Share

Tak Mau Dirugikan

“Buanglah, Pak. Bisa jadi nanti sudah hilang syirnya karena ada masa kedaluarsanya.” Inggit mengingatkan.

“Kamu pikir roti!” Karim membantahnya. Dia tidak mau kehilangan Haris lagi. Inggit bahkan tidak bisa diandalkan.

“Pak, ayolah. Apa Bapak akan baik –baik saja dengan ini? Bukannya yang Bapak mau cuma Mas Haris. Dia udah balik loh, Pak. Dia minta ini bukan tanpa alasan, karena Ustaz –nya sudah tahu dan sudah memperingatkan!” Inggit mulai kesal.

“Apa itu artinya Haris juga sadar kalau dulu dia juga ....”

“Ya, pasti Pak. Tapi, Mas Haris menepis pikiran –pikiran itu. Bapak tau anak Bapak ini cantik, jadi tanpa itu pun dia pasti benar –benar mencintaiku.” Inggit mengucapkan dengan percaya diri.

“Nah ... bener kan? Kalian main dukun?!” seru Ibu Inggit yang tiba –tiba saja datang.

“Haiss ....” Karim mendesis. Malas sekali membahas hal seperti ini dengan istrinya yang bawel. Mungkin dia sejalan dengannya, tapi walau bagaimana, Ibu Inggit adalah kakak dari Wawan yang sok agamis, jadi pas
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status