Matahari menyelinap lembut di celah-celah awan tipis yang menggantung di atas dataran Libtar. Cahaya keemasan memancar di ladang-ladang biotek yang dulunya penuh konflik, kini berganti wajah menjadi taman dialog.Tak ada suara mesin berat, tak ada dentuman senjata. Hanya derap kaki, riuh suara, dan desir angin yang menyapa dengan damai.Lapangan utama, tempat pertemuan akbar diselenggarakan, dipenuhi makhluk dari dua dunia manusia dan anak-anak ayam mutan, hasil eksperimen yang dulu ditakuti, kini hidup berdampingan.Di tengah keramaian, Ghenadie berdiri di atas panggung bundar, mengenakan jubah laboratorium yang telah lusuh warnanya. Di sampingnya, tiga anak ayam berdiri tegak, masing-masing dengan mata bercahaya biru, hijau, dan ungu, simbol dari generasi mutan terbaru. Tak ada ketegangan. Hanya antisipasi.Ghenadie mengangkat tangannya."Saudara-saudaraku manusia, unggas, makhluk berakal dari semua cabang evolusi," suaranya berat namun jernih, "hari ini bukan sekadar pertemuan. Ini
Terakhir Diperbarui : 2025-06-01 Baca selengkapnya