Share

Hesty menang

"Si-- siapa kamu?" tanya Hesty gugup. "Ja-- jangan ngomong sembarangan ya, tetanggaku ini pada julid, jangan sampai ucapan kamu memancing rasa kepo mereka!" imbuh Hesty sembari menyindir Bu Hanum dan Dahlia yang berdiri bersisian.

Wanita yang berdiri di depan rumah Maya itu tergelak. Dia mengibaskan rambutnya yang tergerai lurus sambil menatap remeh ke arah Hesty yang air mukanya sudah berubah memucat.

"Biasanya orang akan memperlakukan orang lain sesuai dengan apa yang mereka terima. Kalau para tetangga kau anggap kepo, itu artinya dulu kamu adalah tetangga yang kepo pula. Ingat, apa yang kau tanam itu yang kau tuai," ucap rival Hesty santai. "Nah, seperti hari ini ... kamu sebentar lagi akan menuai apa yang kamu tanam, Hesty. Tidak semua hasil mencuri itu berujung bahagia. Apalagi mencuri suami dari wanita lain."

Bu Saroh hendak berbalik. Kejadian di depan mata mengingatkannya pada peristiwa dimana Eti dan Nabila ribut kala itu. Nabila dengan elegan memberikan Satria pada Eti, bahka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status