Semua Bab Desire In Love: Bab 41 - Bab 50
96 Bab
40. Kenapa Berubah?
Marlina sangat terkejut saat mengetahui Devan tidak pulang kerumahnya. Dia menyuruh Rudi, untuk menyiapkan asisten rumah tangga sebagai mata-mata dirumah Devan.Rudi sudah mengajarkan Bi Diah untuk selalu memberikan informasi padanya. Marlina tidak bisa membiarkan ada hal buruk pada Selena.2 bulan kemudian.Usia kandungan Selena sudah memasuki 5 bulan. Dia menunggu Devan pulang dari kantor. Dia berusaha untuk tetap tegar menghadapi perubahan sifat dan tingkah laku Devan.Devan pulang kerumah dengan membawa seorang wanita. Selena melihat wanita dan suaminya itu dengan heran. Siapa wanita ini?"Siapa dia, Dev?" tanya Selena dengan wajah tidak suka."Ooh dia, dia akan menemaiku malam ini." "Apa maksudnya ini, Dev!""Kamu sedang hamil dan tidak bisa memuaskan aku, wajar dong aku membawa wanita lain yang bisa memuaskan aku.""Dev! Aku ini istrimu. Jika kamu ingin bermain wanita lakukanlah diluar, jangan dirumah.""Diluar tidak aman. Aku lebih suka dirumah."Devan mengajak wanita yang dir
Baca selengkapnya
41. Kedatangan Tifanny
5 bulan kemudian.Usia kandungan Selena sudah memasuki usia 7 bulan, tinggal dua bulan lagi dia akan melahirkan.Selena sering menghubungi Kevandra secara diam-diam tanpa sepengatahuan Devan. Untungnya Devan tidak pernah curiga dan mengotak-atik ponselnya.Selena banyak mencurahkan perasaannya pada Kevandra. Kevandra selalu mendengarkan semua keluh kesah Selena, dia berusaha untuk menguatkan, dan mensupport Selena. Walau dia sangat kesal dan marah pada perlakuan Devan terhadap Selena, tapi dia tidak bisa berbuat hal yang lebih jauh. "Aku akan selalu ada untukmu. Jangan pernah merasa sendirian didunia ini, karena kamu punya aku, tempatmu bersandar," ujar Kevan dari balik saluran telekomunikasi."Terima kasih, Kevan. Kamu memang sahabatku yang terbaik," balas Selena."Sama-sama, Selena. Jaga selalu kesahatanmu dan babymu ya.""Iya, Kev. Kamu juga, take care, Kevandra."Selena memutuskan komunikasi mereka, disaat bersamaan bi Diah datang kekamarnya."Maaf, Nyonya. Di bawah ada tamu yang
Baca selengkapnya
42. Rencana Tifanny
Marlina sangat marah saat Rudi memberitahukannya, kalau Tony Handoko meminta uang pada Selena. Ditambah lagi ada Tifanny anak Tony Handoko dirumah Selena."Rudi, kamu urus Tony Handoko. Berani-beraninya dia meminta uang pada Selena!""Baik, Nyonya.""Eh, tidak usah. Aku sendiri yang akan kerumah si Tony.""Baik, Nyonya."Rudi mengendarai mobil sedan mewah menuju rumah kontrakan Tony. Marlina melihat keadaan rumah kontrakan Tony sangat biasa, dia jadi tahu kenapa Tony meminta uang pada Selena.Memang dia yang membuat Tony dipecat sebagai direktur. Tapi, itu semua karena kesalahan Tony sendiri. Pria itu terlalu tamak dan angkuh hingga tidak mau menyadari kesalahan yang dia perbuat sendiri."Aku berubah pikiran, Rudi. Kamu saja yang turun, menemui si Tony. Kasih dia uang, carikan dia rumah sederhana dan kasih dia modal untuk dia membuka usaha sendiri, tapi dengan surat perjanjian kalau dia tidak akan mengganggu kehidupan Selena lagi.""Tapi nanti keenakan dia, Nyonya.""Biarlah. Dari pad
Baca selengkapnya
43. Anak Dari Orang Yang Ku Benci
Tifanny tersenyum dengan wajah bahagia, saat dia bangun tanpa busana diranjang bersama Devan. Dia berpikir kalau dia dan Devan sudah melakukan hubungan intim. Tifanny menyentuh wajah Devan dengan lembut."Jangan pegang wajahku," ujar Devan ketus."Apa aku salah menyentuh wajahmu, Dev.""Salah. Aku tidak ingin wanita sepertimu menyentuh wajahku.""Dev, kita sudah berhubungan intim. Kamu sudah menikmati tubuhku.""Lalu, kamu mau apa?""Aku ingin kamu bertanggung jawab padaku, Dev. Nikahi aku.""Bermimpilah terus Tifanny. Kamu pikir, aku mau menikahi wanita kotor sepertimu!""Aku memang kotor tapi kamu menikmati diriku yang kotor ini.""Haha... Terserah padamu, Tifanny," ujar Devan keluar kamar Tifanny.Selena berada diruang tamu dengan wajah tertunduk. Dia hanya bisa menangis, meratapi kenapa hidupnya seperti ini. Suaminya berhubungan intim dengan adiknya, walau bukan adik kandung tapi Selena menyayangi Tifanny bagaikan adik kandungnya."Siapkan aku sarapan," titah Devan."Aku bukan pem
Baca selengkapnya
44. Berusaha Mempercayai Devan
Selena terduduk di bangku taman yang berada di pekarangan belakang rumahnya. Dia menutup matanya, merasakan hembusan angin sepoi-sepoi membelai lembut wajahnya. Selena merasakan kesepian, Devan sudah tiga hari tak kunjung kembali kerumah mereka. "Apa aku salah tidak mempercayai, Devan," ujarnya lirih.Selena lelah, dia lelah menghadapi semua permasalahan selama 7 bulan ini berkecamuk di dalam pikirannya. Dia ingin melepaskan semua beban yang terasa begitu berat di dalam benaknya.Tifanny memperhatikan Selena yang duduk termenung di bangku taman. Dia berhasil membuat hubungan Devan dan Selena, hancur berantakan. Rencananya sebentar lagi akan berhasil, dia harus menjadi nyonya Devano Johanson dan menyingkirkan Selena dari hidupnya."Kamu tidak akan menang Selena, aku akan membuatmu merasakan apa yang kurasakan. Apa yang kamu miliki sekarang bukan milikmu, itu semua milikku," gumam Tifanny.Tifannya tidak menyadari ada orang yang mengawasinya. Bi Diah berada disamping Tifanny, dia mende
Baca selengkapnya
45. Tidak Terjebak
Devan berada dihotel bintang lima, dia memutuskan hari ini tidak ingin bertemu dengan siapapun. Dia tidak bersemangat kekantor juga tidak ingin pulang, dia teringat tentang kejadian kemarin malam.FlashbackDevan curiga melihat sikap aneh Tifanny, seharusnya jika memang Tifanny ingin membuatkannya minuman tidak perlu kekamarnya dulu tapi langsung kedapur.Devan berjalan menuju dapur dengan perlahan, dia ingin melihat apa yang dilakukan Tifanny. Dia melihat Tifanny membuat dua minuman lalu di gelas yang lain, dia memberikan bubuk putih didalam minuman."Kamu pasti ingin menjebakku lagi! Aku tidak akan tertipu untuk kedua kalinya jalang."Devan segera kembali keruang tamu, dia berpura-pura menunggu Tifanny. Dia akan mengikuti alur permainan Tifanny, sengaja membuat Tifanny bagaikan diatas awan.Dia melihat Tifanny datang keruang tamu, Devan berpura-pura sibuk dengan ponselnya. Dia melirik Tifanny, wanita itu tersenyum penuh arti."Cih... Dasar jalang kecil! Kamu pikir, aku akan mudah ka
Baca selengkapnya
46. Penyesalan Selalu Datang Terlambat
Penyesalan selalu datang terlambat, itu lah yang dirasakan Devan sekarang. Dia mencintai Selena tapi dia juga yang menyakiti wanita itu.Devan kebingungan mencari Selena, dia sudah bolak-balik ke lima rumah sakit di Jakarta tapi sampai sekarang belum juga menemukan Selena. Dia merasa frustasi, dia kelelahan. Dia tahu ini semua kesalahannya membuat hidup Selena bagaikan dineraka, dan neraka itu dia yang membuatnya. Ponsel Devan berdering, dia mendapatkan pesan dari neneknya, Marlina. Nenek : Lihat apa yang kamu perbuat pada Selena, Devan. Video ini nenek kirimkan padamu agar kamu tau betapa menderitanya istrimu.Devan membuka video yang dikirimkan oleh neneknya. Betapa kagetnya dia saat melihat Selena diperlakukan dengan tidak pantas oleh Tifanny. "Aku harus mencari Tifanny."Devan menghubungi Andi, menyuruh sekretarisnya untuk melacak sinyal ponsel Selena. Dia juga meminta tolong pada Rudi untuk meminta nomor ponsel Tifanny pada Tony Handoko. Dia tidak memiliki nomor ponsel Selena.
Baca selengkapnya
47. Rencana Kevandra
Kevandra tersenyum setelah Devan memutuskan hubungan komunikasi mereka melalu ponsel. Dia mengambil ponselnya yang lain dan menghubungi Tifanny yang sudah membeli ponsel baru."Bagaimana? Kamu berhasil mengelabui, Devan," tanya Kevandra."A-ku ber-hasil, Ke-vandra," ujar Tifanny gugup."Baguslah, nanti akan ada beberapa orang utusanku yang akan menanganin Selena. Bagaimana proses kelahiran anak Selena berjalan dengan lancar?" tanya Kevandra."Baru saja selesai operasi, Kevandra.""Laki-laki atau perempuan?""Laki-laki, tapi prematur.""Iya aku mengerti lahirnya diusia tujuh bulan jadi wajar jika prematur. Kamu tunggu disana dan awasi sekitarmu, jangan sampai Devan mengetahui dimana Selena. Kalau sampai Devan tau dimana Selena, kamu yang akan menanggung semua akibatnya!" ancam Kevandra."Iya. Kevandra aku memerlukan uang, aku tadi pergi dan meninggalkan semua barang juga mobilku.""Aku akan mengurus semuanya, kamu tunggulah dirumah sakit."Kevandra memutuskan komunikasinya, dia yang me
Baca selengkapnya
48. Wanita Yang Berbeda
3 tahun kemudian.Seorang wanita cantik melangkahkan kakinya mengenakan high heels dengan percaya diri. Kacamata berbingkai hitam yang menutupi mata indahnya, seakan melengkapi penampilannya yang terlihat fashionable.Dia melihat kesamping kanannya ada seorang pria yang bepakaian formal mendampinginya."Kenapa kamu harus terus mengikutiku." Wanita itu mencebikan bibir melihat pria disampingnya."Bu, saya hanya menjalankan tugas dari pak Kevandra menjaga anda," ujar Joe dingin."Aku ga suka dijaga begini, kayak artis atau direktur aja sih. Jika bukan karena Kevan, aku tidak mau Joe dijaga sama kamu."Carla, asisten Selena menghela napas. Dia harus selalu mengingatkan pada Selena untuk menjaga imagesnya. "Maaf bu Selena, jangan seperti itu. Jaga images anda sebagai seorang penulis yang naik daun, karya anda banyak disukai penggemar, loh. Bu Selena harus ingat kata pak Kevandra untuk —""Iya... iya aku tau, aku harus jaga image dan penampilanku. Seperti yang Kevandra selalu katakan 'past
Baca selengkapnya
49. Haruskah Aku Kembali
Selena yang berada di dalam mobilnya, menghela napasnya dengan berat, kenangan 5 tahun yang lalu membuat kepalanya pusing. Dia tak ingin mengingat dan berhubungan apapun dengan perusahaan Johanson Grup. "Bu Anda baik - baik saja?" tanya Carla."Baik." "Kalau baik kenapa tadi mendadak oleng.""Aku capek aja, oleng - oleng dikit biasanya, cerewet amat sih.""Bu gimana ga cerewet nanti kalau bu Selena ada apa- apa saya yang kena damprat pak Kevan. Pak Kevan kan ganas bu kalau udah marah." "Aakh, Kevan memang begitu dia. Dingin- dingin sedap kaya es krim." "Yang cuma lumer di depan Bu Selena yaa." "Ga juga, tapi begitulah dia."Selena tersenyum sendiri mengingat Kevan, pria yang telah menemani dirinya selama 5 tahun. FlashbackSelena terbangun dari komanya setelah 2 bulan terbaring di ranjang rumah sakit. Dia melihat dengan bingung dengan keadaan di sekitarnya sendiri."Kevan," suara Selena terdengar lemah saat melihat ada Kevandra di sampingnya."Kamu sudah bangun Lena? Tunggu sebe
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status