All Chapters of Mantan Kakak Iparku, Suamiku: Chapter 221 - Chapter 230
247 Chapters
Sudah ketemu
Syukurlah, semua berjalan sesuai perkiraan. Setelah ini, Giandra hanya perlu mencari alasan agar Amora mau pulang ke rumah mereka. Selintas, ia teringat Oliver yang tadi sempat hilang dan langsung mendapatkan ide.Sementara itu, tak lama kemudian Rehan sudah tiba di rumah sakit dan langsung menuju ke ruangan Amora. Saat membuka pintu ruangan wanita itu, dia mendapati Oliver yang sedang duduk bersandar punggung di bangku dengan tangan yang memegang sebatang cokelat yang sudah dimakan separuh dan wajah cemong Oliver yang belepotan cokelat yang dimakannya.Dengan segera Rehan langsung menghampiri Oliver dan memeluk anak sambungnya itu. Dia benar-benar cemas sekali saat tadi mendapati kabar kalau Oliver menghilang dari pengasuh Oliver yang datang ke kantornya.“Kenapa Oliver bisa sampai hilang? Memang apa saja kerjaanmu sampai tidak bisa menjaga seorang anak TK?” bentak Rehan saat itu.Pengasuh Oliver jelas langsung ketakutan. Dia menundukkan kepalanya dan meremas kedua tangannya yang sal
Read more
Bertahanan dalam Pernikahan tanpa Cinta
“Di sekolah sedang ada pentas. Semua anak-anak pada datang sama orang tua mereka. Cuma aku yang datang sama Bibi. Saat anak-anak lain bicara dan bercanda sama orang tuanya, aku cuma bicara sama Bibi. Makanya aku kangen sama Tante Amora. Biasanya kalau ada Tante Amora aku gak akan sedih dan kesepian. Tante Amora pasti ajak aku bicara atau main. Tante Amora juga suka bacain aku buku cerita,” jelas Oliver yang sudah memeluk Amora dan merebahkan kepalanya di pangkuan Amora.Amora tidak mengatakan apa-apa. Sejak tadi wanita itu hanya diam menyimak setiap obrolan Rehan dan Oliver sambil tangan lembutnya mengucap-ucap rambut Oliver. Melihat itu Rehan tahu kalau memang dibanding Olivia yang merupakan ibu kandung Oliver, Amora tampak lebih cocok menjadi ibu dari Oliver.Amora punya sifat dan aura keibuan. Amora juga tampak sangat menyayangi Oliver. Bahkan saat tadi Rehan menelepon dan menanyakan apakah Oliver sudah ditemukan terdengar jelas nada khawatir dari wanita itu juga suaranya yang terd
Read more
Keributan
Setelah melakukan beberapa pemeriksaan, Giandra langsung menuju ruangan Amora. Kebetulan wanita itu tidak sedang menangani pasien, begitulah yang dikatakan oleh perawat yang sedang berjaga di nurse station.Setelah mengetuk pintu, Giandra langsung membukanya tanpa menunggu jawaban dari dalam. Dan begitu dia membuka pintu, tampak olehnya Oliver yang sedang bersantai sambil menikmati camilan yang ada di tangannya sambil berbincang dengan Amora.“Belum pulang?” tanya Giandra kepada Amora yang tadi menoleh ke arahnya. Oliver pun juga ikutan menatap ke arah Giandra.“Belum. Katanya dia masih mau di sini. Kebetulan juga Rehan sedang ada pekerjaan,” jelas Amora.Giandra menganggukkan kepalanya mendengar jawaba sang istri. “Atau pulang bareng kita aja nanti?” Giandra memberikan saran kepada Amora tapi matanya menatap Oliver seolah mencari dukungan dari bocah itu.Oliver tak langsung menjawab, dia teringat dengan pesan Rehan yang meminta agar dia tidak pulang tanpa izin dari papanya itu dan di
Read more
Goyah
Amora yang sudah terbangun menatap Oliver yang ada dalam pelukannya, memastikan anak itu tidak terganggu tidurnya karena ulah Olivia. Amora benar-benar tidak habis pikir dengan Olivia. Wanita itu sebelumnya sibuk menghabiskan waktu dengan selingkuhannya sampai tidak ingat anaknya sama sekali, lalu pulang-pulang malah membuat keributan di kamar Oliver.“Apa Olivia sudah tidak waras?” tanya Amora dalam hati.Setelah memastikan kalau Oliver masih tertidur nyenyak, dengan perlahan dan hati-hati Amora melepaskan tangan anak itu dari tubuhnya dan bangkit dari ranjang. Tak lupa Amora memperbaiki letak selimut Oliver agar anak itu tidak masuk angin akibat selimut yang tidak terpasang dengan baik, setelah itu Amora meninggalkan kamar Oliver.Lalu, setelah itu apa?Amora menatap ke sekeliling. Dia tentu menyadari di mana tempatnya berada kini. Dia ada di mansion keluarga Dwipangga, tempat yang tidak ingin dipijaknya lagi. Tapi karena tadi Giandra sengaja memanipulasi Oliver untuk membuat diriny
Read more
Salah Tingkah
Setelah mempertimbangkannya karena tidak bisa tidur semalaman akibat memikirkan Oliver dan juga Giandra, akhirnya Amora memutuskan untuk pulang. Apalagi ketika sebuah pesan dari Giandra mendarat di ponselnya. Dalam pesannya pria itu mengatakan kalau sejak bangun tidur Oliver menanyakan keberadaan Amora, bahkan anak itu terus menangis karena meminta untuk dipertemukan dengan Amora.Tak hanya itu. Giandra juga memberi tahu kalau orang-orang di rumah sudah berusaha menangkan Oliver, tapi bocah itu tetap saja menangis dan merengek minta diantarkan ke rumah sakit. Oliver berpikir kalau Amora tidak ada di mansion pasti karena sudah kembali ke rumah sakit untuk bekerja. Karena melihat Oliver terus merengek meminta dipertemukan dengan Amora, akhirnya Olivia naik darah juga. Dia langsung membentak Oliver dan menghukum anak itu dengan mengurungnya di kamar, membuat Oliver menangis semakin menjadi.Rehan tentu saja tidak tinggal diam melihat apa yang Olivia lakukan kepada Oliver. Pria itu marah
Read more
Amora Pingsan
Amora merasa ada yang salah dengan dirinya belakangan ini. Setiap melihat Giandra, sisi hatinya ingin berdekatan dengannya. Dan setiap kali berjauhan, rasanya ada yang hilang. Dan lagi, sisi hatinya terkadang sering menipu kala dirinya bilang akan menjauh, tapi takdir terus membuatnya bersama.Terkadang juga ia kesal dengan Olivia yang selalu saja menyangkut-nyangkutkan segala kesialannya akibat Amora. Padahal semua orang tahu kalau Rehanlah yang mulai mendekatinya duluan. Awalnya memang Amora yang memancing di air keruh, tapi nyatanya semua malah berjalan dengan sangat mudahnya. Ia tak perlu repot-repot menghancurkan karena sudah hancur sendiri.Hari ini akhirnya Amora memutuskan untuk kembali ke rumah keluarga Dwipangga karena berbagai alasan. Salah satunya karena dirinya masih resmi sebagai istri Giandra dan juga Oliver yang membutuhkan dirinya dibandingkan mamanya sendiri.“Tante, kalau Tante mau pergi lagi, Oliver boleh ikut, kan?” tanya Oliver suatu sore dengan suara khasnya yan
Read more
Kehamilan
“Dok, ini benar kan, Dok?” Giandra bertanya dengan mata yang hampir mengeluarkan air mata.“Hahaha ... Anda sangat senang rupanya. Selamat, ya. Semoga bayi dan ibunya akan selalu sehat.”Giandra mengaminkan dalam hati. Ia sangat senang mendengar berita ini. Ia tak menyangka kalau apa yang ia doakan pagi tadi akhirnya terkabulkan. Ia memiliki alasan yang kuat dan tak terelakkan bagi Amora untuk tetap bertahan di sisinya. Ia memang merasa bersalah karena kejadian malam itu, tapi mendengar ini, ia tak akan menyesalinya.“Sayang, ini kabar gembira. Akhirnya kamu bisa aku miliki selamanya,” bisik Giandra di kuping Amora yang lebih seperti orang yang tertidur dibandingkan pingsan.Giandra ingin Amora cepat sadar untuk merayakan hal ini karena ia tak memiliki siapa pun untuk berbagi kebahagiaan ini. Di keluarganya, yang penting keluarga Dwipangga mendapatkan cucu, soal ibunya belum tentu mereka ikut bahagia, terutama Olivia. Wanita itu pasti akan sangat marah karena tak menyangka kalau Amora
Read more
Sindiran Ibu Mertua
Hari pertama setelah Amora diketahui tengah berbadan dua, Olivia dan Rehan tampak kesal, kecuali Sofia dan Erlangga yang memang sangat menginginkan seorang cucu. Bagi Sofia, tak apa ibunya adalah wanita yang ia benci, asalkan cucunya bisa lahir dengan sehat dan berjenis kelamin laki-laki, maka semuanya bisa dimaafkan.Rehan dan Olivia malah sebaliknya. Setelah mendengar berita itu, yang ada di pikiran mereka adalah rasa muak melihat keromantisan yang tiba-tiba semakin menjadi-jadi oleh Giandra. Bagaimana tidak, pagi ini saja saat mereka tengah di meja makan, Giandra membopong Amora turun ala-ala pengantin baru.Rehan yang melihatnya langsung tak selera makan, tapi tetap memaksakan diri untuk tetap berada di meja makan. Ia perlu tahu kondisi Amora juga. Ia khawatir kalau-kalau kehamilannya ini malah membahayakan Amora.“Dih, tidak perlu bersikap berlebihan. Dia itu hanya sedang hamil, bukannya lumpuh,” sindir Olivia sambil mengunyah makanannya.“Setidaknya dia bisa hamil. Tidak seperti
Read more
My Queen
Amora tak bisa mencegah karena kondisinya tiba-tiba memburuk. Ia merasa mual lagi dan kepalanya seperti berputar-putar. Saat akan kembali ke kamarnya, ia menelepon Giandra.“Halo? Kau baik-baik saja, Sayang?” Suara Giandra masuk ke indra pendengarannya dan langsung membuat Amora merasa lebih baik.“Iya, aku baik. Aku hanya mau bertanya perihal Bi Ratih. Apa benar kau yang mengirimnya?”“Iya. Maaf aku lupa mengabari karena ketika sampai rumah sakit aku langsung operasi. Ini saja aku baru selesai.”“Baiklah kalau memang itu suruhanmu. Aku hanya takut kalau ada penipu.”“Tenang saja. Dia anak bibi yang pernah bekerja sangat lama dengan keluarga ini, jadi dia orang yang bisa dipercaya.”“Baiklah. Kau sudah makan?”“Ini baru mau makan. Kau sendiri? Jangan menahan kalau ingin sesuatu, katakan saja. Sepulang dari sini, aku akan membelikannya.”Amora berpikir apa yang ia inginkan? Kata orang, kalau sedang hamil muda begini bawaannya ingin makan pedas dan asam, tapi ia lebih suka dengan yang m
Read more
Dokter Anna
Semakin diabaikan, semakin Giandra tak suka dengan keberadaan Olivia di rumah ini. Entah kenapa, setelah liburan di Bali waktu itu, ia malah terlihat lebih kasar sebagai wanita. Bahkan, terhadap anaknya pun ia terlihat sangat cuek.Pernah satu kali Giandra memergoki Olivia tengah menghukum Oliver yang ketahuan menumpahkan makanan. Untung saja saat itu ia datang, kalau tidak, mungkin Oliver akan lebih lama lagi duduk di pojok ruangan sambil mengangkat kedua tangannya lebih lama lagi.Namun, ternyata bukan itu saja yang membuatnya sangat kesal. Ia sering melihat Olivia menyuruh-nyuruh Bi Ratih dengan sembarangan dan kasar. Salah satunya saat ia meminta diambilkan minum padahal jelas-jelas Bi Ratih sedang memasak di dapur.Jika ketika ia melakukan hal buruk itu Giandra melihatnya, maka sebisa mungkin ia membantu. Namun, ada kalanya ia tidak di rumah dan ia tak bisa memantau seterusnya untuk semua sikap kasarnya.“Rehan, tolong kau jaga dan atur istrimu agar tak bersikap semena-mena di ru
Read more
PREV
1
...
202122232425
DMCA.com Protection Status