Share

Ada Mertua

"Mi, aku minta keadilan!"

--

"Kamu mau meminta keadilan yang bagaimana? Kalau Ummi perhatikan, kamu lebih dominan, deh!" ungkap Nyonya Najah sembari tersenyum. Ruqoyah mengerucutkan bibirnya.

"Ummi, ternyata berbagi itu nggak enak," ucap istri pertama Rashid membuat wanita yang memiliki badan gemuk itu tersenyum lalu mengelus punggung menantunya itu.

"Bukankah kamu yang meminta?" sahut Abi Rashid, ayahanda Abdullah Rashid Athoillah.

"Hmm, Tuan Ahmed Athoilah, please jangan ikut campur urusan perempuan, ya!" sahut Najah ketus. Ahmed--ayahanda Rashid menggelengkan kepala kemudian mengerutkan alisnya.

"Dasar perempuan, maunya menang sendiri!" gumam Tuan Ahmed kemudian menyeruput teh manis. Rashid hanya memperhatikan mereka yang sedang mengobrol tanpa ikut terlibat sama sekali.

"Iya, Bi, tapi aku nggak kuat!" sahut Ruqoyah dengan wajah memelas mengeluhkan keadaannya yang sekarang.

"Jangan menyalahkan orang lain, itu karena permintaanmu," sahut Ahmed, pria jenggotnya telah putih semua,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status