Share

Bab 43 - Rela Berkorban

Ares tahu betul jika jawabannya barusan pasti memancing emosi seorang Budi. Akan tetapi Ares melakukan ini demi kebaikan bersama dan kehidupan ke depannya bersama Anin.

Dalam agama yang dianut Ares pun tidak membolehkan menikahi perempuan yang sedang hamil. Ares akan menunggu Anin melahirkan terlebih dahulu baru ia akan menikahi secara sah agama dan negara.

“Kamu ingin mempermainkan saya?!” seru Budi, menatap nyalang wajah Ares.

“Tidak, Pak. Justru saya ingin bertanggung jawab atas kehidupan Anin.”

“Lalu apa maksud kamu, hah?!”

Ares tersenyum manis. Mencoba menenangkan sekaligus mengendalikan hatinya sendiri agar tidak terpancing emosi. “Di dalam agama tidak boleh menikahi perempuan yang tengah hamil. Saya akan menikahi Anin setelah dia melahirkan.”

“Lalu bagaimana nasib Anin yang hamil tanpa suami, hah! Pikir!” bentak Budi, masih tidak terima.

“Soal itu biar saya yang mengurus dan merawatnya nanti. Bapak dan Ibu tidak usah khawatir.”

Budi mendengkus kesal karena anak-nya—Anidya Kemal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status