"Kau betul-betul pendekar slengean, Yang Mulia," kata si Gemblung. "Kau permainkan dua tokoh muda berilmu tinggi dengan seenaknya." Cakra mengernyitkan alis. "Slengean.... Aku jadi ada ide, kau setuju kalau aku mengganti julukan jadi kid slengean? Mereka pasti terkecoh, karena kid slebew tidak mengerti ilmu kanuragan." "Cocoknya kau memakai julukan Pangeran Lembah Cemara, sesuai dengan penampilanmu yang sangat keren." "Aku merasa kurang sreg, borju banget. Nah, Pendekar Lembah Dosa saja, karena di lembah itu aku banyak berbuat dosa, bagaimana?" "Kau di mana saja banyak berbuat dosa, Yang Mulia. Kau sudah meremas, meraba, dan mencolek perempuan yang bukan hakmu." "Julukan itu berarti cocok." "Jangan suka membuka aib sendiri, itu kebiasaan tidak baik. Yang Mulia adalah calon pangeran, jadi perlu menjaga sikap." "Kau sudah kenyang menggagahi kuda betina baru ngomong soal moral." "Aku adalah makhluk tidak bermoral, Yang Mulia." "Oh iya, aku lupa. Kau adalah binatang, bisa menggaga
Last Updated : 2022-09-06 Read more