Lahat ng Kabanata ng ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA: Kabanata 21 - Kabanata 30
532 Kabanata
BAB 21_FIRST KISS
Aku tiba di rumah kakekku, Tuan Aderald Ibrahim, laki-laki kaya raya dengan kepemilikan properti yang tak terhitung. Sampai-sampai aku pernah mendapati surat dari pemerintah bahwa negara memblok nama kakekku untuk membeli tanah dan bangunan, tapi itu hanya angin lalu, kakekku selalu berhasil mendapatkan apa yang dia inginkan. Kadang aku meracau sendiri, harta sebanyak itu mau dia apakan? Aroma tubuhnya sudah bau tanah tapi masih menumpukkan harta. Harusnya dia bagi-bagikan secara cuma-cuma pada cucu-cucunya. Lebih-lebih padaku sebagai cucu tertua, laki-laki pula. Ehhhem.  “Sekarang kita sedang di rumah keluargaku, jadi kita harus menunjukkan keromantisan sebagai pengantin baru,” bisikku pada Luna. Istri bercadarku ini sedari tadi hanya diam saja, menyapu seluruh sisi tempat ini dengan pandangannya. Sepertinya dia tak pernah melihat rumah semewah ini. Aku yakin, ini adalah kali pertama dia menginjakkan ka
Magbasa pa
BAB 22_ANCAMAN RAHASIA
Sejenak waktu perputar sangat lama. Ini adalah ciuman bertama kali setelah hampir dua bulan menikah dan tinggal bersama. Luna tak memberotak lagi, justru seperti memberiku peluang. Aku semakin tak terkendali. Tok! Tok! Tok! “Tuan muda, Nona … semua sudah menunggu di bawah,” suara lembut salah satu pelayan di sini. Luna melepaskan pelukanku dengan cepat. Tanpa berkata apa-apa, dia langsung memasang cadarnya dan meninggalkanku yang masih seperti cacing kepanasan. Aku melempar batal di sampingku ke arah pintu, meluapkan emosi yang belum tuntas. Andai kutahu, pelayan mana yang mengganggu ritualku barusan, aku akan membuangnya ke segitiga bermuda, biar hilang! Menyebalkan, lagi-lagi aku melempar satu bantal lagi lalu menghempaskan diri, menelungkup di atas kasur. “Aaaaarrrghhh!!!” Teriakku menggigit bantal. Gagal
Magbasa pa
BAB 23_SATU MILYAR
19.30 Kami semua sudah berkumpul, dengan formasi lengkap. Kakek duduk di kursi utama sisi kanan, paling ujung, sendirian. Sedangkan di sisi kiri, ayahku. Mereka berhadapan. Hubungan kakek dan ayahku tak terlalu dekat, renggang juga tidak, biasa saja. Ayahku, Bramasta Surya, menantunya. Ibuku, Ratih Anggraini adalah anak pertama lalu bibi Carla dan terakhir paman Demian. Mereka ke sini jika hanya ada pesta saja. Sedangkan keluarga ayahku hampir tak pernah kutemui. Mungkin sungkan sebab ayahku di sini ikut istri. Perusahaan yang dipimpinnya saja milik ibuku. Dan tentu saja itu pemberian kakekku pada anak perempuannya. Pada sisi yang memanjang, aku dan Luna, duduk berdampingan lalu ibuku di sampingku. Sedang di depanku, Nindi dan Ratna dan satu lagi ada kursi yang kosong. Kenapa tidak disingkirkan? Oh aku ingat, seseorang akan datang, aku jadi penasaran, siapakah dia? “Bagaima
Magbasa pa
BAB 24_MUSUH DALAM SELIMUT?
Aku menyenggol bahu istriku memberikan dia isyarat, jangan-jangan dia sedang berhalusinasi. Darimana dia mendapatkan uang 1 milyar? Aku takut dia sudah terjerat pinjaman online. Ooh Tuhan!! Aku hampir tak mampu berpikir jernih saking kagetnya. Kembaliku kusenggol dia. Kali ini cukup keras. Tapi dia tetap mengabaikanku. Baiklah. Mungkin dia mendapatkan uang itu dari paman dan bibinya yang bermobil Bugatti Centodieci seharga ratusan milyar. Tampak kakekku terperangah juga. "Apakah kau yakin, Llluna?" tanya kakekku. Aku sangat heran dengan laki-laki tua itu, sangat sulitkah menyebut nama Luna sampai harus terbata begitu?! "Tentu saja. Aku tak keberatan. Aku harap bisa menjadi cukup berguna di keluarga ini," kata istriku. Sepertinya dia menyindir adikku, Nindi. Gadis itu terlihat seperti kehilangan akal. Sampai-sampai, dia tak mampu mengangkat wajahnya.&n
Magbasa pa
BAB 25_LUNA TERSULUT EMOSI
Saat ini aku sedang menunggu Luna. Berdiri di depan rumah mewah milik kakekku. Sebuah bangunan mewah dengan desain klasik Eropa dengan warna dominan putih dan emas. Atap yang tinggi dan miring, pendimen yang berbentuk segitiga dengan jendela lengkung yang besar. Jelas dari luar terlihat loteng yang memiliki tampilan estetik dan fungsional. Sedang fasad, tampilan luar rumah itu disanggah oleh pilar berhias ornamen gaya romawi pada bagian atas dan bawahnya. Ciamik. Rumah bertingkat milik kakekku ini sangat luas dengan halaman yang diperindah oleh banyak tanaman hias yang mahal. Setahuku, pekerja kebun di sini berjumlah 5 orang. Belum lagi ART yang melayani seluruh anggota keluarga di sini, tak bisa aku hitung. Sering ganti orang sebab ibuku sangat rewel masalah kebersihan dan tata laksana isi rumah. Ini adalah salah satu alasan utamaku sejak masih bujang, sudah tinggal di rumah sendiri. Daripada pikiranku mumet karena kecerewetan ibu. “A
Magbasa pa
BAB 26_100 NYAWA
Tangannya yang terbungkus kain hitam menjulur di depan adikku itu. Nindi mencebik lalu melemparkan benda yang diminta Luna. Dengan cekatan, istriku itu menangkapnya. Pandangannya lekat, tajam ke arah Nindi lalu melesat meninggalkan kami, memasuki area panahan. Semua mata terlihat menatap istriku yang mengelus-elus kuda lalu menaikinya.  Huuup!! Istriku terlihat sangat keren. Serius, demi apapun, Luna terlihat begitu menyatu dengan kuda tunggangannya. Aku hampir lupa cara bernafas melihat istriku menarik busur panah sedangkan kuda di atasnya berlari, berputar dengan kencang. Kyaaa!!! Hiyaaaa!!! Teriak istriku sambil terus melepaskan anak panah. Dan semua wajah melongo kagum melihat aksi istriku itu. Hampir setiap busur panahnya mengenai point. Luar biasa! Bahkan kakekku dan Nindi sekalipun, kalah jauh! Oh Tuhan, aku tak habis pikir. Bagaimana bisa istriku
Magbasa pa
BAB 27_ADA RASA
Aku mendekati Luna yang masih membaca buku di sofa kamar. Ekor mataku mengintip.  Al-Quran dan Sastra Istriku memang luar biasa.  Perlahan, aku duduk di sampingnya.  "Satu jam lagi, acaranya Ratna. Kau takkan melewati momen seumur hidupnya kan?" tanyaku perlahan.  Aku tak berani terlalu cerewet. Aku masih malu. Sebagai suami, aku tak mampu melindunginya. Justru laki-laki yang baru hadir dalam hidupnya yang menolongnya.  Luna tak menjawabku. Fokusnya masih pada terbagi meskipun dengan kehadiranku. Aku memaklumi.  "Kemarin aku beli baju yang bisa kamu pakai sekarang. Kalau kamu mau ikut, buka saja lemari!"  Luna masih tetap diam. 
Magbasa pa
28_CEMBURU
"Mana Luna, Dha?" tanya ibuku.  Aku mendadak bisu. Tak mungkin kuceritakan, menantunya menghilang karena melihatku bersama mantan. Bisa-bisa aku langsung dijadikan lontong opor ayam.  "Aku di sini, Ma!" Ooh istriku. Saking senangnya aku langsung menghampirinya namun gesturnya menghindariku. Aku memilih mengalah. Nanti di rumah, aku akan jelaskan semuanya.  Dunia rumah tangga, rumit tapi candu!  Kami berfoto bersama dengan keluarga Aleksei. Aku merasakan seolah aku sedang bertemu dengan keluarga Luna. Aura mereka terasa hampir sama. Aneh dan janggal. Tapi mungkin hanya pikiranku saja. Akhir-akhir ini aku banyak menghadapi masalah.  Setelah acara selesai, kami pulang bersama-sama. Luna ikut mobil ibuku. Sepertinya dia berusaha menghindar
Magbasa pa
BAB 29_AKU MENCINTAIMU
Drrrrttt ....Suara ponselku bergetar. Aku abaikan. Fokusku sedang menyetir."Kamu angkat saja, Mas! Mungkin pacarmu yang genit itu!" sindir Luna."Aku sudah putus dengannya, Dek. Demi kamu, aku memintanya berhenti menemuiku. Kamu harus percaya. Kau yang utama sekarang. Percaya dek!" pintaku."Kemarin bilang begini juga kok kamu. Tapi nyatanya, kamu mojok di saat yang menurutku tak tepat. Kamu egois, Mas! Kamu juga maruk! Aku tak ingin menjadi bintang buatmu meskipun paling bersinar sebab bintang yang kau maksud, satu diantara seribu. ""Dek! Ya Allah!"Aku mengusap wajahku. Mengembuskan nafas berat. Ingin kusegera sampai rumah lalu menjelaskan ini semua.Luna membuang wajahnya, menghadap jendela. Darimatanya aku melihat kesedihan. Apakah dia sedang cemburu? Jangan-jangan dia juga mencintaiku!!!Jalanan y
Magbasa pa
BAB 30_WEDDING
Di sebuah kamar mewah berhiaskan manik-manik cantik di sekitar dindingnya.## Happy Wedding Aleksei & Ratna##Aroma wangi kelopak bunga marak menyeruak, menelisik masuk ke rongga hidung, menambah gairah kamar pengantin.Ratna masih terpaku pada dirinya di cermin. Semua tampak sempurna. Dia merasa, inilah titik paling cantik seumur hidupnya.Tapi ....Menjadi titik paling buruk juga dalam takdirnya selama bernafas.Amarah dalam jiwa tak mampu menguap hanya dengan tatapan kagum dan pujian suaminya dengan kecantikannya. Sebab, laki-laki itu justru sibuk dengan laptopnya, tepat di malam pertama mereka."Sayang, tidurlah. Aku sedang ada proyek yang harus selesai besok. Ini sangat penting. Setelah ini barulah kita menikmati malam pengantin," ujarnya.Ratna masih mematung.
Magbasa pa
PREV
123456
...
54
DMCA.com Protection Status