All Chapters of Gairah Memabukkan Selingkuhanku: Chapter 51 - Chapter 60
60 Chapters
Bab 51: Bagi Naya Evan itu Sempurna
"Ini buat apa, sih?" tanya Naya sambil menahan senyum. Pura-pura tidak paham. Dia membentangkan lingerie berwarna dusty pink.Padahal Naya tidak pernah membahas soal pakaian satu ini pada Evan. Apa mungkin Evan bisa membaca pikirannya? Memang Naya sering berpikir untuk bisa mengenakan lingerie di satu malam bersama seseorang yang spesial. Tampil cantik dan seksi, membuat orang spesial itu tidak bisa berkata-kata.Entah dari mana pikiran aneh itu, tapi semenjak Naya menyadari usianya bukan lagi remaja dan sudah dikejar-kejar status ‘belum laku’, pikirannya menjadi lebih liar. Dia ingin melakukan banyak hal demi mendapat kepuasan. Begitupun sebaliknya, dia ingin bisa memberi kepuasan."Di lantai tiga tadi lagi ada sale, aku langsung kepikiran kamu." Evan menarik tubuh Naya, membiarkannya duduk di pangkuan. "Aku pikir, kamu bakal cantik banget pas pakainya. Rambut kamu juga udah makin panjang. Aku suka."Naya memejamkan mata ketika pria itu menciumi rambut panjangnya yang sudah mencapai
Read more
Bab 52: Evan yang Misterius
Mata Naya sibuk memerhatikan satu-persatu barang yang Evan masukan ke dalam trolly. Dia masih tidak menyangka seorang Evan bisa mengenal semua bahan masakan itu. Khususnya beberapa botol berisikan rempah-rempah yang tidak semua Naya kenal."Kamu mau beli apa lagi?" Evan mendorong trolly mereka menuju area kasir.Naya menggeleng. "Ayo cepat balik ke atas, aku mulai laper nih. Nggak sabar cobain masakan kamu."Dalam kepalanya, Naya sedang membayangkan bagaimana kalau kegiatan seperti ini menjadi rutinitas bagi mereka berdua. Membeli bahan untuk mengisi kulkas dan lemari makan di setiap weekend. Evan membantu memasak di waktu kosongnya.Tetapi, tentu saja tanpa ada rasa bersalah karena telah menjadi pengkhianat. Sepenuhnya menjadi one and only bagi Evan dan begitupun sebaliknya. Dalam hatinya, Naya berjanji untuk segera membawa hubungan mereka ke jenjang lebih serius ketika dia sudah bisa memastikan kisahnya bersama Lukas benar-benar sudah usai.Evan memersilakan Naya duduk seolah menjad
Read more
Bab 53: Gairah Memabukkan
Kali ini Naya memegang kendali. Yang ada dalam pikirannya hanyalah membuat Evan merasa puas. Naya ingin membuktikan kalau ia juga bisa memberi kenikmatan. Dia mulai membuka kancing celana Evan, memasukan tangannya, meraba kejantanan yang sudah mulai mengeras. "Naya," Evan berdehem sambil menciumi leher jenjang Naya. Memegang wajahnya, lalu perlahan membimbing perempuan yang terlihat tidak sabar itu untuk berlutut di hadapannya.Dibantu Evan, Naya membuka menurunkan celana. Kejantanan Evan sekarang tepat ada di depan wajahnya. Naya menelan ludah dan mengatur napas, bersiap menjalankan aksinya.Evan mendesah saat Naya memasukan kejantanannya ke mulut. Sekilas, rasa bingung muncul di kepala Naya, apa yang harus ia lakukan? Apa Evan menikmatinya? Dia hanya coba mengikuti nalurinya. Napasnya terasa sedikit sesak dan berulang kali Naya terbatuk.Menyadari Naya yang mulai terlihat lelah, Evan menjauhkan wajah Naya pelan, menarik kejantanannya keluar. Lalu, mengangkat tubuh Naya cepat ke ata
Read more
Bab 54: Keberanian Maria dan Perasaan Tidak Tenang Naya
Naya menyeret jempolnya di layar ponsel, memilih penginapan di Surabaya. Tidak mungkin baginya untuk menginap di tempat Lukas, lagipula cowok itu pasti akan menolaknya. Tanpa bertanya, Naya pun sudah bisa menebak. Apa harus menghubungi Lukas dulu? Tidak perlu membuat kejutan segala dan ya pertemuan normal saja. Naya menghela napas panjang, dia hanya ragu jika Lukas tahu kedatangannya, dia tidak akan setuju dan akan menggunakan berbagai macam alasan supaya mereka tidak ketemu. Selama ini begitu, bukan? Naya merasakannya. Lukas yang semakin terasa jauh. Layar ponsel Naya berubah ketika panggilan masuk muncul. “Apa, Ia?” tanya Naya singkat. “Lo kalo diinterogasi sama istri Pak Vincent, jawab aja nggak tahu oke?” Ada suara bising di belakang suara Maria. Mata Naya terbelalak. “Kamu masih berhubungan sama Pak Vincent?! Gila!” “Panjang ceritanya. Yang jelas Pak Vincent ngejar gue duluan.” Nada suara Maria terdengar penuh keyakinan. “Tapi mereka berarti belum resmi cerai, kan?” “Ya d
Read more
Bab 55: Mengapa Lukas Harus Berbohong?
Sesampainya mendarat di Bandara Juanda, Naya segera menaiki taksi dan check in di hotel yang telah ia booking. Perasaan tidak tenang yang bercampur rasa tidak sabar bertemu dengan Lukas membuatnya ingin coba menghubungi pria itu secepatnya. Tapi bagaimana caranya? Lukas sulit dihubungi akhir-akhir ini.Sebuah nama, Dito. Dito adalah rekan kerja Lukas yang sering muncul dalam cerita tentang berbagai proyek tim kantor mereka. Dito juga pernah beberapa kali menghubungi Naya untuk menanyakan tentang Lukas saa ponsel pacarnya itu sedang di-services. Naya membanting tubuh ke kasur, mengoprek ponselnya, mencari apakah nomor Dito masih tersimpan di sana.Ah! Ada! Naya mengulas senyum, bangga pada dirinya yang malas membersihkan isi ponsel. Dia pun coba mengirim chat, berharap Dito segera membalas pesannya. Sesuai harapan, Dito langsung membalasnya.Kening Naya mengkerut, dia sontak bangkit duduk. Membaca ulang isi chat yang baru saja masuk.Dia udah balik ke Jakarta kok, Naya. Dia nggak ada j
Read more
Bab 56: Aku Pikir, Aku Sudah Memahami Semuanya, Tapi…
Tangan Naya menggenggam erat ponsel, dia memejamkan mata. Naya belum siap mendengar penjelasan dari Lukas."Hm?" Sambut Naya di ponselnya."Kamu di mana? Surabaya? Kenapa nggak hubungi aku dulu?""Kenapa bohong?""Aku nggak ada maksud bohong sama kamu, Na. Aku cuma butuh banyak waktu buat fokus sama kerjaan aku.""Nggak masuk akal. Selama ini aku nggak pernah ganggu kerjaan kamu kok.""Ya aku…""Udah, kamu kenapa? Ada apa? Kamu jujur aja sama aku. Kalau memang kita harus selesaikan hubungan kita, ya udah, kita akhiri baik-baik. Nggak gini caranya!"Naya tidak bisa menahan tangisnya. Dia terus coba mengatur napas dan suaranya yang semakin parau. "Ceritanya panjang, Na. Aku harus jelasin langsung sama kamu. Kamu di mana? Aku jemput kamu sekarang atau malam ini? Aku cari tiket pesawat paling cepat.""Nggak usah. Aku balik sendiri aja. Kamu nggak usah jemput aku."Naya mematikan telepon, melempar ponselnya ke sudut kasur. Rasanya dia tidak ingin lagi mendengar suara pria itu. Ponselnya k
Read more
Bab 57: Bagai Petir Menyambar
Yang Naya inginkan sekarang hanyalah Lukas secepatnya sampai. Mengapa? Kenapa? Pria itu menyimpan rahasia apa? Apa selama ini dia berselingkuh? Atau bagaimana? Naya memejamkan mata sesaat. Setelah seharian tadi ia 'ngebolang' sendirian, sambil menunggu Lukas yang akan tiba malam ini, Naya memutuskan beristirahat di hotel.Pukul 18.40.Badan dan pikiran dalam benaknya terasa sangat lelah. Ingin rasanya ia tidur sesaat, melupakan semuanya satu sampai dua jam saja. Tetapi rasa lelah itu justru membuatnya terus membuka mata. Naya malah terus-menerus memutar otak, membayangkan apa yang nanti akan Lukas katakan. Apa hubungannya dengan pria itu memang sudah waktunya harus berakhir? Malam ini? Waktu terus berjalan dan tepat saat pukul 20.46, masuk telepon dari Lukas."Aku di lobby, Na," ucap Lukas singkat.Telepon tetap tersambung meski tidak ada pembicaraan lebih lanjut. Tepat saat pintu lift terbuka, Naya bisa langsung melihat Lukas yang mengenakan sweater hijau gelap dengan celana creamny
Read more
Bab 58: Dia Coba Bunuh Diri Lagi
Lukas menghapus air mata Naya, mengusap kedua pipi Naya lembut. "Maaf, Na. Aku nggak bisa apa-apa. Kamu tahu kan soal keluargaku?"Seketika ingatannya tentang keluarga Lukas yang perfctionist muncul di benaknya. Ayah dan Ibu Lukas selalu menginginkan anak-anaknya sukses dengan jurusan atau bidang pekerjaan sesuai harapan mereka. Seperti Lukas yang mengambil jurusan Hubungan Internasional saat kuliah, berdasarkan permintaan dari orang tuanya.Sejujurnya, Naya sedikit lupa tentang bagaimana ia dulu memiliki perasaan spesial kepada Lukas. Saat awal bertemu, Lukas mengajak Naya berkenalah ketika berada di acara peluncuran toko yang menjual aneka kebutuhan sehari-hari. Toko tersebut milik teman Naya yang juga merupakan teman kuliah Lukas."Jadi, kita benar-benar harus menyudahi hubungan ini? Kamu serius mau putus sama aku? Terus apa artinya 2,5 tahun ini?" Naya berusaha menghetikan tangisnya."Aku sayang sama kamu, Na. Aku nggak mau pisah, tapi gimana? Aku nggak bisa lawan permintaan Ayah d
Read more
Bab 59: Lukas yang Masih Ingin Berjuang
Setelah hampir empat jam menghabiskan waktu di perjalanan, tanpa obrolan apapun, mereka sampai ke tujuan. Seorang gadis berambut pendek dengan pakaian casual terlihat berdiri di depan pintu ruang UGD.Naya memerhatikan gadis itu, wajahnya sangat menggambarkan rasa khawatir. Saat mengetahui Lukas telah datang, gadis itu sontak mendekati."Kak, Mbak Hana nggak apa-apa kok kata dokter. Cuma tetap harus dirawat dulu buat dipantau. Lagi nunggu kamar aja."Lukas menoleh ke pintu UGD. "Beneran nggak apa-apa?"Gadis itu mengangguk. "Udah sadar, tapi masih lemes banget.""Kakak dari mana? Kantor?" Dia lanjut bertanya sambil melihat Naya, lalu tersenyum."Dari luar kota. Oh iya, ini Naya." Lukas memperkenalkan Naya."Naya.""Eva. Temannya Kak Lukas?"Naya menelan ludah. Apa yang harus ia katakan? Naya hanya bisa mengangguk."Tadi gimana ceritanya? Dia ngapain? Minum obat asal-asalan atau gimana?" Lukas seolah mengalihkan pembicaraan."Iya, obat tidurnya sendiri. Kata dokter bikin badannya nggak
Read more
Bab 60: Seperti Melewati Babak Baru
Entah dari mana rasa sakit itu muncul kembali dalam hatinya. Meski ia belum benar-benar tahu apa yang sedang terjadi, tapi kecurigaannya terhadap sosok anak kecil dalam pangggilan video yang baru saja dilihat mengarah pada hubungan Lukas dengan wanita bernama Hana.Naya memandangi langit yang mulai terang di luar sana. Dia menghela napas untuk kesekian kalinya. Cara Naya menenangkan diri walau tentu tidak bisa sepenuhnya. "Mau aku antar sekarang?" Tiba-tiba Lukas muncul, wajahnya tampak lebih tenang dari sebelumnya.Naya memegang dan memijat bahunya sendiri. "Kan aku udah bilang nggak usah.""Atau aku aja gimana? Kak Lukas jagain Kak Hana aja. Dia butuh kakak di sampingnya." Eva ikut menawarkan jasa. "Aku bawa mobil."Asing, tentu saja. Naya baru mengenal Eva sekian jam lalu, tapi perempuan yang terlihat lebih muda darinya itu sudah bersedia mengantar pulang. Tetapi sesi seperti ini tidak ingin Naya lewatkan begitu saja. Dia bisa mendapat lebih banyak informasi mengenai Hana dan Luk
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status