186. Selagi raga masih bernyawa
POV MegantaraHari ini hari minggu. Papa terlihat duduk termenung di kursi taman samping rumah, mengawasi Nizam yang sedang bermain bersama salah satu pengawal. Aku berdiri di teras rumah, mengamati keduanya."Wo, jangan jauh-jauh, Wo!" Papa berseru pada Pak Jarwo—pengawal yang saat ini bermain bola dengan Nizam."Siap, Pak," jawabnya kemudian menundukkan kepala menyapaku.Tidak ada yang lebih menyedihkan bagi seorang yang telah lama meninggalkan dunia yang begitu dia impikan, namun sekali dia mencobanya lagi, dia harus gagal. Rasa bersalahnya terhadap Anyelir dan juga Nizam begitu besar, terlebih saat dia harus menyaksikan sebentar lagi anak satu-satunya kemungkinan besar akan mendekam di balik jeruji besi entah untuk berapa lama.Ya, mungkin sidang selanjutnya akan menjadi sidang terakhir kasus pemerkosaan sekaligus penculikan itu. Nizam terbukti bukan darah daging Ervan, jadi tak ada alasan baginya untuk menculik Nizam. Logika yang sangat sempurna, menurutku. Mereka benar-benar han
Read more