Semua Bab Om Mafia, Nikahi Tanteku Yuk: Bab 11 - Bab 20
65 Bab
11. Hati Yang Berkhianat
"Buatkan aku makan malam, Belevia!" Perintah sang pewaris sebelum menutup mata dengan satu tangan."Ku lihat Damien dan Milano memasak sesuatu di dapur. Kau itu, bukan tuan rumah yang baik, membiarkan pengawalku mengambil minuman sendiri huh!" Apa-apaan ini! Dengus Belevia marah. Seenaknya saja Michael menyuruh di rumah miliknya sendiri! Baru saja ingin membalas tapi pria brengsek itu malah berpura-pura tidur membalikan punggung darinya.Sialnya, dia memang harus menyiapkan makan malam bagi Bianca, mau tidak mau untuk komplotan mafiosi Sicilia. Sungguh menyebalkan sekali. Bergegas Belevia pergi ke dapur bertemu kedua pengawal yang tersenyum dan menunduk hormat padanya. Damien melirik ke Milano agar pergi, dia dan adik ipar Michelle butuh berbicara sejenak sekaligus memasak makanan untuk mereka. "Nona, biarkan aku yang membantumu." "Hmm-- memangnya kau bisa memasak?" Terdengar Belevia meragukan kemampuannya. Pengawal senior itu mengangkat bahu. "Aku tak bisa membuktikan semua itu,
Baca selengkapnya
12. Nasihat Damien
Malam menjelang larut di sebuah kota kecil di Perancis Selatan di saat Michael selesai menemani Bianca dan membaca buku dongeng kesukaan. Kelopak mata kecil perlahan terpejam mendengarkan suara paman yang pandai menirukan suara banyak tokoh cerita membuatnya kelelahan tertawa gembira. Bianca Elenora merasa nyaman dan aman tertidur di dalam buaian sang mafia begitu sayang dan perhatian padahal baru beberapa hari bertemu langsung memberikan segala untuknya. Kecupan lembut di kening mengantar balita itu ke mimpi yang indah melupakan kesedihan atas kehilangan ayah ibunya untuk sementara ini. Raut wajah Belevia mengamati di depan pintu bagaimana Michael memperlakukan ponakan mereka sepenuh hati. Lampu tidur kecil dinyalakan di samping ranjang kecil. Cahaya berpendar berputar memantulkan gambar hewan di dinding kamar balita. Di luar kamar dia mendesak sang mafia untuk pergi besok pagi dari kediamannya. "Aku tak ingin kau berada di sini lagi, pergilah kami tak membutuhkan kehadiranmu!"
Baca selengkapnya
13. Paket Mencurigakan
Esok pagi. "Gemma, aku titip Bianca," pesan Belevia sudah berpakaian rapi dan sarapan lalu bergegas mengambil kunci mobil keluar dari kediamannya. "Aku ikut denganmu!" Michael selesai menyuapi Bianca, mengecup keningnya lalu diserahkan ke pengasuh. Dokter pediatric itu menatap kesal. "Ada perlu apa kau pergi di rumah sakit, aku tak perlu pengawal, hidupku baik-baik saja sampai sekarang." Sang pewaris mengacuhkan malah menyuruh Damien mengantarkan mereka. Sementara Bernie dan Bruno tetap di rumah mengawasi putri Michelle. Pengawal Leo dan Milano ditugaskan ke Marseille mengambil berkas perusahaan milik Nicholas Dupuis, sang pewaris ingin memeriksa seluruh aset yang diwariskan ke Bianca Elenora. Setengah jam perjalanan ke rumah sakit tak ada pembicaraan lagi. Gadis itu sedang sibuk membaca dokumen penting mengenai kasus pasien ditangani olehnya. Michael terus mendampingi dokter anak sampai ke ruang praktek. Belevia protes keras, melirik tajam ketika membuka pintu ruang prakteknya.
Baca selengkapnya
14. Dendam Kesumat
Dasar bodoh kalian!Makian Alain Wood terus menerus sepanjang malam memarahi anak buah tak becus bekerja. Sasaran mereka lolos begitu saja, selamat tanpa terluka dan meninggalkan Perancis Selatan terbang langsung ke Milan Utara."Siapa yang mengirimkan paket ke rumah adik Nicholas tadi?" bentaknya kuat-kuat.Pengawal senior, Constantine menunduk malu. Pengantar paket bagian anak buahnya mengirim hadiah berisi peledak di dalam kotak yang diterima pengasuh putri Nicholas Dupuis sore tadi.Meledak tepat waktu namun sasaran utama Belevia dan Michael termasuk Bianca gagal dihabisi. Dua mobil melaju kencang menjauhi rumah terbakar hebat tiada tersisa lagi. Tugas mereka gagal total dipermalukan intuisi sang pewaris Michael Delano Carleone."Kalau begitu, biar aku yang membalas langsung ke Milan," sahut Constantine menyakinkan Alain Wood agar menyerahkan tanggung jawab yang belum selesai.Duar-rr! Satu timah panas melesat tepat di kening pengawal senior Constantine."Sudah terlambat, brengsek
Baca selengkapnya
15. Semua Musnah
Sedu sedan tangis Belevia Avryl tak mau berhenti sepanjang perjalanan menuju Milan.Dia benar-benar terluka kehilangan segalanya dalam sekejap mata. Rumah kecil nan asri hancur berkeping-keping tidak dapat diselamatkan lagi.Semua miliknya hilang, musnah. Karirnya sebagai dokter anak ditinggalkan begitu saja di Perancis Selatan.Sekarang ponakan dan dirinya dibawa paksa pulang ke Puri Lombardy oleh sang mafia yang kejam.Wajahnya terus dipalingkan ke jendela tak mau menatap orang-orang berada di sekeliling.Masa gelap bagi Belevia, tiada tempat bernaung membesarkan dan merawat balita itu serta membiayai hidup mereka berdua kecuali mengikuti perintah Michael Delano Carleone.Sungguh dia merasa hidup tak adil baginya.Lirikan Michael sama terluka dengan Belevia. Lalu beranjak menyerahkan Bianca Elenora tertidur pulas dalam buaian ke tangan Damien pengawal kepercayaan keluarga.Ehem! Deheman kecil membuyarkan lamunan gadis itu."Belevia, ini yang terbaik bagimu dan Bianca kembali ke Puri
Baca selengkapnya
16. Rapuh
"Michael!" Panggil Damien pelan sesaat sang pewaris membaringkan tubuh mungil Belevia ke sebuah ranjang di kamar tamu, mengajaknya keluar untuk berbicara hal penting. Putra bungsu Delano Carleone mengangguk memintanya menunggu. Menyelimuti gadis cantik yang sedang terluka hatinya dan tak sadarkan diri lebih sulit baginya. Perseteruan mereka semakin lama membuatnya kesal dan marah. Michael menutup pintu kamar membiarkan Belevia beristirahat sambil menanti kedatangan dokter memeriksa keadaannya. "Ada apa, Damien?" tanyanya ketika mereka berdua di selasar kamar. "Kau itu sungguh kelewatan bersikap terhadap gadis itu!" Hey! Sang pewaris menggeleng. "Memang salahku apa lagi, bukankah yang aku katakan itu benar jika Michelle tidak menikahi Nicholas maka peristiwa ini tak akan pernah terjadi!" "Jika Michelle tak menikah dengan Nicholas, maka Bianca Elenora tak akan pernah ada di sini. Kau tak pernah menjadi paman yang dibutuhkan balita itu!" Glek! Michael menelan saliva. Benar-benar s
Baca selengkapnya
17. Tungku Tanpa Api
"Ku tinggalkan dua botol infus untuknya malam ini agar cepat pulih kembali, jaga dirinya baik-baik, besok aku datang lagi memeriksa keadaanny dan kabari aku jika terjadi apa-apa!" pesan dokter sebelum pergi. "Baiklah Dok, aku yang mengawasi sendiri. Terima kasih atas kedatanganmu." Michael mengantar sampai pintu. Lengannya disentuh pelan Dokter Adriano mengingatkan tentang sesuatu. "Aku tahu gadis cantik itu tidak sakit atau terluka, tapi mengalami masalah psikis yang dalam. Berbicaralah lemah lembut, sentuhlah hatinya supaya bersemangat hidup kembali." Deg! Sudah dua kali sang pewaris diingatkan. Pengawal dan Dokter keluarga mereka. "Tenanglah, Dok. Kali ini aku menjaga sikap, apalagi putri dari kakakku tewas kemarin kini tinggal bersamaku di sini." "Good! Kau harusnya segera menikah dan punya anak, biar hatimu lembut tak segarang sepeninggal orang tua dan kakakmu. Biar gadis itu menjadi pendamping hidupmu, Puri Lombardy lebih berwarna tidak sehoror dirimu dari luar." Grr--! S
Baca selengkapnya
18. Mengusik Warisan
"Bagaimana keadaan Belevia?" tanya Damien di tengah waktu sarapan tiba.Michael mengangkat bahu, "Kau temui sendiri, tanyakan dia ingin sarapan atau tidak!"Hah! Pengawal senior itu menggeleng kepala, seraya berkata, "Kau ini gimana, sih? Semalaman kau menjaga, pasti dia juga lapar seperti dirimu sekarang."Sang pewaris baru saja menghabiskan isi piring sarapan, lalu meninggalkan meja makan. "Kau yang mengurus gadis itu dan ponakanku di Puri Lombardy, aku tak mau terlambat ke kantor nanti.""Michael!" teriak Damien kesal. "Temui dokter dulu, tengok adik Nicholas sebelum kau pergi."Kernyitan di dahi sang pewaris begitu kentara. "Ada apa lagi? Biarkanlah dokter memeriksa kondisi gadis itu, aku masih banyak pekerjaan lain."Dokter Adriano tiba di saat Michael siap berangkat bekerja. Damien tak mau mendengar alasan merangkul bahunya menyeret ke dalam kamar bertemu dokter keluarga Delano Carleone.Raut wajah gadis itu langsung berpaling dari mereka. Hatinya masih menyimpan sebuah dendam.
Baca selengkapnya
19. Panggilan Putriku
Om Michael! Tante Belevia! Teriakan melengking dari mulut bocah kecil mengalahkan perdebatan di antara paman dan bibinya. Bianca berlari mendekati mereka. "Tante Belevia kenapa?" tanyanya sedih sambil memanjat ke atas ranjang besar dan harus dibantu Michael agar lebih dekat ke bibinya. Tangan halus Belevia mengusap kepala mungil Bianca. "Tante ga pa-pa sayang, cuma kelelahan. Kamu sudah sarapan?" Anggukan kecil dan celotehan seperti burung pagi berkicau tak henti. "Aku makan banyak tadi, Om Michael bilang boleh ambil apa saja yang ku sukai. Nah, tante Belevia juga harus makan banyak supaya sehat dan bisa bermain bersamaku lagi nanti!" Semua yang mendengarkan ikut tersenyum. Putri Michelle dan Nicholas memang cerdas mempesona persis tantenya. Michael akhirnya menahan diri tak emosi lagi. Kesadarannya mulai terbuka. Mereka berdua tak punya siapa-siapa, kecuali dirinya. "Bianca sayang, bermainlah di kamar dengan pengasuh Gina," ucapnya lembut, mengecup puncak kepalanya. "Damien, a
Baca selengkapnya
20. Maria Bellezza
Knock! Knock!Pintu ruang kerja Michael diketuk pelan.Damien membukakan untuk seorang gadis cantik baru saja tiba ingin menemui kekasih hati. Maria Bellezza, model terkenal teman kencan sebulan ini langsung masuk memeluk dan menciumnya.Namun sang pewaris tegas menolak meminta menjauh agar pekerjaannya tak tergganggu. "Duduklah kau di sofa, biarkan aku selesaikan tugasku dulu!"Pintu ditutup rapat diiringi tatapan kesal Damien tadi. Pengawal itu lebih menyukai jika dia memilih Belevia menjadi pasangan hidupnya daripada beberapa teman kencan wanita di luar sana.Gadis model itu melancarkan trik menaklukan Michael, duduk di pangkuan menggodanya."Ayolah sayang, kau tak rindu padaku? Sudah berapa hari tidak pernah datang ke apartemen, aku sangat menginginkanmu!""Aku sangat sibuk, Bellezza," ujar Michael menatap sambil memegang lengannya. "Berhentilah bermain-main, jika kau tak ada keperluan denganku, pulanglah!"Oh sayang! Desah gadis itu seraya membuka blus perlahan lalu membuka kanci
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status