"Ada apa?" Tanya Pevita khawatir, setelah dia berhadapan dengan pegawainya. "Di floor, pria yang tadi membawa banyak orang. Mereka membuat rusuh. Dia mencari ... " Bola matanya berputar ke arah Joe yang masih duduk di sofa. "Tuan itu." Tunjuknya dengan sangat hati hati. Sungguh, Pevita takut sejadi jadinya. "Apa yang kamu katakan itu benar?" Pegawai itu mengangguk singkat. "Kalau begitu aku akan menemuinya." Begitu Pevita ingin beranjak, Joe menahannya. "Biar aku saja yang mengurusnya," kata Joe. Kemudian dia memalingkan wajahnya pada pegawai. "Suruh yang lainnya masuk ke sini. Jangan ada yang keluar sebelum aku perintahkan," titah Joe dengan nada tenang. "Joe, jangan. Mereka bisa melukaimu," cegah Pevita dengan wajah khawatir. "Jangan khawatir, tidak akan terjadi apa apa denganku," sahut Joe santai. Beat! "Kamu." Joe menunjuk pegawai Pevita. "Iya, tuan," sahutnya. "Suruh teman temanmu ke sini. Dan jangan keluar sebelum aku perintahkan. Apa kamu paham?" Pegawai
Read more