All Chapters of JERITAN MALAM PENGANTIN: Chapter 21 - Chapter 30
49 Chapters
SIAPA DALANG SEBENARNYA?
Orang tua Ridwan bingung melihat anaknya bersimpuh di kakiku. Aku segera mensejajarkan diri dengan Ridwan."Bangun, jangan kaya gini. Gue nggak enak sama orang tua lu!" Bisikku."Gue nggak akan bangun sebelum lu mau maafin gue!" ucapnya dengan terus bersimpuh.Mau tak mau aku harus berkata 'Iya' biar Ridwan mau berdiri dari sujudnya di kakiku."Serius lu mau maafin gue, Mel?" tanyanya lagi."Iya," balasku singkat.Orang tua Ridwan langsung menatapku seolah meminta jawaban atas tingkah laku anaknya."Sekarang coba jelasin ke orang tua lu, Wan. Jangan ada yang disembunyiin lagi dari kita semua. Biar semuanya cepat clear," ucapku.Ridwan mengangguk dan menatap ke dua orang tuanya. Lalu memeluk ibunya dengan haru, kemudian bergantian bersujud di kaki orang tuanya.Ridwan menceritakan semuanya bagaimana ia dengan bodohnya mempelet Mbak Wuri, agar bisa jatuh cinta dengannya.Kemudian berkata jujur jika luka yang didapatkannya bukan karena jatuh dari motor, tapi karena terbentur pohon berin
Read more
HAMPIR JADI TUMBAL
Setelah motor sampai di halaman rumah Nenek dan di parkirkan oleh Intan, aku langsung masuk ke dalam dan mencari keluargaku."Assalamu'alaikum ...,""Kek, Ayah, Bunda, pada di mana sih? Kok sepi banget." Aku mencari-cari mereka di kamar, di dapur tapi tidak ada semuanya."Sabar, Mel, jangan teriak-teriak kaya kebakaran jenggot," ujar Intan asal."Kita harus kasih tau sama keluarga, Tan, kalau si Irma pelakunya. Kalau dibiarin bisa makin parah tuh anak!" Aku langsung keluar menuju ke rumah Paklik Mulyono, di sana banyak sekali sendal yang berjejer di luar."Assalamu'alaikum." Aku mengetuk pintu kemudian langsung masuk ke dalam."Wa'alaikumsalam. Kenapa si, Mel, teriak-teriak gitu." Kakek langsung keluar dari dapur Paklik."Yang lain pada ke mana? Kok nggak kelihatan?" tanyaku."Pada ngeliwet di dapur, ayo kamu ikutan sama yang lainnya!" ajak Kakek."Nggak, Kek, kalau semuanya udah rapih makannya aku mau ngomong serius," ucapku.Kakek menatap bingung ke arahku tapi kemudian mengangguk
Read more
POV AUTHOR
POV AuthorFlash backRidwan gelisah ketika mendapatkan kabar bahwa Wuri akan bertunangan dengan Dimas, pacarnya sedari SMA."Gimana caranya biar mereka nggak jadi tunangan?" gumam Ridwan seraya mengacak-ngacak rambutnya frustasi."Pokoknya nggak boleh sampai tunangan dan di milikin sama orang lain." Ridwan lalu mengambil ponselnya dan menghubungi salah satu teman kampusnya."Hallo, Bro, lu lagi di mana?" tanya Ridwan."Gue lagi di rumah kenapa emangnya?""Lu punya kenalan dukun buat memikat hati perempuan nggak sih?" tanya Ridwan to the point."Mau pelet siapa lu?" tanya Riki.Ridwan pun menjelaskan kepada Riki tentang perasaannya dan cintanya yang ditolak oleh Wuri. Kemudian Riki memberitahu bahwa ada dukun sakti yang bisa memberikan ajian pengasihan pemikat wanita.Mereka berdua lalu memutuskan akan mendatangi dukun itu pada esok hari."Akhirnya aku bisa milikin cinta kamu nanti, Ri. Maafkan atas kegilaanku ini, kamu terlalu sombong dan angkuh jadi wanita," gumam Ridwan sambil ter
Read more
FLASHBACK
Di malam ini Irma mendatangi seorang dukun, selain untuk membuat hubungan Ridwan dan Wuri hancur. Irma pun ingin memiliki kekayaa n secara instan serta memasang susuk pada tubuhnya, untuk memikat Ridwan dan pria lainnya."Aku ngerti maksude awakmu merene yoiku supoyo bisa narik atine wong lanang, to? Lan dadi sugih nganggo coro cepet?" ucap Mbah dukun dengan benar maksud tujuan Irma.(Saya tau niatmu ke sini untuk memikat hati laki-laki kan? Serta menjadi kaya dengan cara instan?)"Nggih, Mbah. Aku bakal nindakake opo wae supoyo rencana tak wujudake," jawab Irma.(Iya, Mbah. Apapun akan saya lakukan agar rencana saya ini berhasil,)"Opo kowe wis yakin karo niatmu iku? Naliko kowe wis nerimo sakabehe sarat, trus kowe dumadakan pengin mandheg ora nglakoke maneh, mulo kowe sing bakal dadi ciloko!" tegas Mbah dukun.(Kamu yakin dengan niatmu itu? Ketika kamu sudah menerima segala persyaratan, lalu tiba-tiba kamu ingin berhenti melakukannya maka dirimulah yang akan celaka!)"Opo kowe siap
Read more
POV AUTHOR 2
POV AuthorDi rumah keluarga Melly sudah ada Ustaz Fiqih serta para santri yang saling membaca ayat-ayat Al-Qur'an.Semua teman-teman Melly pun datang terkecuali Irma. Sarah menangis saat mengetahui Melly adalah target korban tumbal selanjutnya."Biadab, Kakak tau Irma dalang dibalik semua ini. Kakak nggak sengaja ngeliat Irma bicara sama genderuwo, dan dia sebut suamiku," ucap Sarah."Apa, Kak? Suamiku?" tanya Intan terkejut."Iya, Dek, Irma bilang suamiku sama makhluk mengerikan itu.""Astaghfirullah, gila banget si Irma," ucap Hanif kesal."Melly kamu tolong duduk di tengah-tengah kita ya. Saya merasa makhluk itu masih ingin mengejarmu," kata Pak Ustaz."Baik, Pak." Melly langsung duduk di tengah-tengah, diantara puluhan para santri. Tubuhnya kembali sakit saat para santri, Ustaz dan tetangga membacakan asma-asma Allah.Melly memuntahkan kembali darah kental berwarna hitam dari bibir mungilnya. Semua yang melihat meringis seperti ikut merasakan sakit.Bundanya Melly menangis melih
Read more
TUMBAL PENGGANTI
Setelah pulang dari rumah Mbah Sutomo, Irma langsung bergegas untuk mencari tetangga yang sebentar lagi akan lahiran dan ia berencana untuk menculiknya.Irma tidak mau sampai keluarganya atau ia sendiri yang menjadi tumbal selanjutnya.Sebelum pulang ke rumah Irma sudah membersihkan dirinya terlebih dahulu, agar keluarganya tidak curiga dengan dirinya."Bu, Pak, lagi apa?" tanya Irma."Kalau masuk ucapin salam dulu, Nduk, kan kita muslim," kata bapaknya Irma."Eh, i--iya," jawabnya kikuk."Itu Mbak Siti dikit lagi lahiran ya?" ucap Irma mengalihkan pembicaraan."Iya, paling semingguan lagi kali lahiran. Orang kata ibunya bulan ini udah masuk ke jadwal lahirannya sih, emangnya kenapa?" tanya ibunya."Ya, nggak apa-apa, Bu, cuma tanya aja. Nanti kan aku bisa jengukin dan kasih kado," jawab Irma."Kamu akhir-akhir Ibu perhatiin jarang salat ya, Ir," tanya ibunya."Salat kok, tapi di kamar nggak jama'ah sama Ibu," kilahnya."Ya udah kalau gitu aku masuk kamar dulu ya, oh iya, Bu. Kemarin
Read more
IBLIS MURKA
Di rumah keluarga Melly mereka terus mengaji, keluarga Pak Cipto pun turut hadir dalam pengajian itu.Iblis pun murka kepada Pak Jefry mereka bertarung tak kasat mata. Sukma Pak Jefry melawan dua makhluk menyeramkan tersebut.Di alamnya terdapat banyak korban tumbal yang sudah mati, jiwa mereka dikurung di sebuah tempat yang gelap serta diikat dengan besi."Tulung uculke aku, Pak, bebaske jiwaku. Aku moh dadi budake iblis."(Tolong lepaskan saya, Pak, bebaskan jiwa saya. Saya tidak mau jadi budak iblis ini.)"Insya Allah saya akan bebaskan jiwa kalian nanti,"Makhluk itu mengerang kesakitan setelah Pak Jefry melemparkan tasbihnya dan melilit pada tubuh dua makhluk tersebut."Ampuun, ampuunn ...," lirih dua makhluk itu memohon pada Pak Jefry."Wis sepiro akehe menungso sing dadi korban lan dadi sekutumu. Wis kowe ojo ganggu menungso-menungso sing ora salah. Nggonmu iku neng neroko!" tanya Pak Jefry murka.(Sudah berapa banyak manusia yang menjadi korbanmu, dan bersekutu denganmu. Janga
Read more
AKIBAT BERSEKUTU DENGAN IBLIS
Semua keluarga Irma sangat terkejut melihat dua makhluk menyeramkan ada di kamar Irma, dan kini kondisi Irma sangat memprihatinkan.Mbah Sutomo sang dukun pun mati dalam keadaan yany menyeramkan, ia mati dalam kondisi tubuh hitam seperti terbakar, dan luka menganga pada perutnya.Di tempat Siti semuanya masih mengaji bersama, kemudian datang teman-teman Melly. Sarah, Hanif, Panjul, Ridwan beserta keluarga mereka. Mereka semua langsung ikut mengaji di rumah Siti.Malam ini warga desa benar-benar berkumpul untuk mengadakan pengajian besar-besaran. Mereka ingin kembali tenang desanya seperti dulu."Tolooong ... tolong! Tolong anak saya!" teriak ibunya Irma sambil menangis.Beberapa orang yang tidak kebagian masuk dan mengaji di pekarangan rumah Siti pun menoleh ke asal suara."Ada yang minta tolong tuh," ucap Bapak-bapak."Iya, kayanya suara orang. Apa jangan-jangan ada korban lagi?" jawab temannya."Bisa jadi." Mereka langsung masuk ke dalam dan mengadu pada Pak Ustaz.Sekarang bukan Ir
Read more
AKHIR YANG BAHAGIA
Pak Jefry dan Ustaz Fiqih pelan-pelan mengangkat tubuh Irma memakai sarung tangan dan kain. Tubuh Irma seperti arang yang gampang rapuh. Ketika bapaknya Irma mengangakat pelan-pelan tangan Irma, seketika itu tangan Irma terpotek."Astaghfirullahaladzim," ucap warga yang melihat.Bisik-bisik dari tetangga pun mulai terdengar, mereka tidak menyangka kalau Irma adalah dalang dibalik semua ini. Siapa yang menduga jika gadis cantik, ceria serta sopan santun itu adalah penyembah iblis dan penyembab matinya para warga.Apalagi Irma bersekutu dengan iblis hanya karena soal cinta segitiganya. Begitulah manusia jika lebih mencintai makhluk daripada Tuhan-nya sendiri. Segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Termasuk berlebihan mencintai sesuatu. Lebih cintai Tuhan-mu maka hidupmu akan selamat.Pelan-pelan mereka mengangkat tubuh Irma dan mengambil potongan tubuhnya. Setelah itu berita kematian Irma pun disiarkan di musalah desa.Keluarga Irma menelepon kerabat-kerabat mereka yang jauh d
Read more
DIBAKAR DENGAN KEJI
ARWAH PENASARAN MBAK ASIH"Seram ya, Tha, ngeliat Mbak Asih dibak4r hidup-hidup. Aku yakin bukan Mbak Asih yang mencuri kotak amal di musala desa, tapi orang lain yang mencurinya." Dea menatap lurus ke jalan."Iya, De, aku sampai susah tidur gara-gara liat kejadian kemarin. Warga pada tega banget, padahal Mbak Asih masih punya anak bayi yang perlu diasihi," jawabku lirih.Kemarin malam ada sebuah tragedi, Mbak Asih dituduh mencuri kotak amal musala desa. Mbak Asih sudah bersumpah demi Allah kalau ia tidak mencurinya, tetapi kotak amal itu memang ada di rumah Mbak Asih dengan uang yang sudah lenyap di dalamnya.Mbak Asih bilang ia difitnah seseorang yang tak suka padanya, aku dan Dea pun yakin kalau bukan Mbak Asih yang mencurinya. Aku tau bagaimana sifat Mbak Asih, ia baik, rajin dan pekerja keras. Tak mungkin rasanya ia mencuri uang kotak amal yang jelas-jelas ia tahu, kalau mencuri itu dosa."Aku masih terbayang jeritannya Mbak Asih waktu tubuhnya dibak4r para warga, tangis keluarga
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status