All Chapters of Salah Pengantin: Chapter 21 - Chapter 29
29 Chapters
Hanya Untukku
"Tuan, pekerjaan anda sudah selesai untuk hari ini. Untuk jadwal esok akan saya kirimkan melaui email pada Tuan." tutur Asisten Jo yang bernama Bramantyo tersebut sembari membungkukkan badan.Jo menatap layar komputernya kemudian menahan dagu dengan kening berkerut-kerut. Perlahan ia menggeliat, kedua bola matanya menatap Bramantyo saksama."Bram, kamu pernah denger gosip anak-anak divisi Design gak? Gosip apa pun itu." Jo mengkerutkan kening dengan serius. "Jangan bilang gak tahu, kamu ini orang yang paling paham situasi kantor kan?"Bramantyo tampak terkejut dengan pertanyaan Jo, ia kemudian menunduk takut. Pasalnya Bramantyo takut salah bicara."Gosip seperti apa yang ingin Tuan dengar? Bukankah gosip kantor bukanlah hal yang baik?" Bramantyo tampak gugup, terlihat menutupi sesuatu."Halah munafik lo." Jo mendengus sembari menatap Bramantyo dengan tajam. "Katakan padaku, apa mereka menggosipkan soal Archy? Aku penasaran, dan aku harus tahu karena aku suaminya."Bramantyo mendekat k
Read more
Cantik Belum Tentu Enak
"Udah jadi nih Jo, kagak usah ngambek." Archy menatap bolu ketan di hadapannya sambil tersenyum. "Kayaknya enak banget, padet."Jo yang sedang membaca buku itu menaruh bukunya. Ia berjalan dan berhenti di hadapan Archy sambil menatap bolu ketan dengan mata berbinar-binar. Jo langsung mengambil pisau dan memotong bolu ketan itu tanpa permisi."Maaf buru-buru udah gak kuat nih." Jo memotong kue itu dengan senyuman bahagia. "Akhirnya ada juga yang perhatian bikinin bolu walau harus disindir keras."Archy mencebik. Lagipula siapa juga yang tahu bila Jo suka bolu ketan? Aneh juga, tapi memang tidak bisa dipungkiri jika bolu ketan itu enak sekali. Jo tampak memegang bolu itu dan melahapnya dengan menggemaskan. Archy jadi tersenyum melihat cara mengunyah Jo yang lucu."Duh lucu banget, berasa lihat berang-berang makan." Archy menepuk tangannya sambil tersenyum. "Enak kan? Enak dong, yang ngadon kan cantik jadi kuenya enak.""Enggak ngaruh kali. Mau secantik Ariana Grande juga kalau enggak bi
Read more
Panas Sekali (18+)
(ADEGAN 18+, DIHARAPKAN KEBIJAKAN DALAM MEMBACA)Jo tidak mendengarkan. Ia mencengkram pergelangan tangan Archy sambil menyesap leher Archy. Perlahan lelaki itu mencumbui kembali istrinya dan Archy hampir kehabisan napas. Sepanas ini, bahkan tubuhnya bergejolak merasakan sentuhan Jo yang terus menjalari sanubarinya."I'm your husband, gua berhak ngapa-ngapain lo." Jo berbisik.Archy menahan napas saat suaminya itu menyentuh dadanya. Archy merasakan pipinya memerah, ia tidak tahu bila rasanya secanggung itu. Hatinya menolak tapi tubuhnya tidak, ia malah menyentuh punggung tangan Jo yang sedang sibuk memijat dadanya. Lidah mereka bertautan, Archy bagai tenggelam dalam lautan fantasi yang tidak bisa diungkapkan dalam kata-kata.Tubuh Jo terasa berat tapi hangat, Archy menyukai bagaimana Jo memeluknya, menciuminya dan bagaimana lelaki itu mengeluarkan napasnya yang terasa memburu. Aroma tubuh Jo yang dominan parfum merek Atelier itu telah membuat Archy larut hingga tidak sanggup menolak.
Read more
So Dirty (18+)
Pagi itu Archy dan Jo duduk berjauhan di meja makan. Keduanya tak saling menyapa padahal itu merupakan hari libur. Tidak ada asisten yang datang saat hari libur karena mereka sudah berjanji akan membagi tugas rumah."Gua bagian nyapu sama ngepel hari ini, lo bebas mau kayang, mau jungkir balik juga gua enggak peduli." Jo mengunyah pisang sambil menatap Archy saksama."Ya." Archy menjawab singkat sambil menyuap nasi ke dalam mulutnya.Kejadian tadi malam agak mencengangkan. Keduanya benar-benar malu karena sudah berbuat sejauh itu tanpa disangka-sangka. Archy tidak menyangka bila ia akan membuka pakaian di hadapan laki-laki yang menjadi suaminya itu. Walau suami, tetap saja Archy belum siap penuh. Untung Jo mimisan cukup lama tadi malam, mereka berdua batal melakukan hubungan suami-istri."Jutek banget." Jo mendengus. "Malu ya?""Siapa juga yang malu, enggak tuh biasa aja!" Archy ngeles, padahal ia memang malu. Bahkan membahas kembali saja ia tidak mau.Jo tertawa kecil. Setidaknya ia
Read more
Manja Sekali
Archy mengerjapkan mata, ia terbangun setelah tidur kedua dan berhasil melupakan mimpi mesum sebelumnya. Perlahan kelopak matanya terbuka, ia sudah terpejam selama tujuh jam lamanya pada hari itu.Archy menelisik, ia kemudian memiringkan tubuh ke arah Jo untuk memandang sang suami. Akan tetapi lelaki itu terlihat tidur dengan dahi berkeringat, bibirnya yang pink berubah menjadi pucat. Archy menautkan kedua alis, ada yang aneh dari tidur Jo."Jo? Kamu kenapa hey?" Archy mulai panik.Tangan Archy menyentuh leher Jo dengan punggung tangannya. Ia kemudian memegang kening Jo dan terasa bila suhu tubuh suaminya itu meningkat. Archy buru-buru beranjak dari ranjang, membersihkan diri sebentar kemudian mengambil termometer. Ia mengangkat tangan Jo dan menyelipkan termometer itu di ketiak Jo."Hmm Archy sayang, pusing." Jo merengek layaknya anak kecil. "Mau ciuman.""Heh lagi demam malah minta ciuman!" Archy mengomeli suaminya itu sambil mengambil plester turun panas. "Aku buatin makan ya, teru
Read more
Apa Kamu Suka?
Akhirnya Jo diperkenankan pulang ke rumah oleh Dokter. Lelaki itu masih terlihat lesu, akan tetapi berkat obat-obatan yang diberikan Rumah sakit kondisi Jo jauh lebih baik dari sebelumnya. Sepanjang perjalanan pulang, Jo tidak melepaskan genggamannya dari tangan Archy. Bahkan lelaki itu bersandar di pundak Archy hingga gadis tersebut pegal bukan main."Jo, pundak gue sakit banget dah ketiban lo. Bentar gue peregangan dulu." Archy merintih sambil menggerak-gerakkan lehernya setiba di kediaman mereka. "Lo beneran kayak beruang raksasa."Jo menatap Archy sambil menaruh tas yang dibawanya. Perlahan lelaki itu mendekat, menaruh tangannya di pundak Archy. Dengan tenaga seadanya Jo memijat bahu Archy. Archy mendesis, menolehkan sedikit wajahnya pada Jo."Lo pan sakit, enggak usah Jo gak apa-apa." Archy menepis tangan Jo."Kan lo kayak gini karena gue. Udah, terimain aja mumpung gue lagi murah hati." Jo mengulas senyum manis. "Lagian gue mendingan setelah di infus obat-obatan, apalagi lo pega
Read more
Terasa Geli
Archy tengah menyiapkan makanan yang dimasaknya itu di meja. Jo duduk di kursi dengan dagu sedikit terangkat, ia memandang semua masakan buatan Kiara dengan wajah yang sedikit pucat. Tampak Jo hendak mengambil gorengan untuk camilan, akan tetapi Archy langsung memukul tangan Jo."Apa sih Chy?" Jo protes."Pake nasi!" omel Archy.Mas Bulan memperhatikan keduanya kemudian mengulas senyum. Archy memang terlihat seperti calon ibu yang baik dengan sikap demikian. Sejujurnya, mas Bulan menginginkan gadis seperti Archy untuk menjadi pendamping hidupnya."Dasar pelit. Kan nanti gue makan juga pake nasi." Jo bersungut-sungut."Pokoknya sama gue gak ada acara lauk makan dicemilin ya, Bapak Jo. Sini piringnya gue ambilin nasi." Archy mengulurkan tangan dan mengambil piring milik Jo.Jo terlihat gemas melihat Archy. Mas Bulan bisa melihat bila itu merupakan sorot mata Jo yang begitu berbinar untuk pertama kalinya pada seorang perempuan. Entah karena Archy memang menarik, atau memang gadis itu mem
Read more
Ingin Menyerahkan Segalanya
"Sakit enggak?" tanya Archy.Pagi itu Archy sengaja merawat Jo yang masih sakit. Karena kepalanya gatal, Archy memutuskan untuk membantu suaminya itu keramas. Jo tengah duduk di depan meja rias dan Archy mengeringkan rambutbya."Enggak, lo kira rambut gue sepanjang apaan make sakit segala?" Jo berbalik tanya.Archy tertawa kecil. Dengan iseng ia menjambak rambut Jo. Sontak lelaki itu mendesis, ia mencubit pelan lengan Archy."Jail ya lo?" Jo tertawa kecil. "Tapi omong-omong, gue enggak nyangka sih lo mau keramasin gue kayak gini. Makasih ya?""Ya enggak apa-apa. Lagian peralatan di rumah ini lumayan canggih, kita bisa salon-salonan gratis. Bahkan gue bisa kok pijit juga." terang Archy sambil mematikan hair dryer. "Mau dicatok sekalian?""Emang gue mau kemana dicatok segala? Kagak usah Chy, seharian gue di rumah sama lo ini." Jo tertawa kecil."Ya enggak apa-apa siapa tahu lo mau di keriting kayak wig Spongebob yang putih."Jo sontak tertawa membayangkan adegan film Spongebob yang Arch
Read more
Making Love (21+)
(Adegan 21+, silakan di skip jika tidak berkenan!)Bibir dua anak manusia itu bertautan dengan mesra. Archy menelan setiap bulir saliva yang saling bertukar dengan hangat. Tubuh mereka rapat, setiap inci kulit mereka bersentuhan tanpa penghalang sehelai pun. Archy melingkarkan lengannya di atas bahu Jo yang lebar dengan kedua telapak tangan menakup belakang kepala Jo."Jo," bisik Archy dengan nada memohon."Sayangku." jawab Jo dengan mata sayu.Archy menyaksikan hidung serta bibir Jo mendarat di bahunya, menyusuri setiap inci tengkuk cantik itu dengan rambut tersibak. Jemari Jo yang besar menakup kedua dada indah Archy dan memberikan kehangatan yang Archy dambakan. Tak ada amarah atau perasaan emosional, hanya ada perasaan menggebu-gebu diantara sepasang suami istri itu. Napas mereka tersengal-sengal, setiap sentuhan satu sama lain membuat keduanya mabuk kepayang."Kamu hangat, Jo." bisik Archy dengan leher mendongak.Jo tidak menjawab apa-apa. Lelaki itu menyelinap di balik lengan Ar
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status