Lahat ng Kabanata ng Jerat Cinta Bodyguard Tajir: Kabanata 61 - Kabanata 70
152 Kabanata
61. Masuk Perangkap
Di kantor, Bram sedang Briefing Petty untuk ketemu klien, Bram minta Petty ajak Marchel menemani Petty,"Ini debut pertama kamu Pet untuk ketemu klien, coba kamu temui Marchel di rumah." Ujar Bram"Tapi Papa harus kasih tahu Marchel dulu, biar pas Petty kesana dia sudah siap," sambung PettyBram telepon Marchel, memberitahukan agar dia bisa menyediakan waktu untuk menemani Petty ketemu klien, alasan Bram ini debut pertama Petty yang harus di support Marchel.Bram berpesan pada Petty agar bisa jaga jarak dengan Marchel, dia tidak ingin terjadi sesuatu antara Petty dengan Marchel. Petty memahami keinginan Bram, dan dia pun meluncur ke rumah Marchel.***Di rumah, Marchel langsung memberitahukan Asha, kalau Petty akan jemput dia atas perintah Bram,"Sha, barusan pak Bram telepon, Petty sedang menuju ke sini katanya, aku di suruh temani Petty ketemu klien, karena ini debut pertama Petty, jadi aku harus dukung." Ujar MarchelAsha yang sedang mengganti
Magbasa pa
63. Sebuah Ancaman
Bram sangat malu pada Marchel atas perilaku Petty, Bram sangat marah dan kesal pada Petty, untungnya dia tidak masuk. Kalau saja Petty ada di kantor, pastinya sudah di damprat Bram. Bram menyesali perilaku Petty, dia minta maaf pada Marchel,"Maafkan saya Cel, saya tidak berhasil mendidiknya lebih baik, "ujar Bram. " Tadinya saya menaruh harapan pada Petty, dengan kejadian ini, saya akan batalkan program magangnya." Lanjut Bram"Kesalahannya, Petty tidak fokus pada pekerjaannya pak, dia tidak memiliki semangat untuk maju." Tukas MarchelBram setuju dengan apa yang di katakan Marchel, menurut Bram, Petty terlalu manja dengan keadaan, sehingga tidak memiliki semangat juang untuk meraih kesuksesan.Marchel mengemukakan, kalau dia tidak ingin mendampingi Petty lagi, karena dia merasa beda jalur dengan Petty. Bram memaklumi ketidakinginan Marchel mendampingi Petty.Bram merasa punya andil atas keributan dalam rumah tangga Marchel, karena dialah yang meminta March
Magbasa pa
62. Awal Pertengkaran
Marchel membuka pintu yang sengaja tidak di kunci Asha, "Kok pulangnya malam sekali mas!!?" Tanya Asha. "Kamu mabuk ya mas? Kenapa sih mas jadi gini!!?" Asha memberondong Marchel dengan pertanyaan "Maafin aku Sha, aku diajak Petty entertain klien, aku jadi ikut mabuk," ujar Marchel yang terkulai di atas sofa. "Tumben kamu mau diajak seperti itu mas? Kenapa mas? Aku bingung mas dengan keadaan ini?" Asha menangis, dia tidak berani untuk berteriak melampiaskan kekecewaannya. Asha sangat marah dengan Petty, yang sudah melanggar kepercayaannya. Asha ingin mengadukan hal itu pada Bram, namun dia kasihan sama Marchel. Asha merasa kalau Marchel di peralat oleh Petty. "Mas, sekarang sebaiknya kamu cuci muka di kamar mandi, setelah itu baru kita bicara." Pinta Asha pada Marchel Marchel pergi ke kamar mandi dengan kondisi masih limbung. Setelah selesai cuci muka, Marchel kembali ke ruang tamu. Marchel bersimpuh di kaki Asha, tapi Asha menariknya untuk sama-sama du
Magbasa pa
64. Sebuah Ketegangan
Bram sangat malu pada Marchel atas perilaku Petty, Bram sangat marah dan kesal pada Petty, untungnya dia tidak masuk. Kalau saja Petty ada di kantor, pastinya sudah di damprat Bram. Bram menyesali perilaku Petty, dia minta maaf pada Marchel,"Maafkan saya Cel, saya tidak berhasil mendidiknya lebih baik, "ujar Bram. " Tadinya saya menaruh harapan pada Petty, dengan kejadian ini, saya akan batalkan program magangnya." Lanjut Bram"Kesalahannya, Petty tidak fokus pada pekerjaannya pak, dia tidak memiliki semangat untuk maju." Tukas MarchelBram setuju dengan apa yang di katakan Marchel, menurut Bram, Petty terlalu manja dengan keadaan, sehingga tidak memiliki semangat juang untuk meraih kesuksesan.Marchel mengemukakan, kalau dia tidak ingin mendampingi Petty lagi, karena dia merasa beda jalur dengan Petty. Bram memaklumi ketidakinginan Marchel mendampingi Petty.Bram merasa punya andil atas keributan dalam rumah tangga Marchel, karena dialah yang mem
Magbasa pa
65. Kartu Truf
Marchel mengajak Asha duduk di ruang tamu, Asha merasa ada sesuatu yang menjadi ganjalan pikiran Marchel. Asha memegang tangan Marchel, "Mas jangan ada masalah yang kamu sembunyikan, aku sudah siap mendampingi kamu menghadapi apa pun masalahnya." Asha sambil menatap mata Marchel Marchel menatap Asha, "Sha, Petty marah besar aku ngomong sama pak Bram." Ujar Marchel. "Kamu bisa baca WA nya.." Marchel memperlihatkan WA Petty pada Asha "Apa yang dia maksudkan kartu 'Truf' mas? Dia punya rahasia apa yang dia ketahui?" Tanya Asha "Aku sendiri gak ngerti rahasia apa yang dia punya Sha, biar aja dia mau ngomong apa." Jawab Marchel 
Magbasa pa
66. Sebuah Pertemuan
Marchel Ketemu Petty Marchel bertemu dengan Petty di sebuah Coffee Shop di keramaian sebuah Mall, dengan demikian Petty tidak bisa macam-macam dengan Marchel. Meskipun dalam perasaan yang tidak senang, tapi bagi Petty bertemu berdua dengan Marchel, adalah sebuah kesenangan. Marchel berusaha untuk bersikap baik dengan Petty, dia sudah tahu bagaimana caranya mematahkan siasat Petty, "Sorry Pet, aku terpaksa cerita sama Papa kamu, karena aku ribut besar dengan Asha." Ujar Marchel membuka pembicaraan Petty merasa senang mendengar penjelasan Marchel, "oh ya? Sampai ribut be
Magbasa pa
67. Asha Kena Damprat
Baru saja Marchel dan Asha mau siap-siap jalan, Mami Marchel masuk ke paviliun, dia melihat kondisi paviliun yang sangat berantakan. Marchel dan Asha memang belum sempat beres-beres paviliun, karena dalam beberapa hari kemarin sibuk menyelesaikan masalah Marchel dan Petty. Mami tidak mau terima dengan kondisi yang ada, dia marah habis-habisan."Marchel!! Kamu bisa jaga kebersiahan dan kerapian paviliun ini gak sih!!?" Sergah Mami Marchel"Maaf mi ... memang tadinya mau di rapikan, Mami keburu masuk jadi belum jadi deh," jawab Marchel"Ya gak gitu dong Cel, setiap berantakan segera di rapikan, gak pake nunggu dong, kamu seperti gak tahu Mami aja!!"Mami Marchel terus ngomel, bahkan dia segera merapikan barang-barang yang berantakan. Asha yang ada disitu menjadi salah tingkah, dia tidak tahu harus melakukan apa. Marchel mengambil inisiatif untuk membantu Maminya."Asha!! Kamu kalau di rumah ya harus aktif menjaga kerapian paviliun ini, jangan tunggu Marchel, baru merapi
Magbasa pa
68. Melepas Ketegangan
Marchel sangat memaklumi keinginan Asha yang sangat sederhana tersebut. Hanya saja Marchel tetap ada ganjalan saat ini, dia sangat kuatir kalau suatu saat Petty mengaku hamil, dan yang menghamili adalah dirinya. Dia tidak bisa membayangkan seperti apa reaksi Asha nantinya."Kalau aku sih secara jujur, tidak ada terbersit sedikitpun ingin menyakiti kamu Sha, karena aku sangat mencintai kamu."Sambil mengatakan itu, Marchel mempererat pelukannya, dia ingin Asha merasakan kehangatan pelukan itu, sebagai manifestasi dari rasa cintanya pada Asha.Asha terbawa perasaan mendengar pengakuan Marchel, kepekaan perasaannya seakan menyetujui apa yang diucapkan Marchel."Yang menjadi ancaman aku saat ini, hanya Petty mas, dia benar-benar terus membayangi pikiranku." Ucap Asha sambil membalas pelukan MarchelMarchel berceket dalam hatinya, karena ancaman yang dirasakan Asha tersebut, sama mengancam dirinya. Dia sangat kuatir kalau Petty tiba-tiba bertindak diluar perkiraa
Magbasa pa
69. Puncak Pelepasan
Marchel tetap bersikap biasa-biasa saja, dia sengaja tidak merespon sinyal yang di berikan Asha. Marchel mengambil ponselnya di atas meja, karena ada pesan masuk, dan Marchel membacanya. Ternyata pesanan makanan mereka sudah sampai, Marchel kembali beridiri dan menuju kearah pintu.Marchel membuka pintu untuk menerima pesanan, setelah itu dia kembali masuk, "Makanan datang nih Sha, mau makan dulu atau gimana?" Tanya MarchelAsha yang masih malas-malasan menjawab sambil tiduran di sofa, "Mas makan duluan aja, aku belum nafsu makan nih.."Marchel meletakkan makanan diatas meja, di dekat mereka duduk, "Kalau gak buru-buru di makan, nanti keburu dingin Sha." Ujar Marchel"Mau biarin makanan keburu dingin, atau mau biarin aku keburu dingin nih..? Tanya Asha sambil mengerlingkan matanya. Marchel mendekat kearah Asha, dia mencium Asha yang sedang tiduran di sofa. Marchel membaca isyarat terakhir Asha, bahwa dia ingin menunda makannya terlebih dahulu, dia ingi
Magbasa pa
70. Jabatan Baru Marchel
Marchel dan Asha di Panggil Philip ke rumah, Philip ingin ajak Marchel ketemu koleganya. Mereka berbicara di ruang tamu, Mami Marchel juga ikut hadir menyaksikan."Marchel ... hari Papi mau ajak kamu ketemu kolega bisnis Papi, kamu bisa gak?" Tanya Papi Marchel"Bisa Pi, kebetulan hari ini agak longgar." Jawab Marchel"Papi akan kasih kamu pegang satu perusahaan dulu, dan itu pun jabatannya Wakil Direktur utama dulu, gimana mau?""Ya sebaiknya memang gitu Pi, Marchel butuh adaptasi dulu, tahu lingkungan kerja dulu.""Ok, kalau gitu nanti kamu ikut Papi, Asha kamu support Marchel ya, biar karirnya makin bagus, hidup kalian makin bagus juga.""Ya Pi, Asha selalu support Marchel Pi..""Ajak dia hidup lebih tertib Asha, jangan seperti masih bujangan aja, malas-malasan." Timpal Mami Marchel"Kalau mau sukses, ya harus tertib Marchel, gaya hidupnya harus di ubah, disiplinnya juga." Sambung PhilipPapi dan Mami Marchel bicara p
Magbasa pa
PREV
1
...
56789
...
16
DMCA.com Protection Status