Malam itu, vila pribadi yang harusnya terasa hangat, justru begitu sunyi. Begitu mereka tiba, Sukma berjalan masuk lebih dulu tanpa menoleh. Fikri menyusul pelan di belakang, menutup pintu vila dengan hati-hati.Langkah Sukma terhenti sejenak di ruang tengah, lalu ia langsung naik ke lantai dua, menuju kamarnya. Fikri berdiri di bawah, ingin bicara—tapi ia menahan diri.Setelah beberapa menit, Sukma keluar dari kamar, turun setengah tangga. Fikri berdiri di bawah, akhirnya memberanikan diri untuk bicara.“Sukma…” ucapnya pelan. “Aku... nggak tahu kenapa Cheryl bisa ada di sini.”Sukma menghentikan langkah. Ia memandang ke bawah, ke arah Fikri. “Aku cuma butuh waktu buat sendiri dulu,” jawabnya singkat.Fikri mengangguk, bibirnya tertahan ingin menjelaskan lebih banyak. Tapi ia tahu, kali ini bukan waktunya. “Baik,” katanya pelan.Sukma kembali naik, langkahnya ringan namun berat di hati. Sementara Fikri mengambil jaket tipis di gantungan, lalu berjalan keluar dari vila menuju taman kec
Last Updated : 2025-07-13 Read more