All Chapters of BUKAN OB BIASA: Chapter 11 - Chapter 20
125 Chapters
11. INSIDEN DI RUANGAN ROBERT
Hari kedua menjadi OB.Pertemuan sehari sebelumnya dengan Nadya, meninggalkan kesan yang cukup dalam bagi Adam. Sampai-sampai Ia masih tersenyum ketika masuk kerja hari itu dan berharap dapat bertemu lagi dengan gadis manis tersebut lagi nantinya."Ciee kenapa nih, baru datang dah senyum-senyum aja." Sambut Yaya ketika Adam datang dengan wajah berseri bahagia."Hahaha, gak ada apa-apa, Mbak. Cuma lagi senang aja." Jawab Adam salah tingkah, tidak menyangka sudah ada Yaya di dalam ruang pantry.Ia merasa malu, seolah sedang bertingkah seperti remaja yang sedang kasmaran."Hmn, senang apa seneng nih?" Goda Yaya lebih lanjut."Eh, siapa yang senang?" Menik yang baru datang langsung ikut nimbrung pembicaraan mereka."Tanya si Adam tuh, lagi senang karena jatuh cinta kayaknya?""Hah, Adam jatuh cinta? OB lantai berapa?" Tanya Menik spontan."Huh, sembarangan. Kalau lu nanya-nya si Jafar, gak apa-apa tanya OB lantai berapa. Lah, si Adam! Ma karyawati yang bening-bening itu juga pantas kali, x
Read more
12. KEMARAHAN ADAM
Melihat kepanikan Yaya dan Menik, membuat Jafar penasaran dengan apa yang diperbuat oleh pak Robert sampai membuat Adam semarah itu, "Loh, ada apa dengan Pak Robert emang?" "Gak ada waktu buat menjelaskannya. Cepat, kita susul Adam." Ujar Yaya sembari bergegas keluar dan bahkan coba menarifk Jafar agar megikuti mereka. "Kalian duluan, saya panggil satpam dulu." Tahan Jafar beralasan. "Ya udah, cepat ya!" Yaya dan Menik menghambur keluar dengan panik. Tanpa mereka sadari bahwa Jafar justru tersenyum sinis. Ia malah tampak duduk santai setelah itu dan tidak melakukan apa-apa. 'Justru malah bagus jika bocah sok berani tersebut menghajar Pak Robert. Dengan begitu, Ia akan terkena sangsi dan bisa dikeluarkan dari sini.' Pikir Robert senang. ... Adam berjalan dengan emosi yang siap meledak. Beberapa orang yang menatapnya heran saat berpapasan, sama sekali tidak dihiraukannya. "Mas, kamu kenapa?" Saat itu, seorang karyawan wanita yang sebelumnya memperingatinya pagi tadi menyapanya,
Read more
13. HUKUMAN
"Bang, ada masalah." "Masalah apa, Jas?" Terdengar suara ragu dari seberang telpon, "Itu Bang, mas Adam memukul salah seorang manajer di perusahaan, Robert Januzi. Manajer Personalia." "Terus bagaimana situasinya?" "Saat ini mas Adam ditahan di pos security dan pria yang dipukulinya sedang diurus oleh tim medis perusahaan." "Hmn.. tapi, ada masalah sedikit bang." Ucap Anjas ragu, lalu melanjutkan, "Pria yang dipukuli mas Adam berniat melaporkan hal ini kepada polisi. Saya sudah coba mendamaikan mereka, tapi Robert tidak bisa ditenangkan dan tetap bersikeras menaikkan kasus ini." "Hmn, apa dia berniat cari mati? Tenang saja, biar saya yang urus. Kamu cukup pastikan mereka berdua masih berada di perusahaan, mengerti?" "Paham, Bang. Mengerti!" Anjas menyapu keringat dingin di keningnya, begitu Ia menutup ponselnya. Ia tidak menyangka, baru hari kedua putra bos besarnya bekerja di sana dan sudah menimbulkan masalah. Beruntung, security perusahaan sedang patroli untuk memeriksa kea
Read more
14. PENJAGA LIFT
"Hai, Nad!" "Nad, entar siang makan tempat biasa yah!" "Halo, Nad. Nanti bantuin finishing job gue yah!" "Hmn... Kalau Nadya dah datang, aura ruangannya jadi berbeda gitu yah." "Eh, eh main comot aja, baru juga gue buka snacknya." Begitulah sapaan orang-orang kantor jika Nadya sudah datang. Suasananya langsung berubah ceria dan bersemangat. Itu karena sifat Nadya yang supel dan dekat dengan siapapun. Nadya seperti pelangi yang membuat suasana dimanapun tempat ia berada langsung berubah penuh warna. Sekaligus juga magnet yang dapat membuat siapapun akan mendekatinya, begitulah arti keberadaan Nadya di antara semua orang. Nadya baru saja duduk di depan mejanya dan baru saja meletakkan tasnya di atas meja. Tapi, keningnya menjadi sedikit berkerut begitu menemukan keganjilan yang menganggu matanya. "Gira, siapa yang merapikan meja saya yah?" Tanya Nadya penasaran pada teman sebelah mejanya. Meja antara karyawan dibatasi oleh sekat setinggi monitor komputer mereka untuk memberi pri
Read more
15. SECANGKIR VANILLA
Mungkin inilah yang disebut, sengsara membawa nikmat. Dipindahkan bekerja ke lantai lannya sebagai hukuman karena aksi nekatnya menyerang salah seorang manajer, Adam malah dipertemukan dengan seorang wanita yang telah membuat jantungnya bergetar, Nadya Elvaretta Pramudya. Seorang wanita cantik dan sangat ramah yang bekerja sebagai arsitektur di perusahaan Ayahnya. Wanita anggun yang telah berhasil menggetarkan hati Adam ketika pertama kali bertemu. Kejadian dimana Nadya mencarinya karena 'salah' merapikan meja kerjanya, membuat Adam mulai mengenal kebiasaan 'unik' Nadya. Adam jadi tersenyum sendiri, mengingat betapa menariknya sikap Nadya di mata Adam. Itu karena Adam merapikan peralatan kerja Nadya, yang sebelumnya terlihat cukup berantakan. Padahal, jika Nadya sedikit saja lebih teliti memeriksa meja kerjanya, ia akan dapat langsung menemukan peralatan kerjanya yang telah tersusun rapih. Hanya saja, seperti penjelasan Susan padanya. Nadya itu orangnya memiliki kebiasaan unik,
Read more
16. PELUKAN DI SAAT YANG SALAH.
Adam baru saja mengantarkan minuman untuk beberapa karyawan di lantai 16. Dia celingukan sesaat ke mejanya Nadya, namun tidak menemukan gadis manis tersebut di sana. Padahal saat itu masih jam kerja, "Nadya kemana ya?" Pikir Adam penasaran. "Adam, kamu lihat siapa sih? Gira?" Adam tidak menyadari jika Prita sedang memperhatikannya. "Eh? Tidak. Ini aku mau ngantar vanilla untuk Nadya." Adam sedikit gugup dan ia tidak sepenuhnya berbohong, karena di atas nampan yang dibawanya memang ada secangkir vanilla susu yang khusus disiapkannya untuk Nadya. Awalnya, Adam berinisiatif untuk mengantar susu vanilla kesukaan Nadya, agar ia lebih semangat bekerja. Karena Adam tahu jika Nadya sangat menyukai minuman itu. "Oh pesanannya Nadya toh! Eh, tapi gosip itu beneran, 'kan?" "Gosip yang mana?" Tanya Adam bingung. Prita celingukan sebentar, ia sedikit merendahkan suaranya dan agak mencondongkan badannya ke arah Adam. Ia berkata, "Katanya kamu sama Gira jadian." Adam terbatuk. 'Sial, si
Read more
17. THE CONFIDENCE CODE
Menik bercerita banyak tentang ke khawatirannya pada Adam, setelah aksi nekad Adam menyerang Robert hari itu. Dari informasi Menik juga, Adam jadi tahu kalau Robert telah di keluarkan dari perusahaan. Pihak perusahaan ternyata telah melakukan investigasi khusus terhadap Robert dan menemukan banyak kecurangan dan penyalah gunaan wewenang yang telah di lakukan oleh Robert. Menik ternyata bukan satu-satunya korban pelecehan Robert, ada beberapa wanita lainnya sebelum ini. Hal itu terungkap, begitu tim investigasi dari perusahaan berhasil membuat para wanita yang menjadi korban untuk bicara. Adam teringat dengan ucapan Anjas sebelumnya, cuma dia belum tahu kalau Robert sampai diberhentikan saat itu. 'Bisa saja itu adalah campur tangan pak Ali.' Pikir Adam. Menik tidak lama bicara dengan Adam, karena ia harus segera kembali bekerja. Mereka berjanji akan berkumpul sesekali untuk sekedar reuni. Dari kejadian itu, Menik menganggap Adam adalah teman yang dapat dipercayanya. Adam merasa c
Read more
18. BEGINILAH HARUSNYA KELUARGA
Tok tok Tok "Kak Adam, dipanggil sama babe tuh. Makanannya udah siap." Sapa Zahra, putri tertuanya ncang Ari. Zahra sudah berdiri di depan pintu kamar Adam yang terbuka, ia senyum-senyum ketika melihat Adam yang saat itu sedang berbaring sambil menatap layar HP-nya. Ia sudah akrab dengan Adam, semenjak Adam tinggal di rumahnya. Sehingga sudah tidak canggung lagi untuk masuk ke dalam kamar Adam, ketika pemuda tampan tersebut berada di kamarnya. Ya, Adam semenjak berhenti bekerja di toko kelontongnya Ncang Ari dan bekerja sebagai OB di perusahaan Widjaja, kini tinggal di tempatnya ncang Ari. Ia menempati kamar di lantai atas rumah Ncang Ari yang sebelumya difungsikan sebagai gudang. Kini ruangan tersebut sudah bersih dan menjadi kamar sementaranya Adam. Semenjak tinggal disana selama tiga hari terakhir, Adam juga sudah cukup dekat dengan keluarganya ncang Ari. Utamanya Zahra, putri sulungnya ncang Ari. Gadis manis berkulit kuning langsat dan lesung pipit kecil di kedua sudut bibir
Read more
19. SIAPA YANG MENGATURNYA?
"Ra, siapa yang narok ini di sini?" Tanya Nadya heran begitu mendapati beberapa kotak dengan berbagai ukuran sudah berjejer rapi di atas meja kerjanya. Di dalamnya terdapat beberapa peralatan kerja Nadya, lengkap dengan note di depannya, yang menunjukkan barang apa harus diletakkan di kotak yang mana. Bukannya tidak setuju barang tersebut ada di sana, karena dengan begitu Nadya jadi lebih teratur dalam menata perkakas kerjanya. Selama ini, Nadya memiliki kebiasaan suka menempatkan barang-barangnya secara sembarangan. Meski ia bisa mengingatnya dimana ia meletakkan peralatannya terakhir kali dengan cukup baik. Namun, ada kalanya ia juga lupa untuk mengingatnya dengan jelas. Dengan adanya, pengaturan seperti ini. Nadya akan lebih mudah mengelola perkakasnya tanpa perlu pusing lagi harus mengingat dimana ia menempatkan peralatan kerjanya terakhir kali. Pertanyaannya sekarang, siapa yang membuatkan kotak-kotak ini untuknya? Semakin dilihatnya, kotak itu sendiri juga sangat unik deng
Read more
20. AJAKAN YANG SULIT DITOLAK
"Yeaayy... weekend." Gira tiba-tiba berteriak senang begitu jam kerja terakhir di hari jumat telah menunjukkan pukul tiga sore. Yah, bagi sebagian besar profesional seperti mereka, akhir pekan adalah hari yang paling ditunggu. Karena itulah kesempatan bagi mereka untuk refreshing dan terlepas dari segala macam tekanan pekerjaan. Adam baru saja jalan melewati mejanya Gira, saat ia mengantarkan minuman ke mejanya Nadya. Bukan vanilla seperti biasanya, itu hanya segelas air putih. Tapi, Adam yang sudah paham dengan segala kebiasaan Nadya, sengaja memberikannya air putih untuk menjaga metabolisme gadis cantik tersebut dan itu semua tanpa diminta oleh Nadya sebelumnya. Tanpa disadari oleh Nadya, ternyata begitulah cara Adam mendekatinya tanpa kentara. Bukankah dalam cinta itu yang dibutuhkan adalah memahami? Itulah pendekatan yang coba dilakukan Adam. Pertama, ia mulai dengan mamahami setiap kebiasaan Nadya. Lalu, pada tahap berikutnya, memahami apa saja yang dibutuhkan oleh gadis cant
Read more
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status