All Chapters of Bukan Inginku Menikah Denganmu: Chapter 91 - Chapter 100
103 Chapters
Bab 90. Foto yang sama.
Jam analog di kamar sudah menunjukkan pukul dua belas malam. Radinka sudah tidur dengan sangat pulas bahkan sampai mengorok. Mila yang sudah merencanakan sesuatu sejak tadi, tentu saja tidak merasakan kantuk sedikitpun. Pikirannya selalu melayang ke sebuah tempat dimana dia bisa menemukan jawaban atas segala pertanyaan yang berkecamuk di dalam kepala.Perlahan-lahan, perempuan itu melepaskan dirinya dari pegangan Radin. Sangat berhati-hati supaya pria itu tidak terjaga. Turun dari kasurpun dia lakukan dengan susah payah. Sungguh sebuah perjuangan yang berat. Mengendap-endap bagaikan seorang pencuri.Mila menghampiri walk in closet dan masuk ke dalamnya. Mengunci dengan rapat agar suara aktifitas dia di dalam sini tidak sampai terdengar oleh Radinka. Wanita itu mengeluarkan tas besar kepunyaannya. Tas udik yang berisi pakaian serta barang-barang yang dia bawa dari panti asuhan kemarin. Yang sudah tidak terpakai lagi setelah dia berangkat ke Bali.Satu-satunya hal yang ingin dia periksa
Read more
Bab 91. Tentang masa lalu.
Berpura-pura kalau dirinya sedang baik-baik saja, mungkin sudah menjadi keahlian baru seorang Cahaya Kemilau. Mungkin sejak dia sering disiksa dan setelah itu harus tetap melakukan banyak hal tanpa bisa mengeluh dan mengadu kepada siapapun. Seperti itulah yang dia lakukan pagi ini. Meski sudah mengetahui satu fakta yang cukup mengejutkan dan sejujurnya itu membuat seluruh hatinya kacau, dia masih bisa bersikap biasa saja di depan semua keluarga Saskara. Sarapan pagi berjalan tenang dan damai seperti biasa. Hari ini Radin dan Mila akan berangkat bersama Greta juga. Suasana mobil sudah pasti akan semakin ramai.Biasanya masih ada Greta yang menemani Nadya jika sang putera dan menantu sudah berangkat melakukan aktifitasnya. Tapi sekarang, semuanya kembali ke masa seperti Gre masih menekuni profesinya sebagai dokter. Kembali sendiri dan tidak ada yang menemani. Tapi tidak apa, itu adalah hal baik ketika Greta sudah menemukan kembali gairahnya untuk bekerja. Sudah cukup dia berdiam diri di
Read more
Bab 92. Gempar.
Ribuan ponsel di seluruh penjuru gedung Saska T&G berbunyi secara beruntun. Sepertinya semua orang menerima sebuah notifikasi di waktu yang bersamaan. Sungguh mengganggu namun membuat hati bertanya-tanya ada apa gerangan.‘Hah, apaan ini?’‘Hah? Ini … serius??’‘Ya Tuhan! Yang benar? Ini kebakaran lima tahun yang lalu ‘kan?’‘Eh serius ada orang tuanya bu Mila? Astaga.’Semua orang dikejutkan sejumlah berita yang mendadak muncul di berbagai situs berita online. Bukan hanya judulnya yang menarik perhatian, tapi juga isi berita, serta foto-foto pendukung yang disertakan si penulis. Sangat lengkap, hingga sangat susah untuk meragukan kebenarannya.‘Terkuak! Tragedi kebakaran yang menyimpan misteri. Apakah almarhum Jordhy Saskara sudah jujur kepada masyarakat?’‘Diduga keberatan membayar puluhan milyar dana santunan, pendiri Saska T&G diduga sabotase data korban meninggal dalam kebakaran pabrik lima tahun yang silam.’‘Terjawab sudah alasan Jordhy Saskara menjodohkan puteranya dengan seor
Read more
Bab 93. Harapan Radinka.
Kembali ke kediaman Adam. Berita itupun sudah pasti mendarat di ponsel Adam dan juga Sastri. Obrolan mereka tentang keterlibatan Radinka sudah tentu terpotong karena kabar yang tidak mengenakkan itu.“Sebelum kami bertindak, ternyata sudah ada orang lain yang lebih dulu melakukannya.” Adam mengangkat kedua bahunya seperti menyesali berita-berita yang barusan di abaca. “Dan dia bahkan tau lebih banyak dari kita, sampai-sampai bisa melampirkan kelimabelas nama yang sengaja disembunyikan almarhum.”Sedari tadi Mila belum membuka ponsel karena takut pikirannya akan terkontaminasi Radin di saat misinya di rumah ini belum benar-benar selesai. Tapi dia ikut membaca berita-berita itu dari ponsel Sastri. Hatinya berdebar, terutama saat membaca berita yang membaca-bawa namanya. Pikirannya sudah tentu langsung terbang kepada Radin. Apakah sekarang sedang terjadi kekacauan di kantor Saska? Ah, padahal baru kemarin mereka semua bersuka cita karena stand up comedy itu. Sekarang keadannya tiba-tiba
Read more
Bab 94. Perjuangan Radinka.
Radinka melarikan mobilnya secepat kilat menuju rumah kediaman Adam. Sebelum orang-orang itu meracuni pikiran istrinya dengan yang tidak-tidak, lebih baik dia segera sampai. Hampir saja dia menerobos lampu merah dan menbuat kekacauan di jalan raya. Namun untung saja kontrol diri laki-laki itu masih bekerja dan dirinya tidak sampai berurusan dengan pihak yang berwajib.Akhirnya sampai juga di tempat tujuan. Radinka turun dengan terburu-buru. Bahkan sampai pintu mobilnya terdengar berdebam keras dari dalam rumah. Adam, Sastri dan Kemilau berdiri karena kaget.“Mila!” Teriakan itu membuat tubuh Kemilau seketika dibanjiri bermacam rasa. Campur aduk. Senang tapi sedih. Rindu tapi bingung. Sosok yang sedari tadi mereka bicarakan akhirnya muncul di depan mata dengan napas yang tersengal hebat.Dua pasang mata itu saling menatap. Sama-sama ada kerinduan yang tersirat di sana. Namun, sebagaimana yang mereka sudah ketahui bersama, ada sebuah batu besar yang kini menghalangi sehingga raga mereka
Read more
Bab 95. Dugaan pahit.
Feeling Nayda ternyata benar. Setelah mengetahui bahwa Kemilau adalah keponakan Adam, wanita itu langsung merasa bahwa ada yang tidak beres dengan keluarga Amar. Apalagi berdasarkan info dari Julian, Radinka tidak berhasil menemukan Mila di kampus. Nadia langsung tau di mana mereka bisa menemukan Mila. Dia mengajak Julian dan Greta segera pergi menyambangi rumah Adam.Bisa dibilang mereka tiba di waktu yang tepat. Persis saat Amar dan Pratiwi tiba, tapi kedua orang itu tidak menyadari kedatangan mereka. Nadya, Julian dan Greta tidak langsung masuk, memilih untuk berdiam sebentar di luar untuk mengetahui apa yang mereka bicarakan. Dan sudah tentu ini adalah tentang peristiwa kebakaran itu.“Lantas apa yang kalian mau? Apa kalian pikir suami saya juga menginginkan kebakaran itu?” Nadya masuk menyahut ucapan bengis Amar dari ambang pintu. Hanya melihat Radinka dicecar secara verbal saja sudah membuat hatinya teriris-iris. Memang, harus diakui, menganiaya Mila seperti dulu adalah perbuat
Read more
Bab 96. Beri waktu.
*Maaf kalau ada typoSemua orang tercengang. Nadya, Greta, Julian dan Kemilau sama sekali tidak kepikiran ke sana. Mendengar Radinka mengutarakan hal tersebut membuat mereka bertukar pandang satu sama lain. Berbeda dengan keluarga Amar yang membeku di tempat.Akhirnya … motif mereka mendekati Kemilau terbongkar sudah.“Benarkah?” Radinka mengulangi pertanyaannya dengan nada skeptis. “Apakah Sheza juga yang memberi tahu kalian bahwa Mila mendapat bagian yang begitu besar?”“Opa, benar begitu Opa?” Kemilau merasa kalau dia berhak untuk mendengar jawaban dari sang opa.“Kalau iya … bukankah niat kalian lebih busuk dari pada ayah saya? Kalian bahkan tidak perduli tentang kebakaran itu dan tentang orang tua Kemilau yang meninggal karenanya. Tapi kalian hanya peduli warisan itu? Begitu??”…“Kalian juga sengaja membuat syarat untuk kembali menguliahkan Mila. Supaya apa? Supaya saat waktunya kalian mengambil dia dari sisi saya, dia sudah siap untuk kalian jadikan robot pekerja, begitu?”“DIA
Read more
Bab 97. Mau anak.
*Sebelumnya maaf kalau ada typoMobil Radinka bergerak dengan cepat meninggalkan pelataran rumah Adam. Hasrat ingin melampiaskan rindu terhadap Kemilau begitu menggebu-gebu di dalam dirinya. Tangan yang tak berhenti tertaut melambangkan betapa dia sangat takut perempuan itu meninggalkan dia. Radinka sudah berjanji akan melakukan segala cara agar Kemilau memilih untuk bertahan di sisinya. Tidak perlu mempertimbangkan Amar dan keluarganya yang penghianat itu.“Sayang, aku kangen.” Mila tak sungkan-sungkan mengutarakan isi hatinya sambil meremas jemari Radin yang besar.“Kamu pikir saya enggak, hm? Kamu berhutang penjelasan tentang semuanya. Kenapa saya harus mengetahui ini dari orang lain, bukan dari kamu sendiri.”Mila menggigit bibir. “Aku akan menceritakan semuanya nanti. Dari awal.”“Better like that, Baby. Karena saya merasa bodoh ketika mengantar kamu ke kampus, lalu kamu pergi lagi tanpa sepengetahuan saya. Saya mencari kamu ke mana-mana tapi tidak ada yang tau kamu di mana. Saya
Read more
Bab 98. Kita.
Setelah percintaan panas itu selesai, Mila menepati janji untuk menceritakan semuanya kepada Radinka. Mulai dari foto yang dia lihat di ruang kerja Adam, hingga obrolan Adam dan Sastri yang dia dengar kemarin siang. Kemudian tentang obrolan dia dengan Ibu Sulis saat di kampus, yang membuat dia sedikit curiga kepada Deva. Mila tidak mengurangi atau menambahi apapun. "Kenapa kamu lebih percaya kepada mas Adam dan mba Sastri? Bukan kepada saya? Kenapa kamu memilih untuk menyembunyikan ini, Sayang? Seandainya dulu kamu jujur saat saya bertanya tentang kedua orang tua kamu, mungkin urusannya tidak harus sampai sejauh ini." Kini Radinka sedang berada dalam pelukan Mila. Dia benar-benar ingin dimanja. Dia ingin Mila membelai rambutnya, wajahnya, semuanya. "Aku minta maaf. Aku masih egois dengan pemikiranku sendiri. Aku mengira ini bukanlah perkara besar. Maafkan aku." Mila tidak punya pilihan kata lain. Dengan lembut dia menyugar rambut Radinka dan melabuhkan kecupan panjang di setiap inc
Read more
Bab 99. Terselesaikan dengan baik.
Nadya dan Greta sudah menanti kepulangan Radinka dan Kemilau. Meski dulu sempat tidak menyukai Mila, sekarang kedua orang itu justru tidak berharap Mila lebih memilih keluarga Amar. Sungguh nyata Allah adalah maha pembolak-balik hati. Saat Radin dan Mila muncul di ambang pintu, senyum di wajah Nadya langsung terkembang. Entah bagaimana bisa melihat sosok Kemilau ada di rumah ini terasa lebih baik dari pada tidak.Nadya menepuk kursi di sebelahnya, seperti memberi kode kepada Mila agar perempuan muda itu duduk di antara dia dan Greta. Dan Radinka membiarkan istrinya menuruti sang mama."Kami sungguh-sungguh meminta maaf." Nadya membuka pembicaraan. Memang inilah yang harus mereka bahas sekarang. Sebelum mereka kembali melanjutkan hidup dengan normal."Iya, Ma. Aku mengerti."Nadya mengambil kedua tangan Kemilau dan dia genggam begitu erat. "Maafkan semua perbuatan kami di awal-awal pernikahan kalian. Kami sungguh malu dan sangat menyesal."Lagi-lagi Kemilau harus menangis. Terpaksa. I
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status