Semua Bab RAHASIA SUAMIKU: Bab 11 - Bab 20
23 Bab
Pembalasan di mulai
Tiba-tiba dari arah lain terlihat seorang wanita berteriak kencang meminta tolong, namun dengan segera kedua lelaki preman itu langsung membekap tubuh wanita yang hendak akan menggagalkan rencana mereka.''Bagus! Kalian bawa wanita ini pergi ke hutan biar di mangsa sama serigala sekalian. Siapa suruh ia akan menggagalkan rencanaku,'' ucap Shelin pada kedua lelaki itu. Ternyata semua ini sudah direncanakan oleh Shelin sendiri.''Baik Bos, tenang saja. Wanita ini pasti akan aman berada di tangan kami, asalkan bayarannya tinggi,'' ujar salah satu dari kedua lelaki itu, mereka tersenyum sinis.''Kalian tenang saja, saya sudah persiapkan uangnya dan kerjakan dulu baru saya membayar kalian secara cash.'' perintah Shelin, lalu salah satu dari mereka membawa pergi wanita asing itu. Satunya lagi ia membawa tubuh Reza yang akan dibawa ke suatu tempat.Shelin tersenyum penuh kemenangan melihat tubuh Reza yang sekarang tengah pingsan, ia merasa senang karena pembalasannya akan segera terlaksana.
Baca selengkapnya
Dibunuh
Sinta terlihat terkejut ketika Anjas mulai mendekati Reza sembari memegang pisau digenggaman tangannya. Reza pun tidak kalah terkejut.''Rizal ... asalkan kamu tahu, sudah sekian lama aku menunggu ingin menghabisi nyawa kamu, namun selalu gagal dan gagal. Tapi sekarang tidak akan ada lagi kegagalan. Hari ini aku akan membunuhmu bersama istri dan anak yang sangat kamu cintai. Ingat Rizal nyawa harus dibayar dengan nyawa.'' Anjas tersenyum kecut, memandang Reza dengan penuh kebencian.''Aku mohon, maafkan kesalahanku dulu, Anjas. Itu semua sudah menjadi masa lalu.'' ujar Reza memohon.''Kamu bilang cuma masa lalu? Dasar bajingan. Kamu pikir dengan cara melarikan diri dan hidup bersama istri barumu kamu bisa tersenyum bahagia di atas penderitaanku hah? Oh ... tidak! Aku sangat ingin kamu MATI!'' pekik Anjas menekankan ucapannya.''Aku siap menjalani hukuman, asal jangan pernah kamu membunuhku, apalagi Sinta dan juga anak kandungku, mereka sama sekali tidak punya salah apa-apa. Ini semua
Baca selengkapnya
Berusaha menggugurkan kandungan
''Jangan bergerak! Sekarang Anda tidak akan bisa kemana-mana lagi.'' ucap salah seorang polisi yang tiba-tiba saja langsung menangkap Anjas. Dengan perasaan berkecamuk, Anjas hanya menuruti perkataan Polisi. Kedua tangannya di borgol.''Ampun Pak, saya sama sekali tidak pernah berbuat salah kepada orang lain. Jangan tangkap saya.'' Anjas merintih memohon ampun. ''Jelaskan saja semuanya di kantor,'' ucap Polisi. Anjas pun pasrah. Tubuhnya dicengkram dua polisi dan langkah kakinya tertatih.Polisi dengan cepat langsung memasukan Anjas ke dalam mobil Polisi. Kemudian mobil pun langsung berjalanan meninggalkan lokasi tempat kejadian perkara. Sesaat di perjalanan Anjas terus-terusan menangis. Air matanya mengalir begitu deras, padahal sebelumnya ia sudah berjanji untuk pantang menangis.Sampai pada akhirnya mobil yang ditumpangi oleh Anjas pun berhenti di kantor Polisi. Dengan beringasnya para kepolisian langsung memaksa Anjas untuk masuk ke dalam kantor. Ternyata Anjas langsung dijeblos
Baca selengkapnya
Menyatakan cinta
''Mas Reza ternyata selama ini sudah membohongi aku Setya,'' lirihku menunduk tak berani menatapnya. Air mataku tiba-tiba jatuh mengalir deras seakan-akan hatiku sudah tidak mampu menahan kesedihan yang begitu mendalam. ''Berbohong? Maksudmu?"Aku menghapus air mata, "Sebelum kami menikah, ternyata ia sudah memiliki seorang istri dan juga anak. Selama ini aku tidak tahu tentang masa lalu Mas Reza, tapi sekarang aku sudah mengetahuinya. Dia benar-benar tega mempermainkan aku,'' jelasku.Setya kaget. Kemudian, ia menenangkan aku."Aku tidak menyangka, ternyata Reza seperti itu. Kamu yang sabar Kinan, mungkin semua ini adalah cobaan. Kamu harus tabah menjalani ini semua. Aku harap jangan pernah melakukan sesuatu sampai membuat janin yang berada di kandungan kamu keguguran. Itu berdosa.'' ''Aku mohon Setya! Aku sudah tidak kuat menahan beban penderitaan ini, aku hanya ingin melakukan aborsi agar bisa melupakan Mas Reza.'' Aku bersimpuh dan memohon supaya Reza mau membantuku untuk menggu
Baca selengkapnya
Dia kembali datang
''Kinan!'' Terdengar suara laki-laki yang begitu familiar. Kinan mencoba meyakinkan suara laki-laki yang berasal dari luar rumah. Dari bayangannya, ia meyakini bahwa itu adalah suara Reza, suaminya. Namun, bukankah Reza sudah di penjara? Kenapa dia tahu tempat tinggal Kinan sekarang?Kinan bangkit, ia melangkah dengan hati-hati. Perasaanya seakan tak percaya bahwa Reza kembali datang dan menemuinya. ''Kamu?'' Kinan membuka pintu, dia sangat terkejut ketika mengetahui seorang laki-laki tengah berdiri di hadapannya. Tatapan laki-laki itu beralih menatap perut Kinan yang sedang hamil besar. Dia adalah Reza, mantan suami Kinan.''Kinan ... ternyata kamu sedang hamil sekarang, apa jangan-jangan ini adalah anak kita?'' tanyanya antusias. Kinan melempar wajah tak suka memandang Reza.''Anak kita? Jangan mimpi! Kita sudah tidak ada hubungan apapun lagi, kamu lebih baik pergi dan jangan pernah temui aku sampai kapan pun,'' usir Kinan. Raut wajahnya seakan tak suka melihat kedatangan Reza.''
Baca selengkapnya
Dua pilihan yang sulit
Hingga dua jam berlalu, Kinan tidak kembali ke luar rumah. Setya merasa putus asa. Dia bangkit seraya ingin pergi dan menghapus harapannya mendapatkan cinta Kinan. Namun seketika, terdengar suara rintihan yang begitu menggema dari dalam kamar. Setya terperanjat kaget menyadari bahwa wanita yang dicintainya dalam bahaya. ''Kinan ....!'' Setya memberanikan diri masuk ke dalam rumah Kinan. Terlihat, Kinan tengah meringis kesakitan di kamar mandi sembari memegang perutnya yang tengah hamil. ''Ya Allah, Kinan!'' Setya terkejut melihat Kinan terkapar, apalagi sesaat melihat darah mengalir pada kedua kakinya. Gegas, Setya langsung menggendong tubuh Kinan dan menidurkan tubuhnya di dalam mobil. Saat ini, Kinan dalam keadaan pingsan. Setya membawa Kinan ke Rumah sakit terdekat agar secepatnya mendapatkan pertolongan. Sesampainya di Rumah sakit, Kinan langsung dilarikan ke ruang IGD. Perasaanku begitu hancur ketika mengetahui kejadian ini. Aku takut nyawa Kinan terancam tak terselamatk
Baca selengkapnya
Tidak terselamatkan
Berdoa, hanya itu yang mampu ia lakukan. Ketika melihat Kinan dibawa masuk ke ruang operasi berkali-kali hatinya mengucap doa untuk keselamatan Kinan. Setya merasa khawatir dengan keadaannya, apalagi janin yang ada di kandungan Kinan baru memasuki usia enam bulan. ''Setya!''Seketika seseorang datang dan memanggil nama Setya. Dia pun segera menoleh, ternyata ....''Kiara? Ka-kamu ... kok bisa ada di sini?'' tanyanya heran. Kiara, adalah wanita yang dahulu pernah singgah di hati Setya, tetapi entah kenapa Kiara memutuskan pergi meninggalkan Setya tanpa alasan yang jelas. Dan, sekarang mereka dipertemukan kembali.''Aku di sini hanya sedang menjalani perawatan, tapi sekarang sudah diperbolehkan pulang. Kamu sendiri sedang apa di sini?'' tanya Kiara.''A-aku ....''Pintu ruang operasi seketika terbuka, seorang dokter keluar dan menatap Setya.''Operasi yang dijalani istri Bapak alhamdulilah lancar. Saat ini, istri Bapak sudah kami pindahkan ke ruang picu agar kondisinya pulih pasca ope
Baca selengkapnya
Takdir
''Setya, ada apa? Jawab pertanyaanku!'' Kinan membentak.''Bayi kamu ... sudah meninggal dunia, Kinan.'' Akhirnya ucapan itu keluar dari mulut Setya.''Apa? Meninggal dunia? Kok bisa?'' tanya Kinan tak percaya dengan ucapan Setya.''Kamu mengalami pendarahan hebat, Dokter meminta untuk melakukan operasi agar bisa menyelamatkan kamu. Sementara bayi yang ada di kandunganmu tidak terselamatkan.'' Setya kembali menjelaskan.Detik kemudian, sorot kedua mata Kinan berembun, perlahan air matanya menetes membasahi kedua pipi. Kenyataan pahit yang harus ia terima karena kehilangan jabang bayi yang dikandungnya.''Tidak mungkin anakku meninggal Setya, tidak mungkin. Selama aku mengandungnya, aku begitu sangat mengharapkan kehadirannya untuk menemaniku. Aku tak rela jika harus kehilangan dia,'' lirih Kinan. Dia berkata dengan nada tinggi membuat pasien yang berada di ruang picu terganggu. Tiba-tiba dua perawat datang dan menanyakan tentang apa yang sebenarnya terjadi kepada Setya.''Saya mau ana
Baca selengkapnya
Terluka
PoV SetyaHari ini perasaanku begitu sangat gelisah ketika mengetahui apa yang sebentar lagi akan terjadi. Setelah Kinan dibawa ke ruang tindakan operasi, aku merasa bersalah sebab harus memilih Kinan untuk tetap hidup. Sementara janin yang ada di kandungannya meninggal dunia. Sebetulnya yang aku inginkan Kinan dan bayinya terselamatkan, tetapi Dokter malah meminta untuk aku memilih agar salah satu dari mereka tetap hidup. Jika saja kejadian Kinan jatuh dari kamar mandi tidak terjadi, mungkin hingga detik ini Kinan masih tetap berada di rumah. Saat ini pun, aku masih menunggu di balik pintu ruang operasi. Aku berharap Kinan mampu melewati cobaan yang dialaminya. Sejak tadi, tidak henti mulut dan hati berdoa akan keselamatan Kinan.''Setya?'' Tiba-tiba saja aku mendengar seseorang memanggil, seketika itu aku langsung menatap wajahnya. Dan, betapa terkejut ketika mengetahui bahwa dia adalah Kiara -- mantan kekasihku dulu. ''Kiara? Ka-kamu ... kok bisa ada di sini?'' tanyaku terbata-
Baca selengkapnya
Mencoba menyemangati
Tiba-tiba, aku merasa terkejut, kedua bola mata Kinan terbuka perlahan. Dia menatapku. Gegas kuhapus air mata yang menetes di kedua pipi.''Kinan, akhirnya kamu sudah sadar,'' ucapku sembari tersenyum menatapnya.''Di mana aku?'' tanya Kinan. Sorot kedua matanya memandang ke seluruh penjuru ruangan picu ini. Kemudian, ia hendak berusaha bangkit. Namun, gagal.''Sekarang kamu berada di Rumah sakit, Kinan. Kamu barusaja melakukan tindakan operasi secara Caesar,'' jelasku memberitahunya.Seketika, raut wajah Kinan tersenyum. Aura kebahagian terpancar dari sudut wajahnya.''Lalu, bayiku mana? Apakah dia sehat? Laki-laki atau perempuan?'' tanyanya antusias. Aku tersentak mendengar ucapannya. ''Setya, ada apa? Jawab pertanyaanku!'' Kinan membentak. Mulutku kelu seakan tak kuasa memberitahu yang sebenarnya bahwa janin yang di kandungan Kinan sudah meninggal dunia. Tetapi, jika aku tak mengatakan Kinan pasti akan nekad.''Bayi kamu ... sudah meninggal dunia, Kinan.'' Ucapan itu, akhirnya kel
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
DMCA.com Protection Status