All Chapters of AKIBAT PELIT PADA ANAK ISTRI: Chapter 71 - Chapter 80
105 Chapters
Bab 70 Rencana Busuk
Pov : Syifa Waktu terus bergulir. Semakin hari kulihat papa dan Mas Hanan semakin sayang sama Mbak Wita, apalagi sejak melahirkan Ghaisan.Papa dan Mas Hanan semakin perhatian pada keduanya. Seolah aku adalah orang asing yang tak perlu mendapatkan perhatian lebih dari mereka. Teringat kembali pesan mama beberapa tahun silam," Jangan biarkan kakakmu nikah sama perempuan itu, Syifa. Mama nggak mau punya menantu seperti dia, sampai kapan pun. Hanan bisa mendapatkan perempuan yang jauh lebih baik dibandingkan dia. Dari segi pendidikan, ekonomi dan paras. Jangan sampai keluarga kita menjadi minus hanya karena Hanan menikah dengan perempuan kampung sepertinya!" Ucapan mama benar adanya. Terlihat di grup whatsapp keluarga besar, Mas Hanan menjadi minus gara-gara perempuan itu datang ke dalam kehidupan kami.Mereka yang biasanya memuji Mas Hanan karena mapan, berpendidikan dan rupawan akhirnya menadapat image kurang menyenangkan gara-gara beristrikan janda beranak satu pula. Siapa yang re
Read more
Bab 71 Kritis
Pov : Wita |Syifa, kamu sekarang di mana? Anjas kebingungan cari kamu kemana-mana. Mas Hanan dan Papa juga begitu mengkhawatirkanmu. Apa kamu baik-baik saja? Pulanglah Syifa| Pesanku untuk Syifa dari pagi tadi belum juga dibalasnya. Entah ke mana dia sekarang. Papa dan Mas Hanan juga belum pulang sejak pagi pamit mencari Syifa. Mereka bilang, kalau sampai nanti malam nggak ketemu, akan lapor polisi saja agar ada yang membantu menemukan keberadaan Syifa.Kepergian Syifa cukup membuatku merasa begitu bersalah. Kasihan papa, beliau pasti begitu mencemaskan anak bungsunya. Sebegitu bencikah Syifa padaku hingga dia melakukan ini semua?Aku tahu dia sangat kecewa karena aku menjadi iparnya. Yang pasti dia merasa tersisih sejak aku masuk di keluarga besarnya. Mungkin takut jika aku merebut perhatian papa dan Mas Hanan. Perhatian dan cinta yang selama ini hanya tercurah padanya.Kekecewaan yang membuatnya memberontak bahkan pergi dari kehidupannya yang mapan dan mencari ketenangan lain di l
Read more
Bab 72 Ternyata
Pov : Anjas Malam semakin larut namun mata belum jua bisa terpejam. Bagaimana mungkin aku bisa terlelap dan mimpi indah, jika hingga detik ini tak tahu kabar ataupun keadaan istriku. Sejak kepergiannya siang tadi, Syifa masih belum bisa dihubungi. Sepertinya dia benar-benar marah, atau memang ingin menenangkan diri. Entahlah.Pikiranku kacau. Aku takut dia kenapa-kenapa. Meski Syifa keras kepala, egois dan begitu labil, tapi aku sangat menyayanginya. Aku rindu saat dia manja di pangkuanku. Aku rindu saat dia tersenyum menyambutku saat bangun tidur, membisikkan kata mesra lalu menyeduhkan jahe hangat dan menyiapkannya di atas meja. Aku mencintai kelebihan dan kekurangan yang dia punya. Dua tahun sudah aku membina rumah tangga dengannya. Selama ini, kami selalu bahagia dan baik-baik saja. Tak ada drama atau percekcokan apalagi perselingkuhan. Aku dan dia sama-sama tipe setia. Rumah tanggku dengannya cukup tenang, damai dan menyenangkan. Aku pun tak diizinkan kerja di luar. Cukup memb
Read more
Bab 73 Penyesalan
Pov : Wita "Mas, sebenarnya ada apa sih? Apa preman yang kabur itu ada hubungannya dengan kecelakaan Anjas?" tanyaku pada Mas Hanan yang masih tampak kebingungan. Dia terlihat sangat gugup saat mendengar pertanyaanku."Eh ... iya, Sayang. Nanti aku ceritakan, ya? Aku mau ke kantor polisi dulu untuk membereskan semua ini.""Aku ikut, Mas. Aku ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi," ucapku lagi. Mas Hanan dan Anjas tampak sedikit terkejut tapi mereka tak bisa menghalangiku untuk ikut. Mas Hanan pub mengajakku ke kantor polisi untuk membucarakan masalah ini. Selama dalam perjalanan, Mas Hanan masih saja terdiam. Sepertinya sibuk dengan pikirannya sendiri. Sesekali kulihat telunjuknya mengetuk-ngetuk stir mobil. Dia terlihat begitu gusar. Dering ponsel memecah kebisuan diantara kami. Entah siapa yang menelepon. Gegas kulihat ponsel Mas Hanan. Ada nama Sasro di sana. Sopir pribadi kami. "Terima aja, Sayang. Speaker biar aju juga dengar." Aku pun mengangguk lalu menekan tombol hijau di
Read more
Bab 74 Kabar Mengejutkan
|Wita, kamu bisa ajak Zahra ke rumahku? Aris sekarang ikut aku di sini. Dia habis operasi usus buntu, Wit. Sekarang kondisinya menurun karena usaha bengkelnya bangkrut. Sepertinya dia cukup stress memikirkan hidupnya. Aku benar-benar merasa bersalah sudah menghancurkan kehidupannya| Sebuah pesan dari Mbak Yuli muncul di whatsapp. Memang sudah cukup lama aku tak bertukar kabar dengannya. Terakhir bertemu saat aku ikut ke kantor Mas Hanan empat bulanan yang lalu. Itu pun nggak sempat ngobrol karena buru-buru menjemput Zahra ke sekolah.Kupikir setelah keluar dari kantor ini, Mas Aris susah berhasil merintis usaha barunya. Aku benar-benar tak menyangka jika usahanya gagal. Lebih tak menyangka lagi jika ternyata dia baru saja operasi dan mungkin saat ini sedang depresi. Aku tak pernah mendoakan hal buruk padanya, meski dia seringkali membuatku dan Zahra terluka. Justru aku dulu sering mendoakannya agar selalu sehat dan sadar akan kesalahan-kesalahannya. Namun, apakah begini secuil bala
Read more
Bab 75 Saat Pulang Kampung
|Mbak Wit, gimana kabarnya? Kapan pulang ke Solo? Kenapa kita jadi terbalik gini sih? Aku yang asli Jakarta malah ke Solo, sementara kamu yang asli Solo justru menetap di Jakarta. Hahaa|Pesan dari Mbak Ulya membuatku senyum-senyum sendiri. Benar juga ucapannya. Aku dan Mbak Ulya memang terbalik. Sejak Mama Santi-- Mamanya Mbak Ulya-- mulai sehat dan ikut dengan anak sulungnya, Mbak Ulya memang izin menetap di Solo, karena memang Rony sudah menyiapkan rumah dan usaha bengkel yang cukup besar di sana. Mungkin sakitnya Mama Santi juga karena memikirkan Mbak Ulya yang tak kunjung menikah, padahal usianya sudah menginjak angka tiga. Allahualam, aku tak tahu pasti. Namun, memang seperti itu pula yang dikatakan Mama Santi. Beliau bilang, selalu kepikiran masa depan Mbak Ulya hingga membuatnya banyak pikiran dan cukup stress hingga jatuh sakit. Buktinya setelah Mbak Ulya berumah tangga bahkan sekarang sudah hamil, Mama Santi mulai sehat. Beliau sudah bisa beraktivitas seperti biasanya. |
Read more
Bab 76 Teror
Semalaman aku nggak bisa tidur gara-gara memikirkan pesan-pesan yang masuk di ponsel Mas Hanan. Entah siapa perempuan itu. Kenapa dia panggil Mas Hanan dengan sebutan sayang? Apa hubungan mereka sebenarnya?Nyaris jam dua dini hari aku baru bisa memejamkan mata. Itu pun gelisah hingga sebelum adzan subuh berkumandang, aku sudah bangun dan duduk saja di tepi ranjang.Mas Hanan juga tak terlihat membuka ponselnya. Dibiarkan tergeletak begitu saja di atas nakas. Padahal aku begitu ingin dia membuka dan membaca segala pesan yang masuk ke sana. Semalam aku hanya membaca beberapa pesan itu dari notifikasi di layar. Tak berniat membuka dan membaca semua isinya. Sengaja membiarkan Mas Hanan menceritakan sendiri siapa perempuan itu atau dia justru akan menyembunyikannya dariku atau pura-pura tak tahu. "Dek, kopinya sudah?" tanyanya mengagetkanku setelah mengucap salam. Mas Hanan baru saja pulang dari masjid untuk melaksanakan salat subuh berjamaah, sementara aku masih termenung di meja maka
Read more
Bab 77 Perempuan Ambisius
Sedikit gemetar Wita mengambil ponsel Hanan di nakas. Perlahan dia mulai membuka layar benda pipih hitam itu. Seketika kedua matanya tertuju pada aplikasi hijau dengan beberapa pesan yang belum terbaca.Tak lagi mengintip dari notifikasi handphone seperti sebelumnya, kini Wita langsung membuka aplikasi itu karena telah mengantongi izin dari suaminya. Hanan tahu jika sebenarnya Wita tengah dilanda gelisah dan cemburu, makanya dia sengaja meminta Wita untuk membalas pesan-pesan dari Nesya. Setidaknya agar bisa mengurangi rasa cemburu dan curiga yang sedari tadi dirasakan istrinya. Iya, Nesya. Dia adalah salah satu calon yang pernah dikenalkan Sarah pada anak sulungnya, Hanan beberapa tahun silam. Anak semata wayang Rahmi yang tak lain sahabat Sarah saat SMA. Sayangnya, saat itu Nesya menolak perjodohan yang Sarah tawarkan. Alasannya karena dia ingin meniti karir terlebih dahulu. Bahkan Nesya juga ingin mengembangkan karirnya di dunia modeling hingga go internasional. Ada banyak cit
Read more
Bab 78 Balasan Telak
|Seorang perempuan harusnya memiliki malu. Tapi sepertinya anda tak memiliki rasa itu. Kasihan. Sekolah tinggi bahkan sampai luar negeri tapi minim adab. Pantas jika Mas Hanan menolak perempuan sepertimu| Wita buru-buru menghapus tiga foto dengan pakaian minim itu dari galeri ponsel suaminya. Tak hanya itu saja, dia juga membalas pesan itu dengan kalimat menohok. Sengaja agar perempuan itu tersinggung dan sakit hati dengan ucapannya. Dengan begitu, Wita berharap Nesya tak enak hati sebab tahu bukan Hanan yang membalas pesannya, melainkan istrinya. Namun dugaan Wita salah besar. Nesya bukan perempuan yang menyerah begitu saja sebelum mendapatkan apa yang dia inginkan. Ponsel kembali berdering. Nesya benar-benar membuat Wita geram dan naik darah. Emosi yang sejak tadi berusaha dibendungnya telah pecah. Setelah mengirimkan foto tak senonoh dan mendapatkan balasan menohok dari Wita, ternyata perempuan itu tak jua jera. Bahkan kini terang-terangan mengajak Wita perang. "Hallo ... be
Read more
Bab 79 Perampokan
Wita masih shock mendengar permintaan Mayang untuk segera pulang. Tak biasanya Mayang seperti itu. Tak biasanya pula dia menelpon saat Wita dan keluarganya liburan. Namun kali ini cukup membuat Wita curiga dan bertanya-tanya. Apalagi panggilan Mayang terputus begitu saja.Wita buru-buru menelpon Mayang kembali, sayangnya nomor Mayang sudah tak aktif. Berulang kali memanggil tetap saja hanya operator yang menjawab. Tak menyerah, Wita mencari kontak Henny, saudara Aris yang kini menjadi salah satu karyawan di toko busana miliknya. Panggilan dari Wita pun diangkat. Terdengar keributan di seberang sana, tempat dimana Henny berada. Suara berisik yang membuat Wita semakin penasaran apa yang sebenarnya terjadi. Dia menatap jam dinding besar di ruang tengah, jarum jam menunjuk angka sembilan lebih pertanda para karyawannya baru saja masuk kerja. Pertanyaan demi pertanyaan kembali lalu lalang dalam pikiran Wita. Apa yang sebenarnya terjadi di tokonya? Mungkinkah ada kebakaran atau pencurian?
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status