All Chapters of Istri Ketiga Pengusaha Kaya: Chapter 11 - Chapter 20
33 Chapters
Sadar
Saat berada di teras, gadis itu kaget melihat mobil dari arah depan parkir di halaman rumahnya. "Tuan Abdul datang?" gumam Nada mendelik. Nada berbalik dan masuk ke dalam. Di ruang tamu, ia hanya bolak-balik membuat sang ibu heran. "Nada, ada suamimu kok malah bingung, kenapa?" tanya Bu Hamidah. Nada tidak menjawab. Sementara Tuan Abdul keluar dari mobilnya kemudian melangkah menuju ke teras. Bu Hamidah dan Pak Slamet menyambut kedatangan menantunya tersebut dan mempersilakan masuk. "Silakan duduk, Nak," ucap Pak Slamet sembari menunjuk kursi di depannya. Tuan Abdul melihat Nada dan sedikit kaget."Apakah sudah mengambil ijazah?" tanya pria yang akrab dipanggil Tuan Abdul oleh para pelanggan toko. Gadis yang bernama lengkap Nada Azkia itu menggeleng pelan sembari menunduk untuk menyembunyikan matanya yang agak sembab. Sementara Bu Hamidah ke dapur untuk membuatkan minum. "Nada!" panggil Bu Hamidah. Nada pun ke belakang menemui ibunya. "Tolong bawa ini ke depan," perintah sang ibu
Read more
Ketahuan
Setelah pamit, mereka meluncur. Rupanya Tuan Abdul mengajak istri mudanya ke kafe untuk makan malam. Betapa kagetnya Nada ketika melihat Rayhan dan Anita tengah duduk sembari menikmati makan malam di kafe tersebut. ----Abdul mengambil tempat duduk selisih satu meja dengan tempat Rayhan dan Anita. "Tuan, kita pergi saja, jangan makan di sini, aku nggak mau!" ucap Nada sembari melihat ke arah Rayhan dan Anita yang tengah asyik menikmati makan malamnya. "Memang kenapa? Ini tempat favoritku," balasnya, "apakah ada sesuatu yang membuatmu tidak nyaman?" Nada menggeleng, tetapi Tuan Abdul curiga sebab mata Nada terarah pada tempat duduk di sebelahnya. "Oh, ada dia?" ucap Tuan Abdul ketika melihat Rayhan, ia ingat waktu itu ketika menjemput Nada dan bertemu dengan laki-laki itu. Nada mengerutkan dahinya lalu berdiri dan mengajak suaminya pergi, tetapi Tuan Abdul menolak. "Ha ha ha, jadi inikah yang membuat matamu sembab?" Nada membulatkan matanya serta kaget, ia tidak menyangka jika san
Read more
Ada Sesuatu
Namun saat masuk ke stan, ia melihat seseorang yang di kenal tangah berjalan beriringan dengan seorang pria. "Mbak Ainur?" gumam Nada. Nada melirik suaminya yang tengah sibuk memilihkan baju-baju yang akan dibeli untuknya. Gadis yang berperawakan tinggi dan langsing itu mengambil kamera dan merekam Ainur yang tengah berjalan bersama seorang laki-laki. Namun tidak berani memberitahukan ke suaminya, menurutnya, ia harus menanyakan langsung kepada kakak madunya itu supaya jelas. Yang penting, Nada telah memiliki bukti rekaman ketika Ainur berjalan bersama pria lain dengan begitu mesra. "Nada, ini bajunya telah kupilihkan," ucap sang suami sembari memberikan beberapa gamis pilihannya. Melihat gamis pilihan sang suami, Nada menggeleng."Tuan, gamis macam apa ini?" ucap Nada ketika mengambil salah satu gamis yang dipegang suaminya. Gadis itu melebarkan gamis tersebut lalu mencobanya. Gamis warna merah bata dengan manik-manik di dada dan lurus ke bawah dengan belah pinggir kanan dan kiri.
Read more
Dasar Bocil
Pernikahannya dengan Ainur pun hingga detik ini belum dikaruniai anak, sehingga terbukti bahwa Tuan Abdul yang mandul. Suara mesin mobil yang tidak asing bagi keluarga Abdul kini terparkir di garasi. Ainur, istri kedua Abdul pulang. Wanita yang memiliki postur tubuh agak gemuk itu langsung menuju ke kamarnya. Namun ketika berada di samping kamar Abdul, sang suami menghentikan langkahnya. "Ainur, mandi dan setelah itu temani aku malam ini." Merasa sangat beruntung, wanita yang diperkirakan usia dua puluh delapan itu terlihat sangat riang. Ia langsung masuk ke kamarnya dan membersihkan diri serta berdandan cantik dan rapi. Tidak biasanya Abdul meminta untuk ditemani apalagi malam Minggu. Biasanya malam Minggu, Ruqoyah yang menemani atau Abdul sendirian di kamar. Selang seperempat jam, istri kedua Abdul yang memiliki nama lengkap Ainur Rahmah itu langsung menuju ke kamar suaminya. Setelah mengucap salam, wanita itu langsung masuk ke dalam kamar. Abdul yang sedang duduk di sofa, memp
Read more
Ternyata
Oh Tuan Abdul Rashid Athoilah, sungguh dirimu membuat para istri enggan meninggalkanmu barang sedetik. Pesonamu membuat siapa pun menginginkanmu ditambah kekayaan yang dianugerahkan. -------Ruqoyah mengejar sang suami dan Ainur. Ainur menghentikan langkahnya sementara Rashid terus melangkah menuju ke kamarnya. Ruqoyah menarik adik madunya itu ke ruang keluarga. "Mbak, please, jangan egois begitu. Memangnya kenapa jika malam ini aku dengan Mas Rashid? bukankah sebelum ada bocil itu, setiap malam Minggu kamu selalu mengambil jatah?" ujar Ainur sedikit kesal. Namun Ruqoyah masih saja keras kepala dan tidak mau mengerti. Ia terus menginginkan agar malam ini dengan Rashid. "Rashid itu milikku!" "Nggak ada milik-milikan. Kita sama!" Saat terjadi keributan, Nada keluar kamar karena mendengar suara berisik. Gadis itu melihat Ainur dan Ruqoyah sedang membicarakan sesuatu. Kemudian, Nada mendekat dan memperhatikan mereka berdua. Mendengar percakapan mereka, gadis itu menggeleng-gelengk
Read more
Ikut Campur
Sementara itu Tuan Rasyid menunggu istri keduanya di depan kamar. -----Lama tidak datang, pria yang memiliki rahang keras itu menyusul sang istri. Ternyata ia mendapati Ainur tengah mengobrol dengan seseorang melalui sambungan telepon. Terdengar nadanya meninggi seperti sedang berdebat. "Aku nggak bisa, Jangan paksa aku! Sekali lagi, jangan paksa aku. Inginku kita seperti ini saja!" pekik Ainur. Tuan Abdul hanya memperhatikan tanpa menegurnya. "Cukup! Sudah malam, nggak enak sama suamiku."Setelah itu, Ainur mematikan ponselnya dengan paksa sebab sepertinya orang yang menelepon itu belum ingin mengakhirinya. Begitu ingin kembali, Ainur kaget bukan kepalang. Suaminya telah berdiri di belakangnya. "Mas?" pekik Ainur kaget dan tidak menyangka jika ternyata suaminya mengetahui. Matanya melebar dan dia menggigit bibirnya. Tidak satu patah kata terucap. "Siapa dia?" tanya Rashid."Ehm, di--dia klien," sahut Ainur gagap."Kamu sudah mulai berbohong padaku!" balas Rashid. Tatapan matan
Read more
Keriwehan
"Mengganggu saja," gumam Ainur lalu meletakkan ramuan itu di meja. ----"Mas, itulah yang aku nggak suka dari mbak Ruqoyah," tukas Ainur dengan mengerucutkan bibirnya lalu wanita itu duduk di meja rias. Dia mengambil ramuan dari kakak madunya itu, lalu menciumnya. Hidungnya kebang kempis lalu bersin. "Demi Allah aku nggak s uka ramuan ini, dulu sering aku minum sebab nggak enak dengan Mbak Ruqoyah, tetapi kali ini, malas!" "Hormati Ruqoyah, ia sudah bersusah payah membuatkannya untukmu.""Aku nggak peduli, rasanya nggak kuat!" Ainur menuju ke kamar mandi lalu membuang ramuan itu. Rashid hanya menggelengkan kepalanya, setelah itu berbaring diikuti oleh sang istri. "Mas, aku mau minta hakku!" Rashid pun tersenyum dan melingkarkan tangannya pada sang istri. Skip! Hahaha***Pagi hari semua telah bangun. Seperti halnya kebiasaan Rashid yang memang sejak sebelum Subuh telah bangun, dan kali ini Ruqoyah tidak membangunkan karena Ainur telah bersamanya. Nada, ia telah siap dengan baju ol
Read more
Ada Mertua
"Mi, aku minta keadilan!" --"Kamu mau meminta keadilan yang bagaimana? Kalau Ummi perhatikan, kamu lebih dominan, deh!" ungkap Nyonya Najah sembari tersenyum. Ruqoyah mengerucutkan bibirnya."Ummi, ternyata berbagi itu nggak enak," ucap istri pertama Rashid membuat wanita yang memiliki badan gemuk itu tersenyum lalu mengelus punggung menantunya itu."Bukankah kamu yang meminta?" sahut Abi Rashid, ayahanda Abdullah Rashid Athoillah. "Hmm, Tuan Ahmed Athoilah, please jangan ikut campur urusan perempuan, ya!" sahut Najah ketus. Ahmed--ayahanda Rashid menggelengkan kepala kemudian mengerutkan alisnya. "Dasar perempuan, maunya menang sendiri!" gumam Tuan Ahmed kemudian menyeruput teh manis. Rashid hanya memperhatikan mereka yang sedang mengobrol tanpa ikut terlibat sama sekali."Iya, Bi, tapi aku nggak kuat!" sahut Ruqoyah dengan wajah memelas mengeluhkan keadaannya yang sekarang. "Jangan menyalahkan orang lain, itu karena permintaanmu," sahut Ahmed, pria jenggotnya telah putih semua,
Read more
Kedatangan Tamu
"Nada, ke kamar!" perintah Rashid kemudian berdiri dan meraih tangan sang istri. ---Abdul membawa Nada masuk ke dalam kamar membuat kedua orang tuanya, serta Arga menjadi bingung. Di dalam kamar, Abdul langsung mendudukkan istrinya di sofa, dan sang suami duduk di hadapannya. Gadis itu tidak dapat berkata apa pun sebab dia sendiri tidak menyangka jika Arga akan datang. Menurutnya, pemuda itu sangat nekat. Kemarin hanya menunjukkan tempat tinggalnya, ternyata dia datang beneran. Oh My God, pikir Nada. "Nada, apakah kamu mengundang anak itu?" tanya Abdul, rahangnya mengeras dan urat lehernya terlihat. Ada emosi yang tertahan.Gadis yang hanya menggunakan kaos lengan pendek dan celana se lutut itu menggeleng. "Enggak sama sekali, bahkan aku pun kaget.""Lalu kenapa dia datang ke sini?" cecar sang suami. Nada mengangkat kedua bahunya. "Sudah kubilang aku tidak tahu, Tuan.""Astaga Nada!" pekik Abdul sembari memegang pelipisnya, "bukankah sudah aku jelaskan bahwa kamu itu sudah bersuam
Read more
Kagak Tahu Judulnya Apa
"Karena aku tidak ingin dianggap istri durhaka!" balas Ainur, "kulihat Mbak Ruqoyah juga setuju, makanya aku ikutan!" "Lho!" sahut Ruqoyah. -----"Ainur, seharusnya kamu jangan begitu!" lanjut istri pertama Rashid. "Kamu harus punya prinsip.""Owh, jadi kalian ini hanya berpura-pura setuju?"tanya Rashid menegaskan. Ruqoyah mengangguk diikuti oleh Ainur. Keduanya sangat kompak."Tunggu!" ucap Nyonya Najah. Wanita yang itu memandang ke arah Nada yang sedari tadi hanya menyimak tanpa menyela. Gadis itu terlihat sangat santai tanpa beban. "Nada, apa yang kamu inginkan?" "Saya ingin bebas. Sejak awal, saya tidak setuju menikah dengan Tuan," sahut Nada membuat sang mertua terbelalak. Wanita itu tidak menyangka dengan jawaban menantu yang satu itu. Yang dua orang menantu menginginkan kedekatan dengan Rashid, sementara Nada malah ingin berpisah. "Maksudnya apa?" tanya sang mertua, wanita itu menatap tajam menantunya meminta penjelasan."Nyonya, apakah Nyonya tidak tahu? Sedari awal saya i
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status