Semua Bab Dikira Miskin Saat Menghadiri Hajatan Tetangga: Bab 51 - Bab 60
70 Bab
Bertemu Nabila
Hesty memekik kaget. "Bapak gila? Mobil itu aku beli dengan harga 70 juta dan Bapak lepas cuma 35 juta?!"Pak Bambang menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sementara Bu Sur megap-megap mendengar gelang dan kalungnya yang ternyata dicuri suami sendiri."Ya gimana lagi, lakunya cuma segitu, Hes ... Lagipula Bapak dapat ganti mobil baru, ini kredit lima tahun, cicilan perbulannya cuma 4 juta. DP juga murah loh, Hes, 50 juta doang.""Doang?"Napas Hesty memburu. Kepalang malu, dia berkacak pinggang di depan para tetangga menghardik pria yang tidak lain adalah Bapaknya sendiri."Pak, kalau gak bisa cari uang, minimal jangan buang-buang uang!" hardiknya geram. "Bapak tau nggak, mobil itu atas nama Mas Rey, gimana kalau tiba-tiba dia keluar dan mau ambil mobilnya. Gimana?""Ya bilang saja kalau mobil itu sudah jadi hak milik anak kamu. Kamu mau dicerai tanpa mendapatkan harta apa-apa? Pinter dikit lah, Hes," seloroh Pak Bambang. "Langkah Bapak ini sudah benar, nanti kamu tinggal cari duit bu
Baca selengkapnya
Tentang Nabila
"Mbak Eti ...." Suara Nabila tergantung di udara Bu Saroh mengangguk lemah. "Eti sudah meninggal, Nak. Tolong, maafkan semua kesalahannya yang sudah menghancurkan rumah tangga kamu. Maafkan anak Ibu," tutur Bu Saroh sendu. "Eti ... dia bunuh diri."Nabila menutup mulutnya dengan dua tangan sementara suaminya menggendong bayi yang kini terlihat sangat aktif sekali dan berkata, "Saya ijin bawa anak-anak keluar sebentar, anak-anak lebih baik tidak mendengar hal-hal yang cukup sensitif. Bicarakan dengan baik-baik semua unek-unek yang masih tersisa di hati kamu, Sayang. Bagaimanapun menyimpan dendam itu tidak baik untuk hatimu. Mengerti?"Nabila mengangguk ragu. Kedua matanya terlihat penuh dengan air mata. "Ayo, Sayang, ikut Ayah!" Anak laki-laki itu mengangguk dan menggandeng jemari pria bertubuh tinggi di sebelahnya. Mereka melangkah beriringan keluar rumah dan bermain di halaman rumah Maya yang memang cukup luas untuk sekedar bermain lari-larian."Jangan duduk di bawah, Bu," pinta M
Baca selengkapnya
Pelakor?
"Mas kenal sama Mas Reza?" tanya Maya menelisik."Dia teman Mas yang waktu itu undang kita ke acara pernikahan, May.""Oh, yang Mas bilang Bos Showroom itu?" tanya Maya lagi. "Masya Allah, ternyata dunia sempit sekali ya?"Abian dan Reza saling berjabat tangan layaknya teman baik yang lama tidak bertemu sementara Nabila hanya mengangguk sembari tersenyum ke arah Abian."Wah, kamu punya hutang banyak penjelasan ke kami, Za! Andai kita tahu kalau Nabila calon istri kamu, pasti Maya sudah kupaksa berangkat waktu itu," gurau Abian. "Gak, bercanda! Memang kami belum ada waktu, Za. Istriku mabuk berat di awal-awal kehamilannya.""Santai saja, Bro! Lagipula ternyata sekarang kita bisa berkumpul. Ya kan?"Abian mengangguk setuju. Dia mengambil duduk di sebelah Maya dan mempersilahkan tamunya untuk menikmati jamuan makan siang yang sudah Bu Saroh siapkan.Mengingat Bu Saroh, Abian tiba-tiba juga teringat sesuatu."Sudah ketemu Bu Saroh?" Abian berbisik pada Maya. Istrinya mengangguk sambil men
Baca selengkapnya
Hesty menang
"Si-- siapa kamu?" tanya Hesty gugup. "Ja-- jangan ngomong sembarangan ya, tetanggaku ini pada julid, jangan sampai ucapan kamu memancing rasa kepo mereka!" imbuh Hesty sembari menyindir Bu Hanum dan Dahlia yang berdiri bersisian.Wanita yang berdiri di depan rumah Maya itu tergelak. Dia mengibaskan rambutnya yang tergerai lurus sambil menatap remeh ke arah Hesty yang air mukanya sudah berubah memucat."Biasanya orang akan memperlakukan orang lain sesuai dengan apa yang mereka terima. Kalau para tetangga kau anggap kepo, itu artinya dulu kamu adalah tetangga yang kepo pula. Ingat, apa yang kau tanam itu yang kau tuai," ucap rival Hesty santai. "Nah, seperti hari ini ... kamu sebentar lagi akan menuai apa yang kamu tanam, Hesty. Tidak semua hasil mencuri itu berujung bahagia. Apalagi mencuri suami dari wanita lain."Bu Saroh hendak berbalik. Kejadian di depan mata mengingatkannya pada peristiwa dimana Eti dan Nabila ribut kala itu. Nabila dengan elegan memberikan Satria pada Eti, bahka
Baca selengkapnya
Bukan Budak Cinta
"Of course," sahut Laura mantap. "Aku memang sudah mengurus surat perceraian kami. Mbak Hesty yang cantik jelita tidak perlu khawatir. Aku ... tidak membutuhkan pria yang tidak tau diri sepertinya!""Dasar angkuh!" hardik Hesty, "Kalau bukan karena Mas Gading, kamu pasti tidak bisa secantik ini. Lihat, mobil yang kamu pakai, pakaian yang kamu kenakan, perhiasan, dan semua yang kamu nikmati ini dari siapa kalau bukan dari Mas Gading. Tau diri dong, Mbak!""Jaga mulutmu, Hesty!" bentak Gading marah. "Laura istriku, jaga bicaramu!""Ah, no ... no, maaf ... aku adalah Laura Florine, pewaris tunggal Perusahaan Andreas. Aku ... bukan istrimu lagi, Mas!" "Pewaris tunggal? Mimpi!" sergah Hesty. "Kalau kamu dan Mas Gading bercerai, bersiap-siaplah kamu akan kembali pada kehidupan yang susah! Ingat, jangan mengusik tentang harta gono-gini!" ucap Hesty."Ide bagus!" Laura manggut-manggut setuju. "Dengar kan, Mas ... calon istrimu itu menolak harta gono-gini.""Ya, harus itu! Biar wanita sombong
Baca selengkapnya
Dipermalukan Laura
"Ra! Sayang, kita bisa bicarakan ini baik-baik." Gading hendak mendekat, namun Laura melangkah mundur dan kini seorang pria bertubuh tinggi sedang berdiri di depannya. Melindungi istrinya dengan begitu gagah. "Minggir!" bentak Gading, "Laura istriku itu artinya aku adalah suaminya. Mau kamu aku pecat sekarang juga, hah?!""Majikan kami hanya Nona Laura sementara anda adalah benalu yang tidak tau diri!""Kurang ajar! Apa kamu bilang?""Masih kurang jelas, atau perlu kaca besar agar anda bisa melihat bagaimana diri anda yang sebenarnya? Tanpa Nona Laura, anda hanyalah pria jalanan yang terombang-ambing! Jangan lupakan masa lalu anda yang kelam, Pak Gading. Seharusnya anda berterima kasih pada kebaikan Nona Laura, bukan malah berselingkuh di belakangnya seperti ini.""Tau apa kamu, hah? Kamu itu hanya bodyguard, brengsek!""Dia memang bodyguard, Mas, tapi pekerjaannya lebih mulia daripada kamu! Semua pekerjaku bekerja demi anak dan istri mereka sementara kamu ... menggerogoti harta kelua
Baca selengkapnya
Menikah Lagi?
Dua hari kemudian ...."Saya terima nikah dan kawinnya Hesty binti Bambang Suprapto dengan Mas Kawin uang tunai sebesar seratus ribu rupiah dibayar ... tunai!""Sah?""Sah!""Alhamdulillah."Gading mengulas senyum kemenangan sementara Hesty memberengut kesal karena akhir dari pencariannya berujung pada sosok Gading."Nah, kalau begini kan Perumahan kita gak menanggung banyak dosa. Apalagi dosa zina, ngeri!" Bu Hanum berbicara sambil bergidik ngeri. Ekor matanya melirik Hesty yang terlihat sangat tidak bersemangat pada acara pernikahannya yang kedua ini. "Semoga setelah membuang Reyhan, kamu mendapat suami yang jauh lebih baik ya, Hes," sindirnya satir. Beberapa tetangga mengangguk mengaminkan sedangkan Hesty melengos kesal. Lain Hesty, lain Gading ... pria itu tersenyum jumawa bersikap seakan-akan tetangga kanan kiri dan depan rumah istrinya tidak tahu menahu seluk beluk kejadian dua hari y
Baca selengkapnya
Meminta Pekerjaan
Ting ...Tong ...Bel rumah Maya berbunyi nyaring ketika semua anggota keluarga sedang sarapan bersama. Bu Saroh yang kebetulan sudah menandaskan makanan di piring pun pamit untuk melihat siapa yang bertamu di pagi-pagi begini."Siapa, Bu?" tanya Maya."Hesty, Mbak Maya. Boleh saya bukakan pintu pagar?"Maya dan Ibu mengangguk sementara Abian sedang menyelesaikan sarapannya sedikit terburu-buru karena harus berangkat ke Restoran pagi ini."Silahkan masuk!" Bu Saroh membuka pintu rumah cukup lebar dan membiarkan Hesty beserta keluarganya masuk dan duduk di sofa menunggu Maya keluar."Bilang sama Mbak Maya, cepetan, kita ada yang mau dibicarakan!" ucap Hesty ketus.Bu Saroh hanya mengangguk tanpa menimpali. Sikap Hesty masih saja sama meskipun karma yang Tuhan berikan sudah bertubi-tubi datang kepadanya. Bu Saroh kembali ke dapur dan kembali lagi dengan beberapa gelas minuman hangat di atas nampan. "Silahkan diminum, Mbak Maya sebentar lagi selesai sarapan.""Hem!" Hesty hanya berdeh
Baca selengkapnya
Berlian VS Batu Kali
"Jadi begini, Mas Gading ...." Abian menarik napas panjang. Sepertinya pagi ini ia akan terlambat datang ke Restoran karena harus menghadapi avatar dan istrinya. "Saya memang pemilik Restoran, pemilik yang asli karena itu adalah Restoran yang saya bangun dari kerja keras saya sendiri. Mengenai hal mengapa saya tidak bisa mengosongkan satu posisi padahal saya adalah yang paling berkuasa karena ... saya tidak mau memecat pekerja yang lain sementara kinerja mereka benar-benar bagus selama ini.""Oh jadi menurut Mas Abian pekerjaan saya tidak bagus? Saya mantan pemimpin Persatuan besar loh!" ucap Gading pongah. "Seharusnya anda berterima kasih karena ada mantan petinggi Perusahaan yang melamar kerja di Restoran anda!""Tidak masalah," sahut Abian pada akhirnya. Lama-lama gemas juga dengan gaya bicara Gading yang semakin dibiarkan justru semakin sombong. "Bagi saya lebih baik para pekerja dari kalangan orang-orang yang biasa saja asal memiliki etika dan kinerj
Baca selengkapnya
Banting Setir
"Brengsek! Kalau pakai mobil yang benar dong!" Guntur menggerutu. Motornya terjatuh tepat di sisi kanan trotoar karena sebuah mobil yang tiba-tiba melaju kencang di sebelahnya.Sebuah mobil berwarna merah menyala berhenti di tepi jalan. Dada Guntur naik turun. Napasnya tersengal, merasa geram karena ia menganggap jika si empunya mobil sedang menghina dirinya yang hanya memakai motor butut. "Jangan mentang-mentang bawa mobil mahal lalu kamu bisa seenaknya menggunakan jalan!" hardik Guntur sambil melayangkan jemari telunjuknya. Pintu mobil terbuka. Sebuah kaki jenjang dan mulus membuat jakun Gading naik turun. Jantungnya berdegup kencang, berharap jika sosok yang keluar dari dalam mobil mahal itu bukanlah Laura Florine. Jika tidak, maka hancurlah harga diri Gading untuk yang kesekian kalinya."Mata kamu ternyata masih jeli juga pada barang-barang mahal, Mas."Gading melengos. Suara ini. Suara milik calon mantan istrinya. "Tapi sayang ... mata kamu agak rabun kalau melihat wanita." La
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status