All Chapters of Cinta dari Perempuan Berwujud Iblis: Chapter 21 - Chapter 30
133 Chapters
21. Pengorbanan Orlando
Dengan cepat, Orlando beralih ke hadapan Kaliya dan melindungi tubuh perempuan itu dari serangan timah api.BUZZ....Tiba-tiba dari tubuh Orlando terpancar cahaya kebiruan seperti tempo lalu. Sebuah barrier menyebar dan menangkal kekuatan lemparan iblis itu. Tubuh Kaliya otomatis jadi terlindungi. Bahkan, kini para iblis itu terpental begitu jauhnya akibat barrier yang mendadak muncul di sekitar Orlando.Mata Kaliya membulat takjub. “Apa ini? Kenapa barrier milikmu tiba-tiba muncul?” gumamnya tak percaya.“Mana aku tahu!” seru Orlando dengan raut panik. Tubuh Kaliya masih berada dalam dekapannya selagi cahaya kebiruan itu memancar. “Jika kamu bisa mengalahkan para iblis itu, cepat lakukan sekarang!”“Benar juga,” batin Kaliya. “Aku terlindungi sekarang, dan aku bisa mengalahkan mereka dengan mudah.”“Kalau begitu lepaskan aku, bodoh!” seru Kaliya sembari mendorong pelan
Read more
22. Kesepakatan Dua Makhluk
Dahi Orlando langsung mengernyit.“APA? Untuk apa aku jadi pelindungmu?!”“Barrier itu... aku membutuhkannya,” jawab Kaliya.Biasanya perempuan itu akan menjawab dengan nada angkuh. Tapi kali ini Kaliya terlihat bersungguh-sungguh saat meminta sesuatu. Mati-matian dia membuang harga dirinya sebagai iblis hanya demi memohon pertolongan kepada manusia.“Mari kita buat kesepakatan. Aku bisa membantumu hidup aman di dunia manusia—kamu bilang kamu seorang buronan, kan? Aku bisa melindungimu dari kejahatan manusia lainnya.”Kaliya terus melanjutkan, “Sebagai gantinya, kamu harus melindungiku dari incaran para iblis lain. Bagaimana?”“Kamu tidak sedang menjebakku, kan?”“Tentu saja, tidak!” ucap Kaliya tak sabar. “Aku bisa mewujudkan semua keinginanmu jika kamu mau. Yang kupinta darimu hanya satu, jika ada iblis lain yang berniat menyakitiku, kamu harus melin
Read more
23. Waktunya Berburu
“Kamu baik-baik saja?” tanya Kaliya kemudian.Orlando menelan salivanya dengan susah payah. Baru beberapa saat lalu pergelangan tangannya sakit akibat ditusuk oleh kuku panjang Kaliya. Namun sekarang rasa sakit itu sirna. Dia segera melihat pergelangan tangannya yang kembali mulus.“Apa yang baru saja kamu lakukan padaku?!” pekik Orlando seperti anak perempuan.“Tenang saja. Itu tidak akan berbekas.”“Apa yang kamu lakukan padaku?!” ulang Orlando dengan nada tinggi.Kaliya hanya berdecak kecil. “Itu adalah cara bagaimana kaum kami membuat perjanjian.”“Tapi kenapa kamu harus menusuk tanganku? Itu mengerikan!” ujar Orlando heboh sembari menggosok-gosok pergelangan tangannya tadi. Padahal tidak ada bekas luka lagi. Namun, rasa nyerinya masih bisa Orlando ingat.“Jangan berlebihan. Itu hanya perjanjian darah,” balas Kaliya enteng.“Apa? Perja
Read more
24. Langkah Berikutnya
Tubuh rusa itu langsung terpental setelah memekik kesakitan akibat kekuatan yang Kaliya lemparkan. Beberapa detik kemudian, tubuhnya terkapar di tanah dalam keadaan tak berdaya.Kaliya segera menghampiri hewan tersebut. “Bagus. Maaf karena aku membunuhmu. Tapi aku harus melakukannya.”“Kamu... berhasil menangkapnya?” tanya Orlando sedikit tak jelas. “Hanya dengan sekali pukulan?”“Benar. Segera makan ini atau aku akan menghanguskannya menjadi abu!”“Baiklah, baiklah. Tolong sabar dahulu,” ujar Orlando. Dia menatap ke arah tubuh rusa yang bagian perutnya sedikit gosong akibat kekuatan api dari Kaliya.Meski di dalam hati dia merasa kasihan, tetapi tubuh Orlando hanya sedang ingin bertindak realistis. Dia lapar dan membutuhkan asupan makanan. Sebenarnya, Orlando bisa saja memakan bahan persediaan pangan yang ditimbun oleh nenek tua di rumahnya—karena sebelumnya dia diberi tahukan soal
Read more
25. Mobil yang Terjungkal
“Bicaralah yang jelas, atau aku akan menghancurkan rusa milikmu ini!” ancam Kaliya.“Eh, jangan lakukan itu!” sergah Orlando cepat. “Daging rusa ini masih banyak dan kemungkinan cukup untuk makananku selama berminggu-minggu. Tolong mengertilah!”Melihat wajah bodoh yang tengah memelas di depannya, Kaliya malah jadi tertawa. Ekspresi Orlando lucu sekali.“Dasar orang bodoh,” cibir Kaliya dalam hati. “Padahal aku bisa mencarikan mangsa lain jika kamu lapar.”“Ya, baguslah kalau begitu. Aku jadi tidak khawatir.”“Kalau begitu ayo pergi dan cari tempat persembunyian. Selain itu, aku ingin kamu menemaniku untuk mencari pecahan batu Katastrof. Ini bukan sebuah permintaan, tapi ini adalah perintah. Jadi ikuti saja!”“Tidak mau!” seru Orlando manja, sembari menggigit kembali daging rusa.Karena kesal, Kaliya bangkit kemudian melemparkan bola api ke
Read more
26. Menyelamatkan Manusia
Kejadian tersebut berlangsung sangat cepat. Orlando tak percaya dengan apa yang baru saja dia saksikan.Asap mengepul dari mobil tersebut. Suara rintihan manusia juga terdengar.“Apa yang kamu lakukan?!” bentak Orlando marah. “Kenapa kamu membunuh mereka?”Dahi Kaliya mengerut saat mendengar nada bicara lelaki itu.“Apa maksudmu? Aku tidak membunuh mereka!” serunya sebal.Orlando melayangkan tatapan marahnya kepada Kaliya. Kemudian dia buru-buru menghampiri mobil tersebut.Saat Orlando membungkuk, dia menemukan sepasang suami istri dalam keadaan terbalik. Mereka tak sadarkan diri. Sementara itu, di belakang terdapat seorang gadis belia yang merintih kesakitan.Darah segar mengalir dari dahinya. Panik, Orlando berusaha menarik salah satu pintu penumpang. Dia berniat membukanya. Tapi karena tarikan kecil tersebut, bagian belakang mobil tiba-tiba saja meletup.Orlanda memekik ketakutan.&
Read more
27. Mobil Korban
Kaliya mengeluh pelan. “Hhh... kamu terlalu berlebihan, Orlando. Sudah aku bilang bukan, bahwa aku tidak membunuh mereka!”“Tapi kamu membuat mereka celaka, Kaliya!” Orlando balik menyeru dengan nada tinggi.Sebuah delikan tampak pada mata Kaliya. Karena tersinggung, Kaliya melemparkan kekuatannya dengan arah yang asal sehingga ledakan terjadi. Orlando sampai memekik karena hal tersebut.Anak gadis yang terbaring tak berdaya di jalanan pun sempat tersentak karena ulah Kaliya. Napasnya berubah jadi tersendat.“Hei, hei, tenangkan dirimu!” ujar Orlando panik. Dia berusaha untuk membuat tubuh anak gadis itu tetap terbaring dan rileks.Berkat perlakuannya tersebut, anak gadis tadi bisa kembali bernapas dengan normal. Tangan kecilnya memegang jemari Orlando erat. Dia terlihat sangat ketakutan, terutama kepada Kaliya.“Berhentilah untuk membuat kekacauan, Kaliya. Aku mohon!” ujar Orlando. “Maaf
Read more
28. Ada Sosok Lain
Sosok itu mendengus kencang hingga asap keluar dari lubang hidungnya. Setelah dirasa keberadaan Kaliya dan manusia itu sudah menjauh, barulah dia keluar dari persembunyian.“Dasar iblis bodoh,” ucap sosok itu sembari menyeringai.“Apa dia tidak tahu, jika semakin banyak dia mengeluarkan kekuatan maka semakin mudah pula jejaknya terdeteksi?”Sosok yang tak lain adalah iblis itu mendekat ke arah tiga manusia yang masih terbarinng di sana. Kemudian dia terkikik geli.“Cih. Dia lupa memasang pelindung untuk mereka. Ternyata keturunan terakhir dari iblis Azazel tidak sepintar yang aku kira,” ucapnya lagi.Rupa iblis itu sangat buruk rupa. Jauh sekali dari perwujudan Kaliya yang cantik melebihi semua iblis di neraka. Meski demikian, iblis yang satu ini liciknya bukan main.Dia sudah mendengar berita di antara para iblis tentang Kaliya dan Lucifer. Berita itu disebarkan ke setiap iblis di muka bumi agar siapa pun
Read more
29. Informasi dari Bumi (1)
Lucifer terbahak saat mendengar seruan tersebut. Dia beralih menatap para istri serta pengikutnya.Sambil merentangkan tangan, Lucifer menyeru, “Kalian ingin aku membunuhnya? Sungguh? Haruskah aku membunuh dia?”“Ya, ya, Tuan! Bunuh saja wanita iblis tidak berguna itu!” teriak mereka serempak.Dengan seringai kemenangan, Lucifer berbalik menatap Katarina yang tergeletak tak berdaya di dalam sangkar.“Kamu dengar itu, kan, Katarina? Bahkan para iblis di sini pun menginginkan kamu binasa!” ujar Lucifer.“Apakah aku harus membuat kamu menyusuh sang Elliot tercinta? Hahahaha!”Hati Katarina terasa amat perih saat Lucifer tiba-tiba menyinggung ayahnya. Ya, Elliot kini sudah tiada semenjak kerajaannya dihancurkan oleh Lucifer. Meski sempat melarikan diri bersama Katarina, tubuh Elliot sudah tidak bisa dipertahankan. Belum lagi, amanat Elliot yang menyuruh Katarina untuk merobek jantungnya.Jik
Read more
30. Informasi dari Bumi (2)
“Cepat berlutut!” seru salah satu anak buah Lucifer kepada iblis itu.“Baiklah, baiklah! Bisakah kalian perlakukan aku seperti biasa saja?” oceh iblis itu. Susah payah dia merubah posisinya yang tadi tersungkur ke posisi berlutut.Anak buah Lucifer hanya mendengus. Mereka kemudian memberi hormat kepada Lucifer dan mulai bicara.“Kami sengaja mengikatnya dengan rantai gaib, Tuanku. Kami khawatir dia akan membuat kekacauan jika dibiarkan begitu saja,” ucap salah satu dari mereka.Lucifer melambaikan tangan. “Tidak apa-apa. Aku berterima kasih karena kalian sudah mengambil tindakan itu.”“Oh, jadi beginilah rupa seorang raja iblis paling hebat di dunia ini, eh? Tuan Lucifer yang terhormat,” kata iblis yang berasal dari bumi itu sambil tersenyum.“Lancang sekali kamu berani bicara seperti itu!”Anak buah Lucifer melemparkan pecut api yang tiba-tiba muncul di tangannya
Read more
PREV
123456
...
14
DMCA.com Protection Status