Semua Bab Suami Hebat yang Menyamar: Bab 11 - Bab 20
263 Bab
Part 11
Lezon Company berada di pusat kota Roxburgh. Letaknya yang cukup strategis membuat Richard tak mendapat kesulitan sama sekali untuk menemukan tempat tersebut. Ketika memasuki gedung Lezon Company, Richard juga tak dipersulit oleh security yang bertugas. Cukup menjelaskan bahwa Richard datang atas rekomendasi Nona Clair dari Miller Company, security segera membawa Richard ke bagian HRD.Ketika bagian HRD telah mengonfirmasi identitas Richard, kepala HRD mengajak Richard untuk naik ke lantai atas.“Kebetulan sekali Tuan Alex telah menunggumu.” Kepala HRD terlihat kesulitan menyembunyikan senyum sinisnya saat mendampingi Richard naik ke lantai atas.Hati Richard sedikit berdebar-debar sebab ia yakin Alex sudah menyiapkan sesuatu untuknya. Bagaimana bisa, dia yang hanya orang biasa, melamar pekerjaan di perusahaan besar, tetapi justru hendak disambut oleh sang CEO. Seharusnya, Richard hanya perlu berurusan dengan bagian HRD tanpa perlu melibatkan sosok penting seperti CEO.Mengingat Alex
Baca selengkapnya
Part 12
Baru saja Richard selesai bertanya, satu pukulan Alex tiba-tiba dihantamkan tepat ke rahang Richard. Karena Richard tak menduga hal itu terjadi, pukulan Alex mengenai sasaran dengan sempurna, membuat Richard terpekur mundur beberapa langkah.“Tuan Alex… Apa-apaan ini?!” Richard bertanya seraya memegangi rahangnya yang terpukul.“Kau sudah resmi menjadi bawahanku dan aku berhak melakukan apa yang aku mau!”BUG! BUG! BUG!Alex memukuli Richard sambil sesekali tertawa bangga. Tak hanya memukul kepala dan dada Richard, Alex juga menggunakan kakinya untuk menendang. Karena Richard tak memberikan perlawanan, hanya dalam waktu singkat darah mulai mengucur dari hidung dan bibirnya.“Itu adalah latihan yang harus kau jalani sebelum terjun menjadi petugas keamanan di perusahaan Alex. Kau telah menandatangani surat perjanjian dan bersedia untuk mendapatkan latihan yang dibutuhkan untuk posisimu. Jadi, nikmati saja dan jangan coba-coba melawan! Ha ha ha, jujur saja menurutku kau itu pria yang ben
Baca selengkapnya
Part 13
Alex keluar dari Volkswagen dengan membusungkan dada. Dari wajahnya yang berbinar-binar, ia tampak merasa unggul lebih dari 1000% di atas Richard. Dengan membawa Richard sebagai pelayan dirinya, Alex sepertinya berharap jika Daisy akan mencampakkan Richard dan kembali memilih dia sebagaimana mereka dulu pernah menjadi sepasang kekasih.Bersamaan dengan kaki Alex keluar dari Volkswagen miliknya, sebuah GeekVape Aegis Legend terjatuh tak begitu jauh dari ujung sepatu Alex. Lebih tepatnya, Alex menjatuhkan Vape secara sengaja.“Ambil!”Alex membentak Richard, ingin menunjukkan dominasinya atas orang rendahan macam Richard di mata teman-teman reuninya. Karena sudah menjadi bawahan Alex, Richard menuruti perintah Alex. Ia membungkuk rendah untuk memungut GeekVape Aegis Legend di dekat kaki Alex.“Itu untukmu!”Saat Richard hendak berdiri, ia menemukan selembar dolar dijatuhkan dari atas. Richard memungut uang tersebut dan di waktu yang bersamaan, telinganya mendengar suara cekikikan yang b
Baca selengkapnya
Part 14
Richard memasuki Jasmine’s Room, tempat di mana reuni teman-teman Alex dan Daisy diselenggarakan. Tatapan-tatapan mengejek segera bermunculan dan ditujukan kepada Richard ketika dia berjalan celingukan mencari keberadaan Alex. Richard sudah terbiasa menerima cemoohan hingga tatapan sinis orang-orang tak begitu menjadi gangguan yang berarti untuknya. Hanya saja, Richard menjadi sedikit risih setelah menemukan ternyata Alex tampak sedang menggoda Daisy. Richard berjalan lebih cepat, melihat Daisy dirayu oleh pria lain ternyata rasanya lebih tak menyenangkan dari pada ketika dia dicemooh dan direndahkan.Richard semakin dekat, Thomas yang sedang berdiri di samping Alex lantas menyenggol siku Alex karena tampaknya Alex tak menyadari kedatangan Richard. “Hei, Alex… Pelayan yang kau tunggu sudah datang.”Alex menolehkan kepala lalu senyum lebar lekas merekah di bibir. Tangan kanan Alex menepuk-nepuk pundak kirinya. “Pijat sebelah sini… Bahuku entah bagaimana rasanya capek sekali.”Richard
Baca selengkapnya
Part 15
Alex sekuat tenaga menahan rasa panas yang menjalar di lututnya, tetapi ia gagal. Alex berteriak kesakitan sementara kulit wajahnya merah padam akibat otot-ototnya yang menengang. Sebuah pemandangan yang cukup janggal karena seharusnya sosok yang lebih pantas menjerit kesakitan adalah Richard, orang yang sedari tadi dipukul dan ditendang oleh Alex.“Panggil ambulans… Panggil ambulans!” Alex menjerit kepada siapa saja. Ia merasakan sensasi panas bercampur nyeri menyerang dua lutut dan sikunya sekaligus. “Aku bisa mati jika terus begini!”Teman-teman Alex terpaku melihat keadaan. “Ada apa dengan Alex?”“Apa yang terjadi padanya?!”Orang-orang kini menyaksikan Alex menggeliat dan berguling-guling ke lantai dengan tetap berteriak meminta dipanggilkan ambulans. Tetapi karena semua orang masih terkejut dengan kejadian tersebut, tak ada satu pun dari teman-teman Alex yang mengambil ponsel untuk memanggil ambulans atau 911.“Apakah Alex punya riwayat penyakit ayan atau semacamnya?”Ketika Bel
Baca selengkapnya
Part 16
Richard telah membawa Alex ke rumah sakit terdekat. Ketika Richard hendak pergi meninggalkan Alex, Richard menyempatkan diri untuk berbisik di telinga Alex. “Alex, dilihat dari keadaanmu saat ini, kuprediksi kau akan menghabiskan sisa hidupmu di atas tempat tidur atau kursi roda.” Setengah sadar, Alex mendengar ucapan Richard. ‘Bedebah! Apa jangan-jangan memang dirimu yang mencelakaiku?’ Alex ingin berteriak memaki Richard karena mulai curiga jangan-jangan rasa sakit yang ia alami adalah akibat dari Richard memberikan racun kepada tubuhnya. Apa daya, Alex tak bisa berteriak karena kesadarannya timbul dan tenggelam. Begitu Richard telah pergi dan dokter menghampiri Alex, dengan menggunakan sisa-sisa kesadarannya, Alex memohon kepada sang dokter. “Dokter, aku yakin tubuhku telah diracun! Angkat racun yang ada di tubuhku. Dokter, racun ini sangat menyiksaku! Aku akan membayar berapapun agar racun di tubuhku dikeluarkan semuanya…” Alex tak bisa mengucapkan apa-apa lagi karena kesada
Baca selengkapnya
Part 17: Sosok yang Mengirim Pesan
Richard baru saja keluar dari rumah sakit saat ia menyadari beberapa orang tengah mengendap-endap membuntutinya. Richard tersenyum kecil lantas membuat gerakan isyarat tertentu yang tidak bisa dimengerti oleh orang biasa namun cukup dipahami oleh beberapa orang yang membuntutinya. Dua dari penguntit Richard mengangguk lalu pergi ke bagian rooftop rumah sakit.Sepuluh menit berselang, Richard telah berdiri di rooftop rumah sakit dan tak lama setelahnya, tiga orang berpakaian hitam mendekat lalu membungkuk hormat. Richard menyela dengan gerakan isyarat, meminta tiga pria itu untuk tak bersikap formal.“Tuan Muda, anda terluka. Tapi tampaknya anda sudah menghukum orang yang mencelakai anda. Apakah anda ingin kami menghukum keluarganya juga?” Salah seorang dari tiga pria itu bertanya setelah mengamati wajah Richard masih dipenuhi dengan luka lebam akibat pukulan Alex.Richard buru-buru menggeleng. “Tidak perlu. Ini urusanku pribadi, Naga Langit tak perlu terlibat.” Richard lantas mengamat
Baca selengkapnya
Part 18
Richard tiba di kediaman keluarga Miller pukul sebelas malam karena Taxi yang mengantarnya terjebak macet di pusat kota. Malam yang telah larut, membuat Richard menduga jika Daisy pasti sudah terlelap tidur. Tetapi betapa terkejutnya Richard ketika ia membuka pintu kamar, Richard menemukan Daisy tengah berjalan mondar-mandir seperti orang yang gelisah.“Kau ke mana saja?! Mengapa ponselmu tak bisa dihubungi?!” Daisy menyambut Richard dengan omelan tetapi tampak jelas ada kekhawatiran dan kelegaan yang melebur menjadi satu di wajahnya.Richard menggaruk kepala, ia merasa senang meski istrinya baru saja mencecarnya dengan nada tinggi. “Daisy, terjadi kecelakaan lalu lintas hingga kemacetan parah terjadi di pusat kota. Daisy, apa… Apa kau baru saja mengkhawatirkanku?” tanya Richard sedikit ragu-ragu.Tentu saja, pertanyaan Richard membuat Daisy lagi-lagi memelototinya. Daisy berjalan mendekati Richard lalu menuding bagian wajah Richard yang lebam. “Lihat wajahmu! Kau mengalami luka di wa
Baca selengkapnya
Part 19
Acara sarapan pagi di kediaman keluarga Miller menjadi sepi setelah Sandra tiba-tiba pergi karena mendapat panggilan dari James Miller. Bella dan Clair yang sudah menggebu-gebu ingin mempermalukan Richard menjadi tak selera untuk merundung. Bagaimanapun, ekspresi Sandra berubah sedikit muram setelah kembali dari menerima panggilan itu.Tak ada yang berani bertanya kepada Sandra sebab ia telah memberi isyarat bahwa ia sedang tak ingin membicarakan apa-apa. Suasana menjadi hening untuk beberapa waktu hingga pada akhirnya, Sandra membuka suara.“James masuk rumah sakit dan itu bukan yang terburuk.” Sandra menelan ludah sementara pandangannya jatuh ke bawah. “Pagi ini juga, aku akan terbang untuk melihat keadaannya.”Anak dan cucu-cucunya ingin menanggapi dengan pertanyaan tapi nyatanya, Sandra tidak ingin diberi pertanyaan. Ia masih terkejut karena perkara yang menimpa James Miller tergolong masalah berat dan bisa membahayakan masa depan keluarga Miller.“Aku akan memberitahu semuanya te
Baca selengkapnya
Part 20
Proses pembersihan kotoran anjing di mobil Bellatrix baru selesai setelah hari menjelang sore. Bagaimana tidak, Richard harus membersihkan bagian yang sama selama beberapa kali untuk menghilangkan noda dan bau busuk dari kotoran anjing. Usai menyelesaikan tugas berat itu, Richard lantas melaporkan hasil pekerjaannya kepada Bellatrix untuk mencairkan seratus dollar yang dijanjikan Bellatrix.Ting!Ponsel Richard berbunyi. Sambil dudu-duduk di depan garasi mobil, Richard membuka ponselnya. Sebuah pesan dari Bellatrix masuk dan berbunyi,[Aku sudah mengirimkan upah ke nomor rekening yang kau berikan padaku. Berterima kasihlah karena aku masih bersedia memberimu pekerjaan]Tetapi dahi Richard berkerut seketika saat notifikasi dana yang terkredit di rekeningnya adalah sepuluh dolar saja. Karena menganggap Bellatrix salah memasukkan nominal, Richard membalas pesan Bellatrix dan mengatakan bahwa Bellatrix sepertinya salah ketik nominal.Tak lama berselang, notifikasi pesan masuk muncul lagi.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
27
DMCA.com Protection Status