Share

Bab 74 Tommy

Tommy duduk sendirian di sudut kafe dengan secangkir kopi pahit di hadapannya. Tommy mengaduk kopinya dengan malas, lalu menyesap kopi hitam yang tersaji di hadapanya. Rasanya Pahit, sama seperti perasaanya saat ini. Ekspresinya mencerminkan kehampaan dan kesedihan, sementara ia melihat ke sekeliling kafe memperhatikan berbagai perilaku pengunjung kafe yang datang saat itu.

Saat ini Tommy sedang merasai kesedihan hatinya setelah melihat Miranda kembali pada Rajasa. Meskipun itu adalah hal yang Tommy inginkan namun ia tak bisa membohongi bahwa hatinya kini terluka karena terbakar cemburu.

Tommy menatap lurus ke arah kejauhan, matanya yang penuh kehilangan mencoba menyembunyikan luka hati yang dalam. Beberapa pengunjung kafe melintas di depannya, tetapi Tommy seakan-akan terasing dalam dunianya sendiri. Suasana kafe yang riuh tidak mampu mengalihkan perhatiannya dari patah hati yang menyiksa. Ia hanya ingin menenangkan diri sejenak sebelum benar-benar pergi sejauh mungkin.

Tiba-tiba,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status