All Chapters of SETELAH 15 TAHUN PERNIKAHAN : Chapter 51 - Chapter 60
176 Chapters
Aliran Dana
“Halo, Adek Agni!” Pak Willis menggerak –gerakkan telapak tangan tepat di depan wajah Agni yang sedang melamun.“Ah, ya.” Gadis remaja itu tersentak. Ia lalu memandang wajah Pak Willis dalam. “Pak, bukannya Bapak bilang ke Abi kalau istri mudanya berselingkuh?” Gadis itu terpikirkan sesuatu sekarang.“Hah?” Mata Willis melebar menatap Agni.Bagaimana anak sekecil ini bisa membahas perselingkuhan? Dari mana dia bia tahu kalau Willis sudah memergoki istri ke dua Bapaknya berselingkuh? Tidak mungkin kan Haris curhat pada orang lain, apa lagi pada anaknya sendiri.“Bapak tidak usah kaget begitu.” Agni menggigit bibir bawahnya. Ternyata begini rasanya bicara dengan gaya orang dewasa dan menghadapi lawan bicara orang dewasa pula dengan bahasan –bahasan dewasa.“Sudah, sebaiknya kamu pulang saja, Dik. Nanti orang tua kamu cemas.” Pak Willis tidak mau terlibat dalam masalah yang serius. Pria itu lalu berjalan pergi meninggalkan Agni.Namun, dengan cepat gadis kecil itu meraih tangan Pak Willi
Read more
Tak Mau Dirugikan
“Buanglah, Pak. Bisa jadi nanti sudah hilang syirnya karena ada masa kedaluarsanya.” Inggit mengingatkan.“Kamu pikir roti!” Karim membantahnya. Dia tidak mau kehilangan Haris lagi. Inggit bahkan tidak bisa diandalkan. “Pak, ayolah. Apa Bapak akan baik –baik saja dengan ini? Bukannya yang Bapak mau cuma Mas Haris. Dia udah balik loh, Pak. Dia minta ini bukan tanpa alasan, karena Ustaz –nya sudah tahu dan sudah memperingatkan!” Inggit mulai kesal.“Apa itu artinya Haris juga sadar kalau dulu dia juga ....”“Ya, pasti Pak. Tapi, Mas Haris menepis pikiran –pikiran itu. Bapak tau anak Bapak ini cantik, jadi tanpa itu pun dia pasti benar –benar mencintaiku.” Inggit mengucapkan dengan percaya diri. “Nah ... bener kan? Kalian main dukun?!” seru Ibu Inggit yang tiba –tiba saja datang. “Haiss ....” Karim mendesis. Malas sekali membahas hal seperti ini dengan istrinya yang bawel. Mungkin dia sejalan dengannya, tapi walau bagaimana, Ibu Inggit adalah kakak dari Wawan yang sok agamis, jadi pas
Read more
Lepaskan Abi, Mi!
“Apa kamu akan mengatakan semua yang kamu ketahuii pada Umi?” tanya Maya, sang driver ke pada gadis kecil yang berada di seberang meja.Mereka kini berada di sebuah Kafe dan memakan menu sederhana yang disediakan. Perjalanan masih jauh. Karena merasa tak nyaman pada Pak Willis, mereka memilih langsung pulang ketimbang merepotkannya dengan makan siang.Agni terkesan menyuap makanan dengan engga. Dia tahu meski tak berselera tetap saja harus makan. Kalau tidak, dia akan sakit dan menambah beban Uminya yang sudah begitu berat.“Umi sedang hamil, Mbak. Hamil besar.” Agni menyahut lemah. “Apa akan baik –baik saja kalau tahu Abi masih menipunya?” Kini Agni mengangkat kepala menatap wanita dewasa yang mentraktirnya makan tersebut.Maya tersenyum miris. Dia tidak tahu apa yang harus dikatakan? Benar juga, Uminya Agni sedang hamil tua dan harus bersiap melewati proses persalinan. Bagaimana jika masalah berat yang disandingkan dengan kondisi itu, akan berefek pada kesehatannya dan janin dalam k
Read more
Demi Istri Pertama
Haris terus tersenyum. Salma rupanya selain baik juga polos. Dia juga sangat mencintai Haris, sehingga pria itu tidak kesulitan mengatasi situasi rumit yang menerpa. “Maafkan aku Salma.” Pria itu bicara seolah Salma ada di hadapannya. “Bukan aku tidak mau menginggalkan Inggit, tapi aku harus memperhatikan keselamatan kamu, mengingat betapa Pak Karim bisa melakukan apa pun demi ambisinya. Aku juga tidak mau berdosa karena menelantarkannya. Bayangkan saja, aku yang pertama kali menikahinya. Dia kehilangan kegadisan karena aku. Apa iya aku dengan begitu jahat dan mudahnya menjadikannya janda? Bukankah perceraian sangat dibenci Allah, dan kita diperbolehkan berbohong untuk menjaga keharmonisan rumah tangga? Itulah yang aku lakukan sekarang. Aku tidak mau merusak rumah tangga kita yang kata kamu bahkan sudah kita jaga selama lebih 15 tahun. Karenanya aku berbohong. Suatu saat kamu pasti paham. Toh waktuku tetap lebih banyak buat kamu dan anak –anak kita. Inggit sudah mau mengalah, dan b
Read more
Pria yang Dekat dengan Salma
Haris baru saja ke luar dari mobil dan menutup pintu dengan mengklik pengaman di tombol kunci dalam genggaman. Raut wajahnya berubah bingung ketika melihat pemandangan di depannya. Istri dan anaknya sedang bicara serius sambil menangis.“Ada apa ini? Apa mungkin ada hubungannya dengan kesalahanku?” Feeling Haris langsung hidup kala melihat air mata mereka.Salma dan Agni menyadari kedatangan seseorang. Begitu mata Agni melihat sosok abinya mendekat, gadis remaja itu lekas pergi. Ia tak mau berpapasan dengan pria yang paling dibencinya di dunia ini sekarang.Sedang Salma, wanita itu lekas mengusap air mata –kasar. Lalu menyimpan flashdisk yang didapat dari Agni. Ia tak mau memperlihatkan air mata lagi pada Haris, padahal tak ada masalah yang harusnya diributkan.Untuk kepergian Agni, biarlah dia sendiri yang akan mengurus, tanpa melibatkan dan menambah beban sang suami. Pria yang sudah letih bekerja untuknya dan anak –anaknya. Bahkan sekarang merangkap Ibu Salma juga. Sejak Bapak menin
Read more
Haris Kepanasan
“Waalaikumsalam!”Salma menggeser tubuh Haris agar bisa melihat siapa yang datang. Dia sudah lama sekali tidak melihat kakak sepupunya itu, dan sekarang setelah sekian lama, dia datang ketika kondisi tidak sebaik dulu. Tak ada yang akan ia ceritakan, Salma juga tidak berniat berbagi rahasia tentang suaminya.Biarlah semua orang di luar sana berspekulasi sendiri, mereka berhak mengatakan apa pun yang mereka mau. Yang penting semua tetap baik –baik saja. Kondisi Salma, anak –anak juga janin yang masih berada dalam kandungan.Dia bahkan sempat berpikir untuk tidak peduli lagi dengan apa yang dilakukan suami, demi kewarasannya. Karena bukankah hati manusia itu Allah yang memegang. Namun, bukankah sudah cukup dia berjanji dan tak akan mengulangi. Salma semakin tenang karena itu.Tubuh Haris yang tengah menggendong Farhan, sampai oleh ke samping. Dieratkan pelukan ke tubuh munguil Farhan, khawatir kalau dia akan jatuh.Matanya makin terbelalak melihat bagaimana Salma begitu bersemangat menya
Read more
Akun Inggit
“Biar aku bantu!” Reynand berjalan cepat ke arah Salma yang tengah membawa nampan berisi minuman dan beberapa potong cake di atasnya. Rasanya tidak elok saja melihat wanita hamil dan perutnya sebesar itu berjalan membawa sesuatu dan tampak kesulitan. Ucapan Reynand membuat Haris yang berada di samping sang istri melebarkan mata. Reynand tanpa sungkan melakukan hal seperti ini pada Salma bahkan di saat suaminya ada. Apa lagi melihat respon Salma. Wanita itu tersenyum. Tampak senang. Dan memberikan apa yang Reynand minta. Melihat bagaimana suntuknya wajah Haris, Reynand menyembunyikan senyum. Dia makin senang saja. Seharusnya Haris tidak melakukan hal tak baik jika tak ingin memanen keburukan pula untuknya. “Harusnya tidak perlu repot –repot begini. Kalian kan mau pergi!” ucapnya ketika meletakkan nampan itu di meja. “He he. Ya nggak papa lah, Mas. Masa tamu jauh yang gak ketemu bertahun –tahun tidak dijamu,” sahut Salma yang kemudian duduk di sofa lebih dulu. Ia ingin sejenak meng
Read more
Azab untuk Gadis Nakal
Terus digulir layar. Namun, sebanyak ia menggeser, tak menemukan tujuannya. Semua tentang dia dan Abi Agni. Inggit pasti sengaja. Tidak mau berbuat keselahan. Dia berjaga –jaga dengan hati –hati. Kalau –kalau suatu saat dari keluarga Haris ada yang mencari tahu tentangnya.Merasa panas melihat postingan –postingan itu, Agni memikirkan sesuatu untuk memberi Inggit pelajaran.“Tunggu saja, kamu akan hancur karena kelakuanmu sendiri,” dengkusnya yang tengah dipenuhi amarah. Rasanya tidak sabar ingin melakukan apa yang sudah terancang dalam otak, akan tetapi orang –orang dewasa di luar sana, tidak juga pergi.“Bukannya tadi Umi bilang akan pergi ke Majlis dengan Abi?” keluh Agni._____________________Beban terberat bagi seorang perempuan adalah tentang perasaannya sendiri. Salma terlalu mudah merasa, menerka dan akhirnya kecewa. Sama halnya ketika dia terlalu mempercayai Haris dan menyangka pria itu hanya mencintainya dan tak akan pernah menduakan. Namun, semua berakhir dengan luka.Seja
Read more
Tontonan Pemersatu Bangsa
“Pak, aku bisa jelasin!” seru Inggit tidak mau terintimidasi oleh tatapan Karim yang menyalahkan.Karim menggeleng. Reaksi Inggit turut memancing Ibu Inggit untuk melihat isi ponsel yang membuat semua orang terlihat tegang. Mata wanita itu membeliak. Kemarahan seketika memenuhi dada dan membuatnya merasa sesak. Harusnya tadi dia tidak berhenti memukuli pria yang ternyata memang melecehkan anaknya. Itu yang terekam kamera, entah apa yang dilakukan saat tidak ada orang tua Inggit.Ibu Inggit melirik tajam ke arah Albi, sehingga pemuda itu jadi tidak enak sendri. Dia sendiri bahkan juga tidak habis pikir, bagaimana bisa ada rekaman seperti itu dan bahkan sampai terpampang di akun i*******m.“Sudah cukup!” Karim menyadari betapa marah sang istri. Hinggat ia berdiri di tengah –tengah untuk melerai Ibu Inggit dan Albi.Namun, kali ini, dia tidak lagi membela pemuda itu. Karim bahkan mendorong Albi dengan tangannya agar menjauhi keluarganya. “Pergilah! Kita batalkan saja diskusi ini!”“Tapi,
Read more
Pasal Nikah Siri
“Ibu nggak nyangka kamu akan melakukan hal serendah itu, Inggit. Kamu bercumbu dengan pria bukan suamimu. Dan posisimu itu masih jadi istri orang!” omel Ibu Inggit yang amarahnya sudah terlanjur meletup –letup. “Apa kamu pelacur!” teriak Ibu Inggit. Sedang Inggit hanya diam. Sesekali air matanya menetes dan ia mengusapnya. Malu pada ibunya juga dirinya sendiri yang memang begitu murah.‘Tapi ya gak bisa dikata murah juga, sih. Cuma Albi yang aku punya. Itu pun baru kemarin kami melakukannya.’ Inggit membatin membela diri sendiri.“Bu, aku bukan pelacur main dengan banyak laki -laki. Aku cuma istri yang kesepian. Apa aku salah minta perhatian penuh dari laki –laki yang benar –benar mencintaiku dan tidak pernah menduakanku?” tanya Inggit tak terima.Ibunya makin kesal saja mendengar jawaban anak perempuannya itu. “Nggak salah kamu bilang, Nggit? Kamu itu punya suami. Dia yang sudah menafkahi kamu sampai bisa nyambung hidup begini! Kamu bisa bayangkan kalau Haris tahu!”“Ya aku ngerti
Read more
PREV
1
...
45678
...
18
DMCA.com Protection Status