Semua Bab Menikah Dengan Anak Suamiku: Bab 31 - Bab 40
62 Bab
Menarik perhatiannya
Pujian dan dukungan dari warganet adalah napas kehidupan baginya, sehingga bukan kebetulan jika dia berbicara tentang pernikahan yang akan datang dengan gaya profesional yang membuat ibunya tersinggung.Sekarang Ronald mengulaskan senyumannya yang paling memukau. "Mama, aku heran bisa-bisanya kau memarahiku sementara kau sendirilah yang mengusulkan penyatuan itu.""Well, harus ada orang yang mengurus pernikahan secara patut di kelurga ini. Saat aku memikirkan bujang lapuk konyol di Paris Hotel itu, yang bertunangan dengan pengurus rumah tangganya—""Kuduga yang kau maksud dengan 'bujang lapuk konyol' itu adalah Paman Lukman Sardi, artis senior sebelum aku, Count Bella, kepala keluarga kita," sahut Ronald masam."Menjadi seorang count tidak bisa menghalanginya menjadi bujang lapuk konyol," balas Laudya Chintya Bella. "Dan menjadi ahli warisnya juga tidak menghalangi Lambok untuk menjadi bujang ingusan konyol, yang berniat menikahi seorang perempuan Arab—""Tapi Dolpine Alexander berasal
Baca selengkapnya
Sekretaris Dion sekarat
"Bapak bisa juga marah. Setelah ini, Bapak masih mau menggoda saya?" "Iya, mungkin. Sebab kamu calon istriku, jadi kamu berhak untuk melihat kegantenganku ini.""Ganteng apanya?"Kedua mata Suga sempat memicing, tetapi kini berangsur menegakkan badan pada sikap duduknya."Aku..." Suga tidak melanjutkan perkataannya. "Ah! kamu nggak usah kege-eran. Kamu terlanjur mengetahui wajahnya, jadi buat apa lagi?""Oh gitu? Iya sih, tapi aku bakal lebih hapal sama wajah Bapak, lho saya ini penghapal paling hebat.""Sekretaris Rina, bisakah kau memulai tugasmu? Menyiapkan keperluanku dan memeriksa jadwal hari ini dari Belinda? Daripada bertanya enggak perlu?""O-oh... ba-baik, Pak."Suga menunjuk sebuah ruang. "Ruang pakaian ada di sana. Di samping itu kantor pribadiku di Apartemen ini.""Di Apartemen ini? Bapak punya rumah lagi?"Suga menatap Rina dengan nanar. "Aku ini kaya, rumahku nggak hanya satu. Dan bisakah kamu bergerak, Nona jelek dan kampungan?""Je-jelek? Aaah! ish... sabar!" Gadis ca
Baca selengkapnya
Sadarlah!
“Tuan, cepat sadar,” harap dari seorang gadis yang cintanya ditolak mentah-mentah oleh sekretaris Dion. Mengapa dia tega, dia tidak tau, yang dia tau adalah pria itu tidak menyukainya apalagi untuk mencintainya. Mustahil!“Nona, Nona Mischa, istirahat dulu. Biar Bibi yang gantikan. Kamu tidur saja sana! Kasihan itu lingkar mata kamu jadi menghitam, apa kamu mau? 'Kan kamu masih gadis... Ntar, tidak ada loh yang suka sama kamu,” bujuk Bi Atun. Gadis itu duduk di samping sekretaris Dion mulai jam 07:00 hingga tengah malam dia selalu menemani sekretaris Dion yang tak kunjung-kunjung bangun. Dia khawatir. Mengapa semua itu bisa terjadi. Kata Bi Atun dia nggak apa-apa. Selang beberapa jam, pria itu demam tinggi, sehingga membuat fungsi otaknya berkurang dan membuat pria itu sulit untuk membuka mata, karena dia masih larut dalam mimpinya. Penyakit itu memang langka. Baru kali ini Mischa mengetahui jenis penyakit yang seperti itu. Selama ini dia kemana?Dia duduk di samping ranjang sekreta
Baca selengkapnya
Membalaskan dendam
"Aulia, tidak usah khawatirkan aku." ucap seorang pria yang disiksa oleh penjahat itu. Mereka tertawa bersama saat melihat pria yang mereka siksa itu merasa babak belur di bagian mukanya dan juga seluruh tubuhnya. Tidak henti-hentinya mereka menyiksa Tuan Rey. Dalam keadaan mata masih tertutup, dia pasrah menahan semua rasa sakit yang telah dia terima dari siksaan pria yang terus-menerus menyiksanya. Memukulinya, menendangnya, menjambak rambutnya, menggores besi panas yang sudah dipanaskan di atas api, lalu mulai mendekatkan besi panas itu ke bagian kakinya. Terasa sakit, panas dan perih. Itulah yang dia rasakan saat ini.“Aww... Ahhh... Sakit... Panas.... Hentikan itu, hentikan!” teriak pria itu dengan memberontak sekuat tenaga agar dia bisa lepas. Tapi sayang, tali yang mengikat dirinya ini jauh lebih kuat dibandingkan dengan kekuatannya. Diah hampir putus asa karena dari tadi dia hanya berusaha melepaskan dirinya, tetap saja gagal. Seluruh tubuhnya menjadi incaran pria itu, karena
Baca selengkapnya
Usaha membawa petaka
"Mischa, Tunggu! Aku tidak akan berhenti mengikutimu. Tolong jangan pergi!" ucap Novan sambil berlari mengejar Mischa yang hampir melewati pintu keluar. "Mischa aku mohon—"Bunyi ponsel Novan menghentikan langkahnya untuk mengejar Mischa yang kini gadis itu telah menghilang dari pandangannya. 'Ketua Black Dragon' Novan mengangkatnya, "Halo, gimana? Apa kalian sudah menemukan dimana keberadaan Tuan Rey saat ini?""Iya, Tuan." ~ Ketua Black Dragon.Sontak saja Novan cepat-cepat mematikan teleponnya saat Ketua Black Dragon itu memberitahu dimana keberadaan Tuan Rey sekarang. Novan menyetir dengan kecepatan di atas rata-rata. Soal Mischa, nanti dia bisa mengurusnya.Mischa, maafkan aku. Aku tidak bisa mengejarmu sekarang. Sebab, aku masih punya urusan lain, jika nanti aku telah menyelesaikannya, aku akan mencarimu lagi. Semoga kau baik-baik saja Mischa, batin Novan, seraya air matanya jatuh. Dia tidak bisa menghindar. Keselamatan Tuan Rey lebih penting dari siapapun.***"Reyna!" bentak M
Baca selengkapnya
Di suruh bertanggung jawab
Seorang gadis berparas cantik dengan rambut bop telah mengikuti seseorang dari jauh, dia bahkan mengendap-endap agar dia tidak ketahuan. Napasnya yang sudah memburu akibat dari tadi dia setengah berlari mengikutinya. "Kemana gadis ini akan pergi?" gumamnya, dia terus mengikuti gadis itu kemanapun gadis itu pergi.Tiba-tiba gadis itu menghilang dari pandangannya, dia melihat sekeliling tempat itu tidak ada di sana. Karena hari ini siang bolong, jadi debu berterbangan di mana-mana. Dia terus mencari gadis itu hingga akhirnya dia kembali berhasil menemukannya. Dia terus mengikutinya, jangan sampai dia kehilangan jejak seperti tadi.Terus melangkahkan kakinya cepat mengikuti gadis itu hingga akhirnya gadis itu pun menaiki sebuah taxi. Dengan cepat-cepat dia melambaikan tangannya ke sebuah taxi yang hampir melewatinya. "Pak... Pak..." Teriaknya memanggil taxi itu.Taxi itu pun berhenti, lalu dia dengan segera memasukinya dan menyuruh seorang sopir yang sedang fokus menyetir agar mempercep
Baca selengkapnya
Sunset sebagai saksi persahabatan mereka
Sudah dua jam Riri mengerjakan tugasnya sebagai cleaning service sementara di Indomaret pun akhirnya selesai. Dia pergi dengan rasa kesal dalam hatinya. Sebab, mereka memperlakukannya seperti seorang pembantu saja, tapi selama dia bekerja tadi, mereka malah asik mengambil photonya. Kesempatan, batinnya."Sekarang, tugasku mencari dimana keberadaan Aulia."Dia menelusuri setiap jalan sembari bertanya kepada orang-orang di sekitar situ, dengan menyebutkan ciri-ciri Mischa kepada mereka. Seseorang mengatakan kalau gadis itu berlari ke arah pantai. Saat dia bertanya apakah terjadi sesuatu pada Mischa, ternyata gadis itu baik-baik saja, hanya saja katanya Mischa menangis seorang diri di sana.Dengan cepat dia pun berlari ke arah pantai. Tidak peduli bagaimana rasa laparnya saat ini, yang terpenting adalah keselamatan gadis itu. Tak lama kemudian, dia pun akhirnya sampai. Dia melihat seorang gadis tengah duduk di pinggir pantai."Kenapa? Kenapa aku harus merasakan itu semua?"Dia terus mera
Baca selengkapnya
Hari Pertama Berkencan
Pukul tujuh tujuh tepat Reyna sudah selesai memakai dress dengan lengan pendek berwarna biru dongker. Dia membentuk rambutnya yang lurus panjang berbentuk kuncir kuda. Terlihat cantik dan mempesona. Tanpa dia sadari seseorang telah memperhatikannya dari balik pintu. Dia terkejut saat mengetahui kalau orang yang sedang mengintipnya itu adalah Mama Rhima.“Ngapain Mama disitu?” Tanya Reyna dari pantulan kaca yang memperlihatkan tubuh wanita paruh baya itu tengah tersenyum padanya.“Wah, putri Mama tumben nih memakai dress. Mau kemana? Biasanya putri Mama ini hanya sibuk dengan pekerjaannya. Dulu, sepertinya masih Mama ingat dengan ucapanmu itu.”Mama Rhima tersenyum sambil membuka suara dengan nada mengejek kepada Reyna, “Aku tidak suka menghabiskan waktu begitu saja. Sia-sia jika aku keluar. Nah, sekarang kayaknya putri Mama ini tidak lupa 'kan dengan ucapannya dulu?”“Apaan sih, Ma. Serba salah semua sama Mama. Mau Reyna menurut, mau Reyna berontak, Mama selalu saja komen. Tidak bisak
Baca selengkapnya
Semua karena terpaksa
Beberapa hari ini, Suga terus saja meminta Rina mampir sama jam delapan malam. Entah apa maksud dan tujuan Suga, yang pasti Rina benar-benar tidak paham. Padahal, ketika Rina sampai ke Apartemen pria itu tidak banyak yang dia lakukan, kecuali bertindak sebagai pembantu rumah tangga.Suga bahkan tidak memandangnya kali ini sebagai calon istrinya, seperti pria itu melupakan status mereka jika saling bertemu. Tentu saja ini bukan hanyalah mitos semata saja, semua fakta kalau pria itu tidak pernah mengerti apa yang dia inginkan dalam hubungan mereka.Tentu baginya sebuah hubungan itu hanya main-main saja, sehingga dia tidak perlu menghargai kehadiran Rina disisinya.Ah, jika mengingat sikap Suga, Rina selalu menyesal telah memberikan pelayanan terbaiknya. Andai saja, dia bisa berbuat tega dengan membiarkan Suga bekerja sendiri. Namun apa daya ancaman Suga padanya tentang keburukan ayahnya masih terngiang-ngiang dalam kepalanya. Laporan pria itu terhadap ayahnya adalah hal yang paling mena
Baca selengkapnya
Bangkit dari sekaratnya
Dua orang pasien seminggu yang lalu telah dibawa ke rumah sakit ternama di seluruh Indonesia dan sekarang mereka telah ditangani dengan baik. Nama rumah sakit itu adalah Santosa Hospital Bandung Central. Salah satu rumah sakit ternama yang berada di bawah kekuasaan Tuan Rey. Rumah sakit itu terkenal karena fasilitas yang sudah memadai sehingga banyak pasien yang datang ke rumah sakit itu dapat diselamatkan dengan cepat dan angka kematian juga di rumah sakit itu rentan sedikit. Dengan diisi oleh dokter-dokter spesialis yang sudah profesional.Dua orang pasien itu adalah Tuan Rey dan Aulia Aurorencia. Mereka akhirnya bisa diselamatkan dengan tepat waktu. Andai saja Aulia tidak ditangani segera, mungkin gadis itu sudah tiada. Dia mengalami pendarahan yang hebat dan dia juga telah menjalani operasi pada bagian punggungnya agar kembali mulus seperti semula. Kabar tentang kasus penculikan yang dilakukan oleh Guntur terhadap mereka telah terkabar di berita dan di sosial media. Orang yang
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status