Share

Ikut Campur

Sementara itu Tuan Rasyid menunggu istri keduanya di depan kamar.

-----

Lama tidak datang, pria yang memiliki rahang keras itu menyusul sang istri. Ternyata ia mendapati Ainur tengah mengobrol dengan seseorang melalui sambungan telepon. Terdengar nadanya meninggi seperti sedang berdebat.

"Aku nggak bisa, Jangan paksa aku! Sekali lagi, jangan paksa aku. Inginku kita seperti ini saja!" pekik Ainur. Tuan Abdul hanya memperhatikan tanpa menegurnya.

"Cukup! Sudah malam, nggak enak sama suamiku."

Setelah itu, Ainur mematikan ponselnya dengan paksa sebab sepertinya orang yang menelepon itu belum ingin mengakhirinya.

Begitu ingin kembali, Ainur kaget bukan kepalang. Suaminya telah berdiri di belakangnya.

"Mas?" pekik Ainur kaget dan tidak menyangka jika ternyata suaminya mengetahui. Matanya melebar dan dia menggigit bibirnya. Tidak satu patah kata terucap.

"Siapa dia?" tanya Rashid.

"Ehm, di--dia klien," sahut Ainur gagap.

"Kamu sudah mulai berbohong padaku!" balas Rashid. Tatapan matan
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status