Semua Bab Di Atas Ranjang Om Rudy : Bab 21 - Bab 30
66 Bab
Kecurigaan Myla
Liany baru saja selesai cuci piring dan mengelap tangannya yang basah, teh yang ditunggunya menghangat sudah siap di meja dengan sepotong brownies yang dibuatnya tadi. Rangga masih tertidur pulas dan hanya dia sendiri di dapur. Setelah beraktifitas seharian dia bisa melepaskan sejenak lelahnya dengan meminum teh dan menikmati sensasi coklat di kue brownies itu. Tatapannya tertuju pada layar ponselnya untuk mencari lowongan pekerjaan atau bisnis yang tepat untuknya.“Liany, Om mau bicara,” ujar Om Rudy yang tiba-tiba saja sudah duduk di hadapannya.“Silakan, Om. Apa Om mau secangkir teh juga?” tawar Liany. Om Rudy hanya menggeleng untuk menolak tawaran perempuan itu.“Lia, aku tidak bermaksud untuk melecehkanmu, sungguh. Itu diluar kesadaranku, aku sudah jujur padamu jika aku benar-benar jatuh cinta padamu.” Om Rudy memandang lurus ke arah Liany.“Om, tolong kita tidak perlu bahas ini lagi. Posisiku sudah jelas, status Om pun sangat jelas, aku ini keponakan Tante Katrin, Om sudah berke
Baca selengkapnya
Bekerja sama dengan cinta
Liany menatap gedung yang ada di depannya, sangat jelas sekali tertulis jika salah satu dari kantor di dalam sana adalah gedung kantor Sparkling ADV dan dia belum lupa jika Satria Abimana adalah owner dan sekaligus CEO dari perusahaan periklanan itu. Dibacanya sekali lagi alamat yang dikirim oleh Dora lewat pesan obrolan, dan memang sudah benar itu adalah alamat yang harus ditujunya bahkan memang letak daycare tak jauh dari gedung itu. Walaupun ragu Liany tetap melangkahkan kakinya menuju lobi kantor.“Lia! Kesini!” seru Dora begitu gembira melihat Liany yang tiba tepat waktu.“Dora, apa kamu kerja di Sparkling?” tanya Liany ragu. Gadis tomboy itu mengiyakan dengan wajah ceria.“Pak Bos aku sendiri yang akan mewawancarai kamu, ayo aku antar ke ruangannya.” Dora melangkah cepat menuju lift dan mengantarkan mereka ke lantai lima belas kantor Sparkling.“Naah, ini ruangan Pak Bos, kamu yang tenang yaa, Pak Bos memang kadang galak tetapi percaya aku, dia sebenarnya laki-laki yang baik ba
Baca selengkapnya
Cinta bersegi
Om Rudy duduk termenung di kursi kerjanya, dia menatap kamar Liany dari kejauhan yang tidak lagi berpenghuni. Rasa sesak dan sedih berusaha ditutupinya sekuat mungkin. Seminggu sejak kepindahan perempuan muda itu Om Rudy merasa separuh hatinya ikut terbawa. Di depan Tante Katrin dan Myla dia berusaha terlihat baik-baik saja. Namun, ketika dia masuk ke ruangan ini hatinya seperti diremas, kerinduan menusuknya tanpa ampun.“Andai saja kau tahu Lia, betapa aku menyayangimu, sepenuh hatiku. Aku tahu aku salah aku tak dapat mengontrol dirimu sehingga menciummu seperti itu, aku ingin memilikimu dan meletakkan kebahagiaan di genggamanmu,” gumam Om Rudy lirih. Dibukanya ponselnya dan mencari ruang folder yang disembunyikannya dengan sandi, ada foto-foto Liany yang diambilnya diam-diam.“Aku akan mengunjungimu dan melihat Rangga juga.” Om Rudy seakan sedang berbicara dengan Lia lewat foto perempuan itu. Bibir lelaki itu menyunggingkan senyum yang hambar, kini ruang hatinya bukan hanya milik Ta
Baca selengkapnya
Harapan
Satria memalingkan wajahnya dari tatapan tajam Liany. Dia menengok ke dalam rumah untuk mencari sosok bayi yang dirindukannya.“Aku ingin bertemu dengan baby boy-ku,” ujar Satria melewati Liany yang masih penasaran dengan bungkamnya Satria.“Sat, kamu belum jawab aku, ada apa dengan Myla sampai kamu menolak dia? Kurang apa Myla, Sat? Dia pasangan yang ideal untukmu tapi—““Aku mencintaimu, Liany. Sebelum bertemu dengan Myla aku lebih dulu bertemu denganmu dan aku jatuh cinta padamu. Myla bukan pilihan untukku jadi jangan bertanya lagi tentangnya, mengerti?” Satria menegaskan pandangannya ke arah Liany yang membuat perempuan itu tak berkutik dengan pernyataan laki-laki itu.“Aku mau main sama Rangga dulu, tiga hari di luar kota bikin aku kangen banget, Mama Rangga gak boleh ganggu kami, sini … sini… My Boy, jagoan Papa Satria!” seru Satria yang kehadirannya seakan sudah ditunggu-tunggu oleh bayi itu. Rangga merespon dengan tawa dan teriakan kecilnya juga terlihat bergembira. Tangan mun
Baca selengkapnya
Simpul hati
Myla mengantarkan Demian kembali ke kantor Satria setelah menemaninya makan siang. Gadis itu sangat menyesali kecerobohannya yang akhirnya banyak menyita waktunya untuk mengurus pria yang ditabraknya.“Dem?! Lho kamu kenapa?” Chico yang melihatnya lebih dulu terkejut ketika Demian tiba di kantor dengan lengan yang dibebat dan digantung.“Hanya sedikit kecelakaan saja, Myla membantuku ke rumah sakit. Presentasi dengan klien bagaimana?” tanya Demian yang mengingat tugasnya bersama Satria.“Pak Bos belum pulang tuh, Dora tadi nyusul di panggil sama Pak Bos. Beberapa hari ke depan kita akan semakin sibuk karena ada beberapa klien baru, aku harap kamu cepat sembuh, Dem.”“Ini hanya sedikit terkilir, paling beberapa hari sembuh. Seseorang berjanji akan menjagaku dengan baik,” ujar Demian sambil melirik Myla yang berpura-pura tidak mendengarnya.“Mas Demian saya—““Kita sudah sepakat saat makan siang tadi, bukan?” potong Demian cepat.“Ouh yaa, maaf saya lupa, Demian, saya akan kembali ke ka
Baca selengkapnya
Pertengkaran Tante Katrin dan Om Rudy
Menjelang tengah malam Om Rudy baru pulang ke rumah, tampangnya kusut, jasnya hanya disampirkan di bahunya dan dasinya sudah tidak terpasang lagi di lehernya. Rumahnya sudah gelap, hanya lampu ruang tengah saja yang menyala. Om Rudy mengambil air dingin dari kulkasnya, segelas itu habis tetapi belum bisa menghilangkan rasa berat di kepalanya akibat minuman keras. Tante Katrin yang tahu suaminya pulang segera keluar kamar dan heran melihat tampang suaminya yang kusut masai.“Papa dari mana sampai pulang-pulang kayak gini?” tanya Tante Katrin lembut.“Tadi ada klien dari luar, kami berhasil membuat kesepakatan besar dan Papa diundang untuk merayakannya,” jawab Om Rudy sambil melepas dasinya. Tante Katrin bergerak pelan dan mendekati Om Rudy, diendusnya baju suaminya yang bau minuman keras.“Papa sepertinya minum banyak, ingat, Papa harus jaga kesehatan, jangan ikuti mereka yang terbiasa seperti itu.” Tante Katrin mengelus dada suaminya. Sesaat mereka saling bertatapan, Tante Katrin men
Baca selengkapnya
Bukan pelakor
Liany terkejut ketika dua orang itu masuk ke ruangan Satria, segera ditariknya tangannya yang digenggam Satria kuat-kuat. Liany melotot ke arah Satria karena laki-laki itu tak mau juga melepaskan tangannya.“Kalian berdua udah lupa sopan santun ya sampai lupa ketuk pintu?” tanya Satria pada Demian dan Dora. Dora melirik ke arah Liany yang salah tingkah.“Kalian sudah tampak akrab sekali padahal Liany baru masuk kerja di sini, kok bisa Pak Bos?” tanya Dora tanpa basa basi, sebelum pikirannya dipenuhi oleh dugaan yang bukan-bukan Dora langsung menembak Satria dengan pertanyaan itu.“Apa kalian percaya jika saya sudah mengenal Liany setengah tahun lebih ini? Bahkan saya menemani proses kelahiran Rangga daaan … yang paling penting saat ini kalian sedang menginterupsi proses lamaran saya kepada Liany!” seru Satria berpura-pura kesal.Map di tangan Dora seketika terlepas bahkan Demian sampai mundur selangkah mendengar hal yang luar biasa mengejutkan mereka.“Kalian selama ini pacaran?” tan
Baca selengkapnya
Tak akan pernah pergi
Liany tersentak kaget sehingga tidak dapat berpikir sejenak, air dingin dan es batu yang mengenai wajahnya membuatnya tersedak dan terbatuk. Satria melindunginya dari seorang perempuan yang cantik dengan pakaian yang kekurangan bahan. Wajah Satria memerah menahan amarah sampai tangannya terkepal gemetar.“Jangan gila kamu, Isabel! Kita tidak punya hubungan apapun, kau sudah mendapatkan apa yang kamu mau, jangan buat aku melaporkan ke polisi karena perbuatan tidak menyenangkan kepada calon istriku!” bentak Satria.“Aku gak terima kau pergi gitu aja, Sat, menghilang tiba-tiba, aku udah bilang kalau aku bersedia melakukan apa saja untuk tetap bersama kamu, Sat!” Perempuan muda bernama Isabel itu, mendekati Satria. Liany yang menjadi pusat perhatian orang berdiri dari tempat duduknya, mengambil tasnya dan segera pergi. Satria yang melihat itu segera mengejar Liany.“Lia, tunggu!” Satria ingin mengejar Liany tetapi Isabel menahan tangan Satria dengan kuat.“Aku belum selesai, Satria!” tuka
Baca selengkapnya
Kejutan
Myla memijat keningnya, masalah Demian benar-benar membuatnya pusing, entah sampai kapan dia akan terjebak bersama bawahan Satria itu. Kini kakinya melangkah dengan berat menuju kantor Om Rudy, dia ingin mengobrol sejenak dengan papanya itu. Namun, langkahnya terhenti ketika dia mendengar papa dan mamanya sedang berbicara serius di dalam sana. rasanya dia tidak ingin percaya pada telinganya yang telah mendengar ayahnya menjalin hubungan dengan Liany, perempuan yang ditolongnya itu.“Papa? Gak mungkin…,”desis Myla dengan tubuhnya yang gemetar.“Papa tidak mungkin selingkuh, Papa tidak mungkin berkhianat pada Mama,” bisik Myla lagi. Dia baru saja hendak mendorong pintu itu dengan keras ketika satu pertanyaan papanya yang membuat mamanya terdiam lama.“Mengapa kau diam, Kat? Kamu gak bisa jawab bukan pertanyaanku ini?” Om Rudy menatap Tante Katrin yang sudah mematung di depannya.“Kamu salah paham tentang laki-laki muda itu, Rud, aku tidak selingkuh!” sergah Tante Katrin cepat. Tangannya
Baca selengkapnya
Sebuah kebenaran
Myla membuka matanya perlahan, aroma obat dan alkohol samar tercium seiring dengan dilihatnya dinding putih dan gorden berwarna biru tua. Kepalanya pusing seperti habis naik komedi putar dengan kecepatan tinggi. Jarum infus terpasang di punggung lengan kanannya, ulu hatinya terasa nyeri yang terasa meninju hingga punggung belakangnya. Myla pasti akan jatuh pingsan seperti itu jika mengalami shock berat yang membuat asam lambungnya mendadak kambuh.“Kamu sudah bangun, Nak?” tanya Tante Katrin cemas, mamanya sudah berganti pakaian, itu artinya dia benar-benar tak sadarkan diri dalam waktu yang lama. Myla terdiam dan mengedarkan pandangannya mencari sosok Om Rudy.“Mana Papa, Ma?” balas Myla dengan suaranya yang agak serak.“Papa pulang sebentar untuk mandi, tadi Mama sama Papa gantian jagain kamu.” Tante Katrin hendak mengambil tangan Myla tetapi gadis itu menolak halus dengan pura-pura memindahkan tangannya.“Apa yang telah terjadi antara Mama dan Papa? Jangan bohongi Myla karena Myla
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status