa...?! Dokter tidak salah diagnosa, kan?" Regan berteriak kencang saking kagetnya. Teriakannya memenuhi ruangan yang tidak terlalu luas itu. Dia bahkan terlonjak dari tempat duduknya."Benar, Tuan. Nyonya Airin menderita kanker rahim stadium akhir," sahut dokter Faisal dengan tenang. Dia sudah terbiasa menghadapi keluarga pasien yang shock seperti saat ini.Dokter senior berumur kira-kira lima puluh tahun itu mengulurkan beberapa berkas ke hadapan mereka."Ini adalah hasil beberapa pemeriksaan. Saya jamin ini akurat. Kami tim dokter tidak asal diagnosa," tegasnya.Regan terdiam. Dia mengamati beberapa lembaran itu dengan cermat. Salwa yang duduk di sampingnya merapatkan tubuh ke tubuh daddynya, ikut-ikutan membaca hasil pemeriksaan kondisi kesehatan mommynya."Apa masih bisa disembuhkan, Dok?" tanya Salwa gemetar. Dunia g
Read more
Permintaan terakhir
Bab 15Regan kembali meraih tangan itu, membungkukkan badan, mencium jemari lentik Airin dengan lembut. Dia mendapati istrinya telah berhasil membuka mata. Pendar mata itu seperti bintang, menjelma menjadi titik-titik harapan yang tak pernah putus dari hati Regan saat menyaksikan kondisi terkini istrinya"Aku tidak apa-apa, Regan, hanya pingsan biasa. Kamu tidak usah cemas yang berlebihan." Dia kembali berkilah. Tangannya bergerak lemah membalas sentuhan suaminya."Kamu menyembunyikan sesuatu dari kami," keluh Regan sembari melirik Salwa yang duduk di sampingnya. Gadis itu sejak tadi terisak."Salwa, jangan menangis. Mommy sungguh tidak apa-apa," ujarnya."Bagaimana mungkin aku tidak menangis, Mom? Mommy menyembunyikan penyakit Mommy dariku! Apakah Mommy tidak percaya padaku?! Mommy, seandainya boleh memilih, biar aku saja yang menanggung penyakit ini. Jangan Mommy! Mommy terlalu berharga untukku dan juga Daddy." Suaranya semakin terdengar pi
Read more
Benar-benar sebuah keajaiban
Bab 16Regan menyeret Salwa keluar dari ruangan dengan setengah memaksa, setelah paramedis berdatangan. Sementara itu kondisi Airin kembali drop. Dia tak sadarkan diri. Salwa melihat sekilas dari layar monitor yang menunjukkan denyut jantung mommynya kembali melemah."Daddy," cicit Salwa saat lelaki dewasa itu membawanya duduk di bangku panjang di depan ruang perawatan. Salwa bermaksud untuk berdiri, ingin melihat apa yang terjadi di dalam sana lewat kaca jendela, tetapi tangan kokoh itu memaksanya untuk kembali duduk."Duduklah, Little Girl. Mommy kamu hanya tertidur sebentar. Dia akan segera bangun kembali."Kata-kata itu bernada pengharapan. Namun, baik Regan maupun Salwa yang telah mengetahui dengan jelas kondisi Airin yang sebenarnya, semua itu hanya bertujuan untuk sekedar  menghibur hati mereka sendiri."Tapi aku takut, Dad. Aku tidak mau kehilangan mommy."
Read more
Rasanya baru kemarin
Bab 17 "Lima tahun?!" Rahang Regan mengeras. "Jadi apa saja kerjamu selama lima tahun ini, sampai kamu tidak tahu menahu tentang penyakit nyonya Airin?" Suasana semakin memanas. Muka Regan merah padam, bahkan urat-urat lehernya terlihat jelas saat ia melontarkan kata-kata kepada dokter keluarganya ini. Lelaki berumur tiga puluh tujuh tahun itu mati-matian menahan amarahnya. "Maafkan saya, Tuan. Saya yang lalai," akui dokter Dirga. Lelaki itu menunduk lesu. Percuma saja dia berdebat dengan lelaki di hadapannya. Lelaki yang sedang di kuasai amarah dan terlebih ketakutan akan kehilangan istri tercintanya. "Maaf, katamu?" sinis Regan. "Maafmu sudah terlambat dan tak bisa membalik keadaan, Dokter Dirga! Sekarang kamu lihat bukti dari kelalaianmu. Lihat, Dokter Dirga! Istri saya terbaring di rumah sakit ini dan penyakitnya sudah demikian parah!" Regan berteriak sampai-sampai Armand harus menepuk pundak tuannya itu. "Sekarang kamu saya pecat! Saya tidak butuh dokter seperti kamu!" Rega
Read more
Daddy yang terbaik
  Bab 18   "Daddy, apa kata dokter?" tanya Salwa saat Regan mendaratkan tubuh besarnya di sofa. Gadis itu memindai penampilan daddynya yang nampak berantakan.   Regan menghela nafas sejenak. "Daddy hanya menginginkan yang terbaik untuknya dan kita akan berusaha merawat mommy kamu sebaik mungkin di sini," ucap Regan. Dia mengelus rambut putrinya, merasakan lembab bekas keramas barusan.   "Jadi Daddy tidak jadi membawa mommy berobat ke luar negeri?"   "Setelah Daddy pikir-pikir, sepertinya mommy kamu lebih baik dirawat di sini saja. Mommy kamu barusan juga bilang begitu, kan?" ucap Regan.   "Daddy menyerah?" bisik Salwa. Entah kenapa hatinya mendadak tak karuan, seperti ada firasat yang tidak enak.   "Daddy tidak pernah menyerah, Little Girl."  Pa
Read more
Wanita sok kuasa
  Bab 19   "Bagaimana dengan tugasmu? Apa sudah beres?" tanya Regan. Lelaki itu menghempaskan tubuhnya di samping asisten pribadinya.   "Sudah,Tuan. Berita itu sudah menghilang dari media mereka. Saya sudah menghubungi pemilik akun tersebut dan mereka sudah menghapusnya."   Regan tersenyum puas. "Baguslah. Terus, apa kamu sudah tahu darimana mereka mendapatkan foto dan bahan berita tentang masa lalu Airin?"   "Mereka mendapatkannya dari seseorang, tetapi mereka tidak bisa membocorkan jati diri narasumber, karena itu menyangkut kode etik jurnalistik," jelas Armand sembari menghembuskan nafas. "Saya tidak bisa memaksa mereka, Tuan."   "Ya, aku tahu. Tapi kira-kira siapa ya?"   "Saya rasa kemungkinan besar dari orang-orang yang tidak menyukai nyo
Read more
Bangunlah, Sayang
Bab 20"Kurang ajar! Dasar asisten tidak bisa diatur, tidak becus!" Jihan menggeram dengan mata melotot. Perempuan tua itu sontak melemparkan ponselnya ke atas ranjang saking kesalnya saat panggilan teleponnya dimatikan secara tiba-tiba oleh asisten pribadi putranya."Ternyata kamu tidak bisa dikendalikan, Armand," batin Jihan. "Kamu lebih loyal kepada anakku ketimbang dengan aku yang menjabat sebagai salah satu anggota dewan komisaris RVM group!"Dia terpaksa menggunakan bantuan Armand lantaran kedatangannya ke Indonesia kali ini hanya sendiri, tanpa di dampingi seorang asisten yang biasa mendampinginya. Sherly, asisten pribadi yang terakhir bersamanya sudah mengundurkan diri beberapa hari menjelang keberangkatannya ke Indonesia."Kenapa semua orang tidak bisa di atur?!" Dia teringat beberapa mantan asistennya sebelum Sherly yang juga memilih mengundurkan diri dari pe
Read more
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status