Adam mencium bibir istrinya dua kali, dia berjanji akan memenuhi apa yang Asma mau saat mengidam. Sesalnya begitu besar hingga ingin menebus kesalahan, saat istrinya mengandung Alkafi."Bagaimana? Bapak Adam sudah sadar. Kalau sudah bisa langsung pulang, karena semua baik-baik saja. Perut Bu Asma hanya keram biasa, saya sudah resepkan obat dan vitamin untuk menguatkan kandungannya. Pesan saya hanya satu, berhubungan intim boleh-boleh saja tapi tetap harus hati-hati."Adam dan Asma menganggukan kepala, walau harus menahan rasa malu. Kini kedua pasangan itu sudah dalam perjalanan pulang, dengan raut wajah bahagia. Adam terus memegang tangan istrinya dengan erat."Sayang itu martabak, itu rujak, es cendol."Di sepanjang perjalanan, Adam menyebut makanan yang mereka lewati. Tak hanya itu dia juga turun membelinya, meski Asma sedang tak ingin makan sesuatu."Dia benar-benar ingin merasakan saat aku mengidam."Asma menatap sang suami yang sedang antri membeli sate. Pria itu melambaikan tanga
Read more