Semua Bab I Hate You, I Love You: Bab 31 - Bab 40
101 Bab
Yudi Kembali
Reynar bergegas ke bandara bersama Wildan. Ia sudah ada janji untuk bertemu dengan Elton yang merupakan CEO PT. Karya Perkasa yang akan bekerjasama dengan Adiwangsa Grup. PT. Karya Perkasa merupakan kontraktor untuk perumahan mewah, apartemen, kondominium, hotel serta mall  yang akan dibangunnya di Bali.  “Selamat siang, Pak Adiwangsa. Senang bertemu dengan Anda,” ucap Elton mengulurkan tangannya.    “Selamat siang, Pak Turambi. Saya juga senang bertemu dengan Anda.” Reynar membalas uluran tangan Elton.  Reynar dan Elton membicarakan tentang proyek kerjasama mereka di Bali. Reynat berniat mena
Baca selengkapnya
Beranikah Aku Pergi
 Dengan penuh keraguan Hary memutuskan untuk tidak memberitahukan kedatangan Yudi ke Villa Rose. Ia harus mencari aman untuk dirinya sendiri daripada nanti malah jadi masalah. Namun, kelegaannya hanya bersifat sementara. Tiba-tiba saja telepon genggamnya berdering. Wajah menjadi pucat saat di layar ponsel tertera nama Pak Wildan. Dengan gugup Hary menjawab telepon dari Wildan.        "Selamat siang Pak," sapa Hary.      "Bagaimana keadaan Alana? Hair stylist sudah datang?" tanya Wildan.      "Keadaan Nona Alana baik-baik saja Pak tidak ada masalah apapun dan ha
Baca selengkapnya
Dia Milikku
 Dengan melawan rasa takutnya, Alana nekat pergi bersama Yudi. Namun, ia lupa kalau Anita, mamanya berada di Semarang. Bukan tempat yang dekat jika harus ke sana dan membutuhkan waktu beberapa jam sampai di sana.    “Jangan khawatir aku yang mengurusi semuanya,” ucap Yudi mencoba menyakinkan Alana.  “Tapi ga dekat Yudi Puncak ke Semarang,” ujar Alana ragu-ragu.  “Kalau kita berangkat sore ini sampai Semarang paling jam 1 dini hari. Masih ada kesempatan untuk kamu bertemu Mamamu.”  “Tapi, a
Baca selengkapnya
Rencana Alana
Alana berada di kamarnya tidak tenang sendiri. Ia ingin ikut bersama Yudi, tapi bagaimana dengan statusnya sendiri. Reynar sudah membuatnya seakan-akan mati.  “Apa aku kabur sekalian aja ya,” ucapnya bimbang.  Dalam perasaan bimbang terselip rasa kecewa dengan kelakuan Reynar. Kenapa laki-laki itu bisa melakukan perbuatan seperti itu padanya? Membuatnya seolah-olah mati.  “Kalau dia cinta sama aku ga mungkin buat hidupku jadi seperti ini,” ucapnya dengan kebingungan.  Dari pada terus menerus bingung ia memutusk
Baca selengkapnya
Mencari Alana
Wildan diutus oleh Reynar agar segera kembali malam itu ke Jakarta. Ia tidak tenang jika bukan asisten pribadinya lah yang membawa Alana langsung ke Bali. Namun, ia sangat terkejut saat Wildan memberitahukannya kalau Alana sudah tidak ada di Villa Rose membuatnya meradang marah. Tanpa berpikir panjang ia segera kembali ke Jakarta dengan private jetnya. Wildan, Hary, dan Nina menundukan wajah dengan ketakutan saat Reynar menanyai mereka.        "Maafkan saya, Tuan Reynar. Tuan Yudi membawa Nona Alana dan saya yang bertanggung jawab atas semua kesalahan,” ujar Hary.      "Aku kecewa padamu, Hary. Kenapa kamu mel
Baca selengkapnya
Kembali Lagi
 Reynar yang tidak ingin membuang-buang waktu lagi menyudahi pembicaraannya dengan Yudi. Ia harus segera membawa Alana kembali ke Villa Rose. Namun, begitu di depan pintu ia jadi bimbang sendiri. Apakah ia harus marah-marah pada Alana? Atau hanya menatap Alana marah? Tapi ia juga khawatir sama Alana.    Yudi yang mengintip dari balik dinding merasa gemas sendiri dengan kelakuan Reynar. Seharusnya sahabatnya itu segera masuk dan membujuk Alana bukannya hanya diam mematung di depan pintu.    “Masa harus aku ajarin sih,” gumam Yudi geram.    Bukan hanya Yudi s
Baca selengkapnya
Pulau Pribadi
Cahaya matahari masuk mengintip di dalam sela-sela tirai jendela di kamar Alana. Sinarnya menyilaukan manik-manik mata indah berwarna hitam milik Alana.     "Kamu sudah bangun," ucap Reynar yang duduk di depan sofa ranjang yang ditiduri Alana.      “Pagi Rey.” Terdengar suara serak khas orang tidur.  “Bersiap-siaplah aku menunggumu di bawah untuk sarapan.” Reynar berkata dengan dingin.  
Baca selengkapnya
Hasrat Menggairahkan
1 minggu kemudian  Tanpa terasa sudah seminggu Reynar dan Alana berada di pulau R. Pulau pribadi milik Reynar yang ada di pertengahan Kepulauan Seribu. Pulau yang sangat indah dan mampu memanjakan mata dengan segala pesonanya dan keistimewaannya yang seakan-akan berada di Maldives.  Alana sangat menikmati keindahan pulau R. Hamparan pasir berwarna putih tampak apik dengan deretan bunga-bunga indah dan pepohonan yang rindang. Fasilitas di pulau tersebut juga tak kalah dengan tempat-tempat yang lainnya. Pulau R tidak terlalu besar hanya 10 hektar dan terdapat Villa-villa modern ada di sana dengan ketenangan dan berlibur dari penatnya pekerjaan.  
Baca selengkapnya
Kecil-kecil Cabai Rawit
1 bulan kemudian Sudah 1 bulan Reynar selalu bersama Alana. Gadis itu sudah telah jatuh cinta padanya dan selalu melayani apapun keinginannya. Hal yang membuat ia semakin menyukai Alana ternyata wanita itu selalu bisa memuaskannya di tempat tidur bahkan Alana bisa mengimbangi semua permainannya.  Setelah pulang dari perusahaannya, Reynar selalu cepat - cepat ingin kembali ke Villa Rose. Rasanya sehari saja tidak bertemu Alana bagaikan setahun dan yang lebih membuat ia bersamangat Alana selalu tersenyum menyambutnya pulang.  Sekarang Alana di dalam dekapan Rey ingin menanyakan hal yang membuatnya penasaran.  
Baca selengkapnya
Kembali Ke Jakarta
 Pagi harinya Reynar yang tertidur di samping Alana terbangun terlebih dahulu entah mengapa sulit rasanya untuk ia tidur terlelap. Tadi malam ia begitu kebingungan dengan perasaannya sendiri. Ada sesuatu yang mengganjal di dalam hati dan pikirannya.    Melihat Alana di balik selimut tanpa mengenakan sehelai benang pun membuat pikirannya melayang. Ingin sekali ia melakukan hubungan intim dan menikmati semua kenikmatan yang diberikan oleh Alana. Napsu dan gairah sudah membuatnya lupa akan dendamnya sendiri.    “Aku harus melakukan lagi sebelum kembali ke Jakarta,” ucapnya mulai ketagihan dengan tubuh Alana.    
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
11
DMCA.com Protection Status