Semua Bab Obsesi CEO Arogan: Bab 41 - Bab 50
70 Bab
Bab 41
Satu hal yang Javier takuti ialah kehilangan Isabella. Sering kali membayangkan jika Isabella tidak ada di sampingnya, mungkin Javier akan hilang kontrol. Isabella itu bagaikan obsesi bagi Javier. Bukan hanya semata obsesi saja wanita itu juga adalah candu. Jika, Isabella tidak ada, maka Javier bisa merasa hampa. Bagaikan pecandu narkoba, jika mereka lepas dari barang tersebut akan hilang kendali, begitupun dengan Javier pada Isabella.Tidak terpikir oleh Javier Isabella akan menanyakan mengenai bekas jahitan yang ada di perutnya. Apakah jika Javier mengatakannya, Isabella akan meninggalkannya?Sebab, Isabella pernah berkata pada Diana, mama Isabella, satu-satunya orang yang sudah mengetahui kehamilan Isabella, mengatakan, Isabella menanti kehamilannya ini. Bayangkan kalau Javier menjawab pertanyaan Isabella, mengapa perutnya ada bekas jahitan di sana? Ya, karena itu bekas operasi saat Isabella sudah dinyatakan mengalami keguguran. Javier tidak bisa membayangkannya.Meski Isabella t
Baca selengkapnya
Bab 42
"Mommy!"Jayden dan Iriana berlari kencang ke arah Isabella yang sedang di ruang meja makan bersama Javier. Isabella senyum teharu saat melihat Jayden dan Iriana memluknya erat. "Aku sangat sangat sangat sangat merindukan Mommy!" seru Jayden."Aku juga merindukan Mommy!" ujar Iriana juga. Melihat istrinya yang dipeluk terlalu erat, Javier langsung menegur kedua anaknya. "Jangan terlalu kencang memeluk Mommy, nanti sesak nafas." Jayden menatap Javier seperti kesal. "Bilang saja Daddy cemburu!" "Tidak. Siapa bilang?" Walau dalam hati Javier membenarkan apa yang dikatakan anaknya. Melihat hanya Isabella yang dipeluk saja, Javier akui ia cemburu. Bagaimana bisa kedua anaknya melupakan atensi dirinya? Lihatlah, sekarang justru ketika orang tersebut berbincang riang, melupakan Javier yang menatapnya sendari tadi. Seolah ingin juga ikut berbincang. Sesekali Jayden melirik ke arah Javier yang sedang memasang raut masam. Anak itu terkikik. Mengetahui Jayden tengah mengejeknya, Javier be
Baca selengkapnya
Bab 43
Isabella benar-benar tidak habis pikir dengan Javier yang ternyata sudah merencanakan dan mengatur untuk honeymoon. Sudah Isabella tolak, tetapi pria itu diam-diam mengurus semuanya sendiri. Apalagi setelah mengetahui mereka akan honeymoon dimana. Di sebuah pulau Lanai Island, Hawaii. Tentu saja Isabella langsung terkejut setengah mati, karena pulau tersebut predikat sebagai pulau pribadi dengan harga termahal di dunia sejauh ini dipegang oleh Lanai Island di Hawaii. Javier mem-booking pula tersebut selama satu minggu lamanya. Pria itu juga mengatakan hanya mereka bedua saja yang pergi, kedua anaknya akan dititipkan oleh orang tua Javier. “Sudah siap?” tanya Javier yang baru memasuki kamar.“Kita sungguh pergi ke sana?” Isabella kembali bertanya.“Kau sudah menanyakannya tadi, sayang. Aku hitung sudah empat kali kau bertanya seperti itu.” Javier memeluk Isabella dari belakang lalu mengecup leher istrinya. “Aku masih kaget. Kita sungguh honyemoon kembali?” Javier terkekeh. “Sepert
Baca selengkapnya
Bab 44
Cahaya matahari menyelinap masuk pada sela-sela gorden yang tidak tertutup rapat. Di sebuah kamar berukuran luas, dihiasi dengan beberapa bunga kecil pada pot, memberikan kesan flora pada kamar tersebur. Apalagi dindingnya didominasi oleh kayu. Setelah semalam hujan mengguyur beberapa jam lamanya, suhu kamar tersebut menjadi meningkat dingin. Faktor penambah suhu ruang dingin, karena dinding kayu. Kayu membuat ruang selalu sejuk, hingga Javier haru mematikan pendingin ruang juga.Di bawah selimut tebal, tubuh Javier memeluk erat Isabella yang tampak kedinginan. Respon wanita itu juga seperti mencari kehangatan pada tubuhnya, Javier bagaikan serigala yang tengah menghangatkan tubuh sang kekasih manusianya. “Dingin sekali…” Isabella kian menenggelamkan kepalanya di dada Javier, hingga Javier bisa merasakan dada ranum Isabella yang menempel di dadanya. Mereka masih telanjang bulat.“Sayang, jangan banyak bergerak,” tegur Javier, sebab Isabella terus bergerak kecil mencari posisi nyaman
Baca selengkapnya
Bab 45
Sudah terasa enam hari mereka berada di Hawaii dan besok sudah bersiap untuk pulang. Isabella pikir honeymoon-nya kali ini akan diisi oleh nasfu gila Javier saja. Namun, Isabella juga dibuat takjub pemandangan sekitar pulau. Bahkan Javier juga mengajaknya masuk ke dalam pulau tersebut lebih dalam untuk melihat pemandangannya.Walaupun begitu, nafsu gila Javier tidak pernah hilang. Pria dengan tingkat kemesuman di atat rata-rata tersebut setiap hari tidak absen untuk bercinta dengan Isabella. Ya, walau tidak separah sewaktu honeymoon pertama. Pada saat honeymoon pertama mereka pergi ke Swiss, negara yang bagaikan dongeng. Pemandangan di Swiss sangat indah, Isabella jadi terasa seperti di negeri dongeng. Namun, sayangnya Isabella tidak bisa menikmati pemandangan di sana.Sebab, Javier terus mengajaknya bercinta. Jadi tubuh Isabella lelah dan menjadi tidak sempat untuk jalan-jalan menikmati pemandangan yang indah di Swiss. "Aku sangat menyukai tempat ini," seru Isabella. Ia sedikit tid
Baca selengkapnya
Bab 46
“Sayang, sepertinya aku harus ke China malam ini.” Javier menghampiri sang istri yang sedang membaca sebuah buku tebal dengan kaca mata bulat yang menjadikan Isabella semakin cantik serta manis bersamaan. “Hm?” Isabella hanya menolehkan kepala, namun matanya masih tetap fokus pada bukunya. Badan Javier bergeser agar lebih dekat dengan Isabella, pria ingin tahu apa yang sedang wanita itu baca sehingga ia sampai diabaikan. “Kau sedang baca apa?” Dahi Javier mengekerut bingung melihat deretan kata yang memakai bahasa Russia. “Buku dokter.”“Buku dokter?”“Bukun mengenai perjalanan para dokter,” jelas Isabella. Javier hanya menangguk. “Kau mengerti bahasa Russia?”“Iya.”Cukup kaget dengan jawaban Isabella. “Aku tidak mengetahui kau mengerti bahas Russia.” Jujur saja Javier takjub, sebab dahulu semasa di bangku kuliah, Javier berminat untuk belajar bahasa Russia. Namun, ternyata tidak semudah yang dibayangkan, menurutnya bahasa Russia lebih sulit dari bahasa Arab. “Aku menyukai bahas
Baca selengkapnya
Bab 47
Beruntungnya penumpang bisnis class hanya sedikit, jadi tidak dapat banyak protes dari kebisingan yang dibuat Javier. Di bilik bangungnya Javier membuka laptopnya terburu-buru, hingga tak sengaja menjatuhan gelas yang berada di mejanya.Kebetulan ia baru saja Javier selesai makan malamnya. Saat mendapatkan ponselnya berdering, jantungnya berdebar kencang. Salah satu pengawalnya memberitahu dengan panik bahwa Isabella diculik. Ingin berteriak kencang, namun Javier tahu tempat, kini ia sedang berada di pesawat. Coba saja ia menggunakan pesawat pribadi sekarang, mungkin Javier langsung memerintahkan pilot untuk mendarat di bandara yang terdekat. Pesawatnya sedang berada di sekitaran negara Kazakhstan, tidak mungkin Javier memerintah pilot untuk mendarat darurat. Ini bukan pesawatnya. Tadi ia ingin bertindak bodoh dengan memaksa masuk ke kokpit, tetapi ia urungkan. Lebih baik Javier secepatnya mencari keberadaan Isabella melalui laptopnya. Mata Javier membelak kaget saat menemukan tit
Baca selengkapnya
Bab 48
Javier melangkah cepat saat sudah sampai di lantai yang di tuju, lalu langsung menempelkan kartu akses yang akan membuka pintu apartment Daren.Kartu yang Javier dapatkan secara paksa pada resepsionisnya. Tentu saja mereka akhirnya memberi kartu akses apartment Daren, karena mereka juga tahu sedang berhadapan dengan Javier Coullard.Langkah kaki Javier semakin cepat, memandang ruang apartement Daren yang bersih seperti apartement baru. Tidak ada perabotan di dalamnya. "Sial!" umpat Javier saat Daren sudah berhasil membawa Isabella pergi. "Cepat lacak kembali!" perintahnya pada Tayler. Tayler selalu membawa tablet yang menampilkan map serta sebuah titik keberadaan Isabella berada. Sebuah kalung berlian yang diberikan Javier untuk Isabella, di dalamnya terdapat alat pelacak. Isabella tidak tahu menahu mengenai alat pelacak yang ada di dalam kalungnya, Javier hanya meminta Isabella untuk memakainya setiap saat. Untungnya wanita itu menuruti, kalau Isabella tidak menggunakan kalung ter
Baca selengkapnya
Bab 49
Entah sudah berapa banyak barang yang dilempar atapun dibanting hingga hancur oleh Javier. Setelah menelusuri bandara terus menerus, tidak ada satupun jejak keberadaan Isabella dibawa kemana.Bahkan Javier menghampiri boarding lounge VIP yang tadi ia lihat di cctv terdapat sosok Wiliam, penjaga yang mengatakan di sana memang ada ciri-ciri yang Javier sebutkan, namun Wiliam hanya sendiri dan anehnya pria itu tidak menaiki pesawat justru balik ke arah pulang."Bagaimana pria itu ada di rumahnya?" Javier langsung menodongkan pertanyaan pada Tayler yang baru masuk ke dalam ruangannya. "Maaf, Tuan. Menurut informasi dari pengaja rumahnya, Tuan Wiliam tidak ada di rumahnya sejak 3 hari yang lalu," balas Tayler, ia menudukan kepalanya saat Javier kembali membanting sebuah vas bunga. "Sialan!" teriak Javier. "Hubungi Xander secepatnya!" perintahnya pada Tayler.Javier harus meminta bantuan juga pada adiknya itu. Sebab Xander cerdas dalam dunia hacker semacam itu. Niat Javier melacak pesawat
Baca selengkapnya
Bab 50
"Bagaimana ada kemajuan?" tanya Javier pada Xander yang sedang melacak pesawat pribadi yang terbang di saat waktu Isabella hilang. Kepala Xander menggeleng. "Ini aneh. Sudah ku cari berulang kali tidak ada private jet yang terbang dipukul itu." Saat mendengar berita mengenai Isabella diculik oleh Wiliam, jantung Xander seperti ingin keluar. Pria itu sedang berada di Jerman untuk pekerjaannya dan langsung terbang ke Italia setelah mendengar kabar Isabella diculik. Javier mengacak rambutnya. Sudah satu hari ini mereka tanpa henti mencari Isabella, bahkan Javier sampai mengabaikan pekerjaannya. "Sudah ada kabar dari Dad?" tanya Xander. Javier menggeleng, Victor belum menemukan tanda-tanda Isabella dibawa pergi kemana. "Aku rasa mereka sudah merencanakannya dengan matang, buktinya tidak ada satupun di bandara itu menerbangkan private jet," ujar Xander. "Apa mungkin mereka memang sengaja pergi ke bandara itu, namun tidak berangkat di sana? Agar kau terkecoh kedua kalinya?"Perkataan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status