Share

Mencoba menyemangati

Tiba-tiba, aku merasa terkejut, kedua bola mata Kinan terbuka perlahan. Dia menatapku. Gegas kuhapus air mata yang menetes di kedua pipi.

''Kinan, akhirnya kamu sudah sadar,'' ucapku sembari tersenyum menatapnya.

''Di mana aku?'' tanya Kinan. Sorot kedua matanya memandang ke seluruh penjuru ruangan picu ini. Kemudian, ia hendak berusaha bangkit. Namun, gagal.

''Sekarang kamu berada di Rumah sakit, Kinan. Kamu barusaja melakukan tindakan operasi secara Caesar,'' jelasku memberitahunya.

Seketika, raut wajah Kinan tersenyum. Aura kebahagian terpancar dari sudut wajahnya.

''Lalu, bayiku mana? Apakah dia sehat? Laki-laki atau perempuan?'' tanyanya antusias. Aku tersentak mendengar ucapannya.

''Setya, ada apa? Jawab pertanyaanku!'' Kinan membentak. Mulutku kelu seakan tak kuasa memberitahu yang sebenarnya bahwa janin yang di kandungan Kinan sudah meninggal dunia. Tetapi, jika aku tak mengatakan Kinan pasti akan nekad.

''Bayi kamu ... sudah meninggal dunia, Kinan.'' Ucapan itu, akhirnya kel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status