Semua Bab ISTRI YANG BERJUANG SENDIRI: Bab 11 - Bab 20
71 Bab
Terbongkar
PoV Keyla Sehari sesudah kedatangan para penagih hutang tersebut. Aku lihat tidak ada tanda-tanda bang Ardan akan berbicara tentang soal dia berhutang kepada perusahaan pembiayaan. Aku hanya diam saja. Lagipula tekatku sudah bulat, bahwa aku tidak mau memberi tahu tentang kedatangan Badri dan Tio. Nanti malah tambah runyam. Malam hari ketika selesai makan malam, terdengar suara mobil memasuki pekarangan rumah kami. Dan tak berapa lama rumah kami diketuk. Setelah kubuka ternyata kedua mertuaku lah yang datang. "Assalamualaikum apa kabar Key," mamah mertuaku mengucapkan salam. "Wa'alaikumussalam," jawabku dan bang Ardan serempak. "Eh mamah dan papah, silakan masuk. Apa kabar mah pah, udah lama banget kita nggak ketemu. Maaf kalau Keyla belum sempat mengunjungi mamah papah." Sapaku kepada mamah dan papah bang Ardan dengan ramah. Tapi ada perasaan tidak enak karena sudah beberapa bulan aku tidak mengunjungi mereka dikarenakan aku sekarang lebih disibukkan dalam urusan bisnisku. Aku s
Baca selengkapnya
Disita
PoV Keyla Hari ini pekerjaanku lumayan banyak, teman-temanku yang lain juga pada sibuk. Terlihat Soni mampir ke ruanganku, dia bertanya dan meminta bantuanku cara menyelesaikan laporan. Kulihat Mita senyum-senyumkepadaku. Entah apa maksudnya. Eh tapi aku malah deg degan dekat Soni, kulirik dia malah menatapku. Aku jadi ge-er nih. Ya beginilah diriku, istri yang kurang asupan gizi kasih sayang dari suami. Dan yang jomblo pun malah terlihat memberikan kode. Aku bisa apa dong? Lebih baik aku nikmatin aja yang ada sekarang. Dua jam kami berkutat dengan laporan akhirnya selesai juga. Kuserahkan laporan yang kami kerjakan kepada bos kami, bu Elsa. Beliau terlihat membolak-balikkan laporan dan tersenyum puas atas hasil kerja kami hari ini. Jam istirahat pun tiba. Soni terlihat menghampiriku. “Key, yuk makan di luar! Makasih ya tadi sudah membantuku mengerjakan laporanku,” kata Soni mengajakku makan siang. “Eh iya ayo. Sama-sama Son, nanti kalau aku ada kesulitan kan juga bisa minta bantu
Baca selengkapnya
Menyusun taktik
PoV KeylaBenar-benar aku sakit hati atas perkataan bang Ardan, maksudku aku hanya ingin memberikan pelajaran pada bang Ardan agar bertanggung jawab pada utang-utangnya. Tapi dia malah mengataiku istri kurang ajar, tak tahu diri, masih kurang kah pengorbananku selama ini. Aku selama ini menopang kehidupan rumah tangga dengan uang gajiku, mulai dari masih menjadi honorer hingga sekarang menjadi pegawai negeri yang katanya banyak orang sudah mapan. Baru aku akan menikmati uang gajiku sendiri eh malah di suruh berutang untuk membeli mobil. Andaikan ibuku tahu permasalahan rumah tanggaku pasti beliau akan menyuruhku berpisah.Berpisah? Astaga baru terpikir di otakku. Kenapa aku tidak berpisah saja ya dari bang Ardan? Jujur aku sudah tidak tahan lagi dengan sikapnya, kalau soal tidak menafkahi okelah aku masih maklum. Gaji dia tidak seberapa. Tapi kalau sikapnya yang kurang bersyukur itu dan malah berbalik menghinaku, maaf saja aku sudah muak. Oke, pelan-pelan akan kuturuti maumu bang untuk
Baca selengkapnya
PoV Ardan 3
Dasar Keyla istri tidak berguna. Seharusnya kan sudah kewajiban dia untuk melunasi hutang-hutangku, kan aku suaminya. Tapi yang terjadi malah dua orang debt kolektor itu mengambil sepeda motor hasil jerih payahku berkerja selama ini dan parahnya Keyla malah membiarkannya. Istri macam apa itu. Hanya diam saja di saat aku kesusahan seperti ini! Harusnya dia bisa mengerti dan membantuku!Karena suntuk dan kesal dengan keadaan di rumah, maka malam ini aku memutuskan untuk nongkrong bersama sohib karibku. Mereka adalah Bayu dan Farid, mereka berdua bekerja di perusahaan walau beda kantor. Bayu dan Farid masih bujangan, belum menikah. Wajarlah mereka masih bebas. Aku jadi menyesal menikah karena tidak bisa sebebas mereka, apa-apa mesti di atur istri. Pulang malam saja dimarahin. Jadi malam ini akan kuberi pelajaran saja si Keyla. Aku tidak pulang ke rumah dulu malam ini.Kami bertemu di kafe seperti biasa, mereka sudah tiba duluan dan sedang merokok. Asap mengebul dimana-mana. Melihatku dat
Baca selengkapnya
Ke Pantai
PoV KeylaHari ini hari minggu, sudah dua hari bang Ardan tidak pulang ke rumah. Dia pun juga tidak ada menelepon maupun mengirim pesan kepadaku dimana posisinya sekarang. Kalau aku yang bertanya dimana dia, ah maaf saja. Gengsi dong! Buat apa aku menghubunginya lebih dulu. Paling dia malah marah-marah kalau kuhubungi. Biarlah sekarang terserah dia mau apa. Urusi saja urusan masing-masing! Aku malas sekali untuk memasak, bawaannya mager aja. Aku langsung mengambil gawaiku untuk memesan bubur ayam dan telur puyuh pindang lewat aplikasi online. Lima belas menit kemudian pesananku datang. Hmm nikmat sekali pagi-pagi begini makan bubur ayam hangat dan enak ditemani secangkir teh panas. Selesai makan, aku berniat untuk mandi pagi. Tapi tiba-tiba gawaiku berbunyi. Siapakah gerangan yang menelepon pagi-pagi seperti ini? Apa bang Ardan? Nggak mungkin banget deh kayaknya. Langsung saja aku mengambil gawaiku di nakas dan melihat siapa yang menelepon. Oh, Soni. Ada apa ya dia menelepon di pagi
Baca selengkapnya
Ketahuan
PoV KeylaMataku membelalak sempuna. Dan ternyata yang memergokiku adalah wanita yang selama ini sangat kucintai.“I, ibu,” jawabku gugup. “Kenapa ibu ada di sini?”“Hei Keyla, harusnya ibu yang bertanya, kenapa kamu ada di sini? Mana Ardan? Kok kamu malah jalan sama cowok lain," omel ibu merepet.Kulirik sekilas wajah Soni seketika langsung memerah dan menunduk karena malu. Aku pun menjawab dengan gelagapan.“Ma, maafkan Key bu. Dengar dulu penjelasan Key. Key belum sempat cerita semuanya ke ibu. Maafkan Key selama ini menutupi dan membohongi masalah rumah tangga Key kepada ibu.” Seketika tangisku pecah dan langsung memeluk ibu. Ibu pun menyambutku dalam pelukannya. Mengusap-usap punggung dan kepalaku.“Nak, kamu masih jadi istri orang. Kamu salah jika kamu jalan dengan cowok lain. Jujur, ibu sudah ada firasat kalau rumah tanggamu dengan Ardan sedang tidak baik," jawab ibu lembut tapi sangat menenangkan.“Tapi secepat mungkin Key pasti akan menceraikan bang Ardan bu. Insya Allah, beb
Baca selengkapnya
PoV Soni
PoV SoniKeyla, wanita yang mengisi hatiku beberapa bulan ini. Aku dan dia kebetulan lulus tes CPNS di instansi yang sama namun berbeda divisi. Dia bagian keuangan dan aku bagian IT. Sudah lama aku memperhatikan dia, walaupun hanya sebatas tegur sapa. Awalnya aku kira dia masih gadis tapi ternyata sudah menikah.Sayang sekali, aku tidak punya kesempatan untuk mendekatinya. Entahlah aneh juga perasaanku, kok aku malah suka dengan istri orang. Padahal banyak gadis-gadis yang berusaha mendekatiku. Tapi aku malah mengabaikan mereka. Bukannya aku sebagai pegawai merasa jumawa di dekati gadis-gadis. Karena tak ada satupun dari mereka yang menarik perhatianku. Mamiku bahkan berusaha menjodohkanku dengan anak gadis teman beliau, namun aku menolaknya. Walaupun sempat membuat mami marah.Suatu ketika aku melihat dia di kantor sedang sibuk mengurus administasi. Para pegawai terutama ibu-ibu sudah berbisik-bisik. Aku pun pura-pura mengamati dan mendengarkan apa yang para ibu itu bicarakan. Oh ter
Baca selengkapnya
Mencurigakan
PoV Keyla Aku tiba-tiba terbangun di tengah malam. Kulirik jam weker di sebelah nakas ranjangku sekitar jam satu lewat. Ini sudah hari senin, bang Ardan belum juga menampakkan batang hidungnya di rumah ini. Entah kemana perginya. Yang jelas dia tidak mengabariku dan aku juga malas menghubungi dia duluan. Biarkan saja suka-suka dia. Lima menit kemudian, kudengar deru mobil di pekarangan rumah. Ah, sudah pasti itu bang Ardan datang. Rupanya masih ingat juga ya pulang. Kukira sudah tidak bakalan pulang lagi. Tapi tak mungkin juga sih dia langsung bablas tidak pulang sedangkan baju-baju dan barangnya masih di rumah ini. Kudengar bang Ardan memasukkan anak kunci membuka pintu depan. Maklum kami sama-sama membawa kunci serep bila pergi kemana-mana supaya tidak merepotkan satu sama lain. Tak berselang lama, bang Ardan membuka pintu dan menuju kamar. Aku pura-pura saja tidur ngapain aku menyambut dia layaknya tamu agung! Sedangkan dia tak memberi kabar dia pergi kemana. Suami macam apa itu!
Baca selengkapnya
Mengejutkan
Aku segera mengemas semua pakaian, sepatu, tas-tas, dan yang paling penting dokumen berhargaku seperti ijazah dan surat BPKB mobil bang Ardan. Jangan sampai bang Ardan sadar kalau surat BPKB mobilnya sudah ada di tanganku! Lihat saja nanti bang akan kujual mobilmu, kalau perlu akan kulelang di situs online! Untung kemarin aku iseng memfoto mobil bang Ardan. Haha, kartu as sudah ada di tanganku. Begitu putusan pengadilan bahwa kita sudah bercerai keluar. Akan kutuntut mobil itu dan kujual. Kamu tak bisa meminta hasil penjualan mobil itu karena bukan hasil harta gono gini. Bang Ardan lupa, bahkan ada aturan perundang-undangan bahwa seorang wanita PNS tidak bisa di madu. Biar saja dia tidak tahu. Nanti pasti dijelaskan mas Hendra saat sidang. Mudahan saja sidangnya berjalan lancar. Tapi aku tidak yakin juga sih kalau bang Ardan tidak berkelit dalam persidangan. Ah ya sudah, masalah itu nanti saja dipikirkan. Lagipula aku kan nanti sudah ditemani pengacara handal. Apa mungkin setelah tah
Baca selengkapnya
PoV Ardan 4
PoV Ardan 4Beberapa hari ini kunikmati kebersamaanku dengan Ira, serasa bangkit lagi gairah jiwa mudaku. Ira gadis cantik dan pintar menggodaku. Rasanya bagai berbulan madu kembali. Ah jadi tidak sabar rasanya aku ingin menikahi Ira dan menjadikannya istri keduaku. Enak kan jadi aku, walau hanya pegawai honorer mempunyai istri dua. Istri pertama akan kujadikan mesin pencetak uangku. Nanti ku katakana saja kepada papah dan mamah alasanku ingin menikah lagi karena aku ingin memiliki momongan. Rasa hampa sudah dua tahun menikah tapi ditanya terus oleh orang-orang kapan mempunyai anak. Lagian bisa jadi Keyla mandul. Mudahan Ira bisa memberikanku keturunan yang membuatku merasa sempurna sebagai seorang pria. Tapi apa bisa ya aku menikah resmi? Sedangkan Keyla seorang PNS. Biarlah urusan nanti. Kalau aku tak sabar lagi, akan kunikahi Ira secara siri dulu.Aku mengantarkan Ira pulang ke kostnya.“Makasih ya Ra, nanti kita kencan lagi ya sayang," kataku sambil mengedipkan mata kepada Ira.“T
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
8
DMCA.com Protection Status