All Chapters of Salahkah Aku Mencintaimu?: Chapter 41 - Chapter 50
87 Chapters
Bab 41 - Mendatangi Rumah Anin
Selesai mendapatkan alamat rumah Anin dari Mawar, kini Ares merasa lega sedikit. Setidaknya sekarang ia memiliki pandangan untuk hari esok.Akan tetapi hari ini ia harus tetap tampil ramah tamah di depan para tamu undangan karena merasa tidak enak dengan keluarga Mawar yang sudah baik kepadanya.“Res, lihat itu yang pakai kebaya hitam. Cantik banget toh,” goda Sekar, sang Ibu. “Kayanya cocok kalau nikah sama kamu,” lanjutnya sembari mesam-mesem memandangi tamu undangan yang datang ke pernikahan Mawar ini.“Bu! Jangan malu-maluin ah!” Ares mengeluh soal kelakuan sang Ibu. Sejak para tamu datang, matanya tidak pernah bosan-bosan menatap ke arah pintu masuk untuk menilai para perempuan yang katanya cocok dijadikan mantu.“Malu-maluin gimana toh! Ibu itu lagi usaha buat cariin kamu istri!” dengkus Sekar, kesal.Ares yang sudah paham karakter sang Ibu hanya bisa menghela napas panjang saja dengan kasar. Mau dilawan model apa juga pasti akan selalu ingin menang. Yang dilakukan Ares hanya di
Read more
Bab 42 - Orangtua Egois & Matre!
Meski kepikiran soal Anin, tapi Ares harus tetap memikirkan kondisi kesehatannya juga agar esok hari bisa kembali lagi ke rumah Anin.Dan, pagi ini tepat pukul enam pagi kalau Ares sudah berada di depan rumah Anin seperti afirmasi dirinya kemarin.“Pagi, Pak,” sapa Ares, ramah dan sopan.“Aduh! Siapa, ya? Lupa lagi!” kata sekuriti itu sembari memegang dahi-nya. Mencoba mengingat sesosok Ares. “A-A—““Ares, Pak,” jawab Ares, cepat.“Oh, iya!” Sekuriti itu tertawa sendiri ketika mengingat nama Ares. “Mau ketemu siapa? Non Anin tidak ada di rumah. Dia kabur kemarin,” tambahnya menjelaskan.“Kabur ke mana, Pak?” tanya Ares, penasaran.“Saya tidak tahu. Yang pasti Tuan sama Nyonya kemarin ribut gara-gara Non Anin kabur dari rumah.”“Boleh saya masuk?” pinta Ares, penuh harap.Sekuriti itu tampak berpikir sejenak. Pria paruh baya itu merasa kasihan kepada Ares tapi ada rasa takut kepada Budi. Apalagi sejak semalam sesosok Budi selalu saja mengamuk hingga membuat para ajudannya sedikit kena
Read more
Bab 43 - Rela Berkorban
Ares tahu betul jika jawabannya barusan pasti memancing emosi seorang Budi. Akan tetapi Ares melakukan ini demi kebaikan bersama dan kehidupan ke depannya bersama Anin.Dalam agama yang dianut Ares pun tidak membolehkan menikahi perempuan yang sedang hamil. Ares akan menunggu Anin melahirkan terlebih dahulu baru ia akan menikahi secara sah agama dan negara.“Kamu ingin mempermainkan saya?!” seru Budi, menatap nyalang wajah Ares.“Tidak, Pak. Justru saya ingin bertanggung jawab atas kehidupan Anin.”“Lalu apa maksud kamu, hah?!”Ares tersenyum manis. Mencoba menenangkan sekaligus mengendalikan hatinya sendiri agar tidak terpancing emosi. “Di dalam agama tidak boleh menikahi perempuan yang tengah hamil. Saya akan menikahi Anin setelah dia melahirkan.”“Lalu bagaimana nasib Anin yang hamil tanpa suami, hah! Pikir!” bentak Budi, masih tidak terima.“Soal itu biar saya yang mengurus dan merawatnya nanti. Bapak dan Ibu tidak usah khawatir.”Budi mendengkus kesal karena anak-nya—Anidya Kemal
Read more
Bab 44 - Dunia Selebar Daun Jambu
Anin yang berhasil kabur kini telah sampai di pulau Dewata Bali. Anin menyewa rumah di sana untuk kehidupannya ke depan.Di sini Anin akan merasa aman dan nyaman karena tidak akan ada orang yang ingin tahu soal urusannya. Lagipula orang-orang di sini semuanya kebanyakan pendatang dari belahan dunia yang memang sengaja menyewa rumah untuk beberapa bulan kemudian.“Kita akan tinggal di sini. Semoga kamu suka ya, Nak.” Anin mencoba mengusapi perutnya sendiri yang masih rata itu. Mengajak calon anaknya berbicara meski tidak ada jawaban yang didapatkannya. “Kamu pengin makan apa, hm?”Entah kenapa Anin mendadak ingin makan di salah satu restoran yang lokasinya di pinggir pantai. Apa mungkin ini yang dinamakan ngidam? Entahlah.Ketika di saat orang akan bahagia menyambut kehamilan, namun semua itu tidak berlaku bagi Anin. Kehamilannya ini justru seperti sebuah musibah dan aib. Semua yang mengetahui akan merasa ikut malu.Di sini Anin menyadari atas perbuatannya terdahulu. Andai waktu bisa d
Read more
Bab 45 - Mencari Anin Ke Pulau Dewata
Ketika ponselnya terus bergetar, Ares benar-benar tidak ada minat dan gairah sama sekali untuk mengangkatnya.Yang dilakukan hanya melirik sekilas ke layar ponsel untuk melihat siapa yang menelepon. Ketika tahu Mawar yang menghubungi, Ares sedikit mengabaikan karena saat ini pikirannya sedang tidak karuan.Sampai ketika Mawar mengirimkan pesan chat yang membuat Ares penasaran. Terlebih ada pesan gambar yang dikirimkan juga. Dugaan Ares palingan foto keluarga saat pernikahan kemarin. Tapi dugaannya salah besar! Ternyata yang dikirimkan Mawar adalah foto Anin yang sedang menyantap makanan di sebuah restoran.Tentu saja hal ini membuatnya merasa kaget sekaligus senang. Apalagi saat ini dirinya sedang bingung mencari Anin ke mana. Mendadak Mawar memberikan kabar jika dia bertemu dengan Anin. Apa mungkin ini merupakan jawaban dari doa-nya barusan.Hal yang Ares lakukan tentu saja menghubungi Mawar secepat mungkin untuk menanyakan lokasinya. Akan tetapi panggilan teleponnya justru tidak dia
Read more
Bab 46 - Jodoh Pasti Kembali
Anin yang awalnya ragu dengan perempuan di depannya kini mulai berangsur-angsur menghilang. Apalagi Mawar menunjukkan potret masa kecil Ares yang membuat Anin justru semakin penasaran dengan kekasihnya itu.Tak bisa dipungkiri jika foto masa kecil Ares sangatlah imut sekaligus menggemaskan. Anin pun tanpa sadar tersenyum tipis dan hal ini bisa dilihat jelas oleh Mawar.“Aku punya lebih banyak lagi foto Mas Ares waktu kecil. Kalau kamu mau lihat nanti bisa mampir ke rumahku di Yogyakarta,” celetuk Mawar, masih duduk di depan Anin dengan perasaan lega.Anin mendongak menatap Mawar yang tampak melempar senyum kepadanya. “Tapi—““Soal Nadia dan Bulik Sekar tidak usah dipikirkan. Lagian Mama aku itu fans berat kamu lho!” goda Mawar, sembari tersenyum lebar. “Dia pengin ketemu banget sama kamu,” lanjutnya sembari menatap Anin penuh harap.Anin semakin tidak bisa mengendalikan perasaan bahagia-nya itu. Apalagi sekarang reputasinya telah hancur. Gosip miring tentangnya sudah beredar luas di
Read more
Bab 47 - Jangan Menangis, Anindya
Anin sungguh tidak menyangka jika seorang Antares Sastrowidjojo berada di depan matanya saat ini. Rasanya seperti mimpi. Untuk membuktikan jika penglihatannya ini nyata, Anin mencoba mengusapi pipi hingga dagu milik Ares dengan lembut.“Ya, aku di sini sayang,” jawab Ares, lembut. “Kamu apa kabar, hm?” tanya Ares dengan suara yang terdengar begitu pelan juga serak.Tanpa sadar Anin langsung mengeluarkan air matanya begitu deras. Anin menangis tergugu karena merasa terharu sekaligus bahagia bisa melihat Ares kembali. Anin pikir setelah diabaikan melalui sosial media waktu kemarin membuat Anin berpikiran jika Ares sudah tidak mau menerimanya lagi.“Hei, jangan nangis.” Ares mengusapi pipi putih bersih milik Anin secara bergantian dengan lembut. Ares bahkan memberikan senyuman manis kepada Anin.Anin sendiri masih saja terus menangis karena merasa sangat bahagia bisa melihat Ares di sini. Anin sendiri kini berusaha tenang.Sampai akhirnya Anin mulai bisa tersenyum kecil. “Aku enggak nyan
Read more
Bab 48 - Mulai Berjuang Bersama
Anin yang awalnya ragu kini mengangguk pelan sebagai jawaban. Jahat rasanya jika hanya Ares saja yang memperjuangkan dirinya ini. Sedangkan ia justru selalu lari dari semua masalah.Melihat jawaban Anin membuat Ares tersenyum manis. Pria itu bahkan langsung menarik tubuh Anin untuk dipeluknya kembali dengan erat.“Makasih sayang. Kita berjuang sama-sama cari restu Ibu, ya,” gumam Ares, menitikan air matanya sedikit.Anin yang sadar akan perubahan suara milik Ares langsung melepaskan pelukannya itu dan melihat wajah sang kekasih. “Kamu nangis, hm?”Ares justru tersenyum manis ketika Anin tampak mengkhawatirkan dirinya ini. Anin bahkan kini mengusapi bawah mata milik Ares yang terdapat genangan air mata.“Kamu udah makan?” tanya Anin, penuh perhatian.Ares menggelengkan kepala sebagai jawaban. “Belum,” jawabnya dengan suara serak.“Makan dulu gih,” ujar Anin, memaksa.“Sama kamu.”Melihat sikap manja Ares membuat Anin mengulum senyum. Apalagi pria yang kelihatan galak dan tegas itu kini
Read more
Bab 49 - Kembali Ke Jakarta
Pagi ini Ares akan membawa Anin kembali ke Jakarta setelah semalam sudah berdiskusi panjang soal hubungannya ke depan.“Mas enggak mau di sini dulu buat liburan berdua?” Mawar merasa sedih karena harus ditinggal Ares—sumber keuangan dirinya jika menginginkan sesuatu.“Mas kudu kembali soalnya harus kerja. Biaya nikah itu soalnya mahal,” balas Ares, sarkas.“Cih! Duitnya banyak juga!” sela Mawar, mendengkus sebal.Melihat perdebatan Ares dengan Mawar membuat Anin hanya tersenyum tipis saja. Entah kenapa interaksi keduanya seperti kakak adik bagi Anin.Bahkan Mawar tidak segan-segan akan bersikap manja kepada Ares di depannya. Contoh saja sekarang ini. Mawar begitu manja meminta dibuatkan sarapan roti kepada Ares. Padahal Mawar sendiri harus melayani suaminya itu.“Nih roti-nya,” kata Ares, memberikan roti tawar yang sudah Ares olesi dengan selai cokelat untuk Mawar.“Makasih banyak, Mas!” balas Mawar, tersenyum riang.Ares bahkan membuatkan roti untuk Anin juga. Sungguh yang menjadi sa
Read more
Bab 50 - Klarifikasi
Malam ini tepat pukul tujuh malam baik Ares dan Anin sama-sama sudah siap menghadiri acara jumpa pers di salah satu tempat yang sudah disiapkan oleh Bayu. Malam ini Anin menggunakan dress selutut dengan motif blink-blink hingga jika terkena sinar lampu akan menyala.Sedangkan untuk Ares sendiri menggunakan kemeja putih yang dibalut dengan jas hitam. Penampilan formal setiap harinya yang Ares kenakan jika ingin pergi ke kantor.Melihat suasana sudah ramai, baik Ares dan Anin memilih duduk untuk menjawab apapun pertanyaan yang akan dilontarkan oleh para pemburu berita.“Selamat malam untuk semua yang sudah hadir di sini. Terima kasih atas waktu kalian semua.” Ares mencoba membuka acara ini dengan sedikit sapaan. “Kita langsung saja ke topik utama apa yang mau saya sampaikan malam ini. Yang pertama soal berita di luar itu bohong adanya. Saya tidak atau bukan menjadi selingkuhan dari Anindya. Saya mengenal Anin setelah hubungan dengan Rayyan berakhir. Dan, untuk status hubungan saya denga
Read more
PREV
1
...
34567
...
9
DMCA.com Protection Status