All Chapters of Takdir Cinta Perempuan Malam: Chapter 21 - Chapter 30
91 Chapters
Bab 21. Menikahlah Denganku
Satu minggu telah berlalu. Merry masih ditahan di villa pribadi milik Damian. Sekeliling bangunannya dikelilingi oleh tembok yang tinggi. Merry sempat mencoba keluar saat sore hari, ia bahkan memiliki niat kabur dari tempat itu, nyatanya nyaris tak ada kesempatan. Entah sejak kapan, Sameer meminta anak buahnya melakukan pengawalan yang ketat. "Sampai kapan aku akan menjadi tawananmu di tempat ini, Damian? Aku sudah tidak tahan, biarkan aku pergi!" Merry mendengus kesal. Sesekali mata lentiknya menatap ke arah kereta dorong, di mana di sana Dave sedang duduk dan bermain. "Kau tidak akan pernah pergi. Aku sudahbtahu semua tentangmu dari Sameer, Merry. Tidak baik bagimu berada di luar," sahut Damian. Tentu saja ia bersikap lebih menjengkelkan dari hari-hari sebelumnya. Ia bukan lagi sekedar dingin dan angkuh. Tapi ia juga kerap menunjukkan sikap kasarnya dan juga selalu menatap tajam kepada siapapun lawan bicaranya. Mendengar penuturan Damian, Merry semakin kesal. "Aku harus berte
Read more
Bab 22. Cemburu
Hari ini Eric datang ke mansion tersembunyi dekat tebing, tempat Damian menyembunyikan Merry beberapa pekan ini.Saat bertemu dengan Sameer, langkah Eric mulai melambat. Terlebih ia melihat Dave mendapatkan pengasuh baru yang usianya masih muda."Di mana Tuanmu? Aku ada kepentingan pekerjaan," cetus Eric tanpa basa-basi.Eric berbicara sembari memasukkan sebelah tangannya ke kantung celana. Tentu saja hal itu ia lakukan untuk mengurai rasa takut yang mendadak mendera di hadapan Sameer. Tangannya gemetar.Sameer tersenyum simpul, ya pria menyeramkan itu memang tidak pernah ramah pada siapapun."Jika memang itu demi pekerjaan, temui Tuan Damian di sana! Jika demi Merry, jangan harap ada kesempatan!" seloroh Sameer membuat Eric menyembunyikan rasa kesalnya."Ummm, sebentar Sameer. Aku rasa akan lebih baik jika kamu tidak perlu terlalu ikut campur terlalu dalam," bisik Eric, kemudian pergi ke arah yang ditunjukkan oleh Sameer.Ia bahkan tidak ingin tahu bagaimana ekspresi Sameer setelah m
Read more
Bab 23. Melarikan Diri
Merry segera berdiri saat melihat situasi di ruangan restoran mulai memanas. Lagi. Seharusnya Eric tidak mempertemukan Oliver dan Damian.Akan tetapi, kondisinya berbeda. Sebenarnya Eric berpihak pada siapa? Mengapa ia terkesan mengadu domba kedua belah pihak? Bahkan pemuda itu tidak berpikir apa akibat yang ditanggung Merry akibat ulahnya."Bibi, berikan Dave padaku. Aku ingin menggendongnya," tukas Merry seraya memperhatikan Damian dan Oliver yang sedang sibuk beradu argumen."Tapi, Nona ... bagaimana jika Tuan Damian marah padaku?""Tidak ada tapi, dia putraku! Hanya aku yang pantas memiliki hak atas Dave!" hardik Merry yang kemudian merebut paksa laki-laki mungil dari pelukan seorang maid.Mata Merry tidak terlepas sedikitpun dari Oliver dan juga Damian. Bukan tanpa sebab, tapi ia memang sedang menunggu momen yang tepat.Dan benar dugaan Merry. Tampak seorang pria tua sedang menuju tempat itu. Pria yang hanya bisa duduk di sebuah kursi roda dengan pengawalan ketat.Di sebelah pria
Read more
Bab 24. Pembebasan Merry dan Dave
Hari telah sore. Oliver dan Sebastian terus mencoba menghubungi Damian. Mereka tidak mau menanggung kerugian dengan pembatalan kontrak kerja sama dengan beberapa brand ambassador ternama yang ingin menyewa Merry sebagai modelnya.Sementara itu, Damian tidak menganggap hal itu penting. Baginya yang utama saat ini adalah keselamatan Merry.Berulang kali ia menekan ponsel berusaha menghubungi Sameer. Naasnya, nomor yang ia hubungi terus menunjukkan nada sibuk. Tertera, nomor tujuan sedang berada dalam panggilan lain di layar.Nyatanya tulisan itu mampu membuat Damian frustrasi."Sial! Sameer, keterlaluan. Berani sekali kau mengabaikan teleponku!" teriaknya sambil melempar benda pipih persegi yang semula di genggamannya hingga terbanting di kasur empuk miliknya.Ia bahkan ikut menjatuhkan diri sambil menatap langit-langit kamar. Sesekali ia terduduk, kemudian mondar-mandir, tak lama kemudian kembali menatap layar ponselnya.Benar-benar hal yang tak biasa Damian lakukan. Belum pernah ia se
Read more
Bab 25. Nikah Paksa
Situasi di dalam rumah bordil semakin tidak nyaman. Terlihat porak poranda akibat ulah anak buah Elena melawan Sameer.Sementara itu, Dave yang baru saja ditendang dengan posisi dimasukkan di dalam kardus hingga tergelincir di lantai, seketika menangis dengan suara keras.Membuat Sameer semakin marah, apalagi anak buah Elena dengan sengaja mendorong punggung Merry hingga gadis itu jatuh tersungkur."Sakit," keluhnya.Di waktu bersamaan, alih-alih ia menolong Merry, gerakan cepat Sameer tak terduga para gerombolan preman yang berada di sana. Pria bertubuh gempal itu justru bergerak cepat dan menyambar rambut panjang Elena yang kebetulan dikuncir ekor kuda, membuatnya menjerit-memekik kesakitan."Tidak!" teriak Elena.Tak mau berhenti, tiba-tiba saja dengan gerakan tangan cepat Sameer mengeluarkan belati dari balik jas hitam yang ia kenakan, kemudian ia tempelkan tepat di leher Elena."Diam, suruh anak buahmu melepaskan gadis itu! Atau kau akan membayar semua kekacauan ini. Kau sudah me
Read more
Bab 26. Ayah di Pesta Pernikahan
POV MERRYJantungku berdegup kencang, ketika mendengar ungkapan tak biasa dari seorang pria bernama Damian.Ia yang kukenal sebagai seorang pria arogan, keras kepala, dan suka memaksa, nyatanya bisa bersikap sebaliknya."Merry, kita harus melakukan pernikahan ini. Jika kamu masih berat hati ... lakukan ini demi Dave," ungkapnya.Saat itu, mendengar setiap bait kalimat yang ia ucapkan rasanya seperti disambar petir. Aku bahkan masih tidak percaya dengan keinginannya itu.Apakah ini mimpi? Atau justru ini nyata? Ah, aku tak bisa menerka. Sikapnya memang benar mampu mencuri perhatian. Meski begitu, aku harus mencari tahu tentang apa maksud dan tujuannya ia bersikap seperti itu."Kau jangan bercanda, apa rencanamu, Tuan? Dulu kau membeliku, menit kemudian memanggilku jalang, beberapa hari lalu katamu aku murahan, Dave anak haram, kau juga minta test DNA? Lalu kenapa tiba-tiba sekarang sikapmu cepat sekali sebaik ini?"Aku memperhatikan benar di wajahnya yang kemudian memudar. Bisa diterka
Read more
Bab 27. Curiga
Merry berdiri mematut diri di depan cermin. Jantungnya berdegup kencang. Terlebih saat Tuan Sameer memilih mendampinginya.Rasanya aneh. Seorang pria penjagal sekaligus yang telah membelinya dari tempat pelacuran, justru kini berjalan beriringan dengannya, mengantarkan Merry menuju ke pelaminan.Saat prosesi pernikahan berlangsung. Merry berpikir jika pernikahan itu tidak akan bisa terjadi. Bagaimana tidak? Pria yang akan menjadi wali nikahnya justru menghilang entah ke mana."Ayah," lirih Merry.Matanya langsung berkaca-kaca. Ia berusaha pergi meninggalkan pesta."Apa yang kamu cari?" Damian menarik erat tangan Merry agar tak beranjak dari sisinya.Merry terkesiap. Sejenak ia mengedipkan kelopak matanya, seolah ingin menyadarkan dirinya sendiri."Di mana kau menemukan Ayah? Kenapa Ayah bisa datang tiba-tiba?"Merry terus menarik kain kemeja yang dikenakan oleh Damian. Ia bahkan tak peduli dengan seberapa pun banyak tamu yang datang."Damian, apakah kau pelakunya?" Merry mendongak sam
Read more
Bab 28. Sikap Dinginnya
Merry terkejut mengetahui sikap yang ditunjukkan oleh Damian."Damian, di mana rasa malumu?" Merry melotot sepanjang koridor.Namun, Damian hanya tersenyum tanpa membalas ocehannya."Damian, pria macam apa kau ini! Tidak tahu malu, lepaskan aku!" teriak Merry yang merasa tak nyaman digendong dari keramaian.Tak lama kemudian, Damian memasuki kamarnya. Dan mengejutkannya bukannya menurunkan Merry dengan lembut, tapi ia malah menjatuhkan tubuh ramping itu dengan cara membantingnya ke ranjang king size miliknya.Seketika tubuh Merry tenggelam lalu muncul beberapa detik setelahnya karena kasur empuk dihantam tubuhnya. Gadis itu semakin terbelalak.Semula ia tak memiliki ketakutan apapun, tapi sayangnya menit setelahnya Damian justru memilih mendekati pintu lalu menguncinya rapat-rapat.Entah. Rasanya seperti de-javu. Sikap Aneh yang sama seperti yang Damian lakukan pertama dulu. Merry yang takutpun beringsut mundur. Bahkan tubuhnya sudah terdesak hingga ke sisi ranjang."Damian, jangan ma
Read more
Bab 29. Pria Tua di Gedung Kosong
Damian mengurangi kecepatan mobilnya usai berbelok di sebuah pelataran sepi.Pelataran dengan rerumputan tinggi dan dedaunan kering berserak di halamannya. Tampak sebuah gedung tak berpenghuni berdiri kokoh di sana. "Apa kau siap?" tanya Damian sambil menoleh ke arah istrinya."Tempat apa ini?" Manik hazel itu bergerak-gerak mengamati sekitar. Damian langsung bergerak turun, lalu membukakan pintu mobilnya. "Ikutlah denganku untuk tahu jawabannya," jawab pria tampan yang tak sedingin sebelumnya itu. Mulanya Merry ragu, tapi mengingat perjumpaannya dengan sang Ayah di acara pernikahan membuatnya bersemangat. "Kau gemetar, jangan takut. Ada aku di sini. Aku bukan Eric, pria pecundang yang selama ini kamu banggakan itu. Aku seorang putra bangsawan yang pantang ingkar janji," pungkas Damian. Kemudian, ia melangkah sambil menggenggam tangan Merry. Tepat di ambang pintu keduanya saling beradu pandang, kemudian keduanya saling memantapkan diri mendorong pintu tua yang masih tertutup rap
Read more
Bab 30. Rahasia Besar Damian
Damian menjatuhkan tubuhnya di atas kasur empuk kamarnya. Sejenak ia memejamkan matanya. Baru saja ia menutup mata, tapi ia sudah dikejutkan dengan suara langkah kaki yang berjalan mendekat ke arahnya. "Maaf jika kedatanganku mengganggu istirahatmu, Tuan Damian," ucap Merry. Damian menoleh ke arah seorang perempuan cantik yang jaraknya tak jauh dari tempatnya terbaring. Seorang perempuan yang terlihat cemas dan terus memainkan jemari lentiknya sendiri. Sementara matanya terus menelusuri seluruh ruangan kamar Damian. "Kau sudah meminta maid memindahkan seluruh pakaianmu kemari?" tanya Damian.Pertanyaan itu terdengar seperti perintah bagi Merry. Gadis itu mengangguk. Tak lama kemudian beberapa maid masuk sembari mendorong beberapa lemari dengan roda di keempat sisinya. Lemari pengait berisi pakaian yang berisi serba pakaian wanita. Belum selesai dua orang maid itu memindahkan pakaian Merry ke walk in closet milik Damian, tapi keduanya sudah diberi kejutan lain. Rupanya Sameer juga
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status