Di sebuah kota asing yang eksotis, Elena terjebak dalam kehidupan rumah bordil, setelah suaminya menghilang tanpa jejak. Kehidupan tragis ini memaksa Elena menjual putri tirinya, Merry, terjerat dalam lingkaran prostitusi untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Namun, nasib mempertemukan Merry dengan Damian. Seorang pria dingin, kasar, yang membuatnya hamil di luar nikah akibat ulah ibunya dalam percintaan semalam. Perasaan yang tumbuh di antara mereka mengingatkan Merry pada sebuah perjalanan yang mencari jati diri aslinya dan dan mengungkap misteri di balik hilangnya sang Ayah. Sepanjang perjalanan, Merry terbagi antara cinta yang semakin tumbuh terhadap buah hati dan keinginannya mencari Ayah kandungnya. Sementara itu ia harus dihadapkan dengan rentetan masalah ketika Damian tahu Merry memiliki anak darinya, dan juga harus lari dari kejaran ibu tirinya yang kejam. Dalam suasana memikat, "Takdir Cinta Wanita Malam" membawa emosi kita dalam rollercoaster saat Merry berusaha keras mencari cinta, dan pencarian jati diri. Akankah ia jatuh cinta pada pria yang selama ini dibencinya? Saksikanlah perjalanan menarik dan penuh kejutan dalam kisah cinta memikat ini.
Lihat lebih banyakMalam itu, kafe pinggir kota yang biasanya ramai dengan keramaian dan tawa-tawa, tiba-tiba menjadi saksi dari adegan yang gelap dan menegangkan.Lampu-lampu sorot berkedip-kedip, menyala dengan cahaya merah dan biru yang menciptakan atmosfer yang mencekam.Tiba-tiba, sekelompok petugas polisi bersenjata lengkap muncul di depan pintu kafe, menghentikan kegiatan biasa para pengunjung.Mereka berbaris dengan rapi, siap untuk bertindak sesuai perintah yang telah diterima.Tuan Sameer, Elena, Eric, dan kawan-kawan berandal mereka terdiam, terkejut melihat kedatangan petugas polisi. Ekspresi bingung dan tegang terpancar jelas di wajah mereka."Sekarang apa yang terjadi?" Eric menatap Elena dengan tatapan cemas.Elena menjawab dengan suara gemetar, "Aku tidak yakin. Ini pasti ada yang salah."Tuan Sameer, yang biasanya tegar dan percaya diri, sekarang tampak ragu. Ia memegang erat tongkatnya, siap untuk menghadapi situasi apapun.Petugas polisi, dipimpin oleh seorang inspektur yang serius, d
Elena duduk tegang di meja sudut sebuah kafe pinggir kota yang sepi, tatapannya tak berkedip saat dia menunggu kedatangan seseorang. Dia merapikan rambut cokelatnya yang terurai dengan cemas, matanya sesekali melirik ke pintu masuk, mencari tanda-tanda kedatangan orang yang ditunggunya.Beberapa begundal berpakaian hitam yang duduk di meja sebelahnya memperhatikan Elena dengan curiga. Mereka bisa merasakan ketegangan yang menggantung di udara dan menjadi penasaran dengan apa yang sedang terjadi."Elena, kau terlihat gugup sekali," kata salah satu begundal itu dengan suara berbisik, mencoba meredakan ketegangan.Elena menoleh padanya dengan ekspresi cemas. "Saya hanya ingin memastikan semuanya berjalan sesuai rencana," jawabnya dengan suara yang bergetar."Tidak ada yang bisa kita lakukan selain menunggu," kata begundal yang lain dengan nada yang menghibur. "Jangan khawatir, Elena. Kami akan siap menghadapi apa pun yang terjadi."Namun, kekhawatiran Elena tidak dapat dibendung. Di
Setelah tiba di kantor polisi, Oliver segera merasa perlu untuk menghubungi pengacara keluarganya. Dia merasa bahwa situasi yang mereka alami saat ini memerlukan bantuan dan nasihat dari ahli hukum yang berpengalaman."Merry, aku akan segera menghubungi pengacara keluarga kita. Kita butuh bantuan dan perlindungan hukum dalam situasi ini," kata Oliver dengan suara yang serius.Merry mengangguk, memahami urgensi dari keputusan Oliver. "Tapi apa yang akan kita lakukan sekarang?" tanyanya dengan rasa khawatir."Kita akan berbicara dengan pengacara dan mendengarkan saran mereka. Mereka akan membantu kita menavigasi situasi ini dengan lebih baik," jawab Oliver, mencoba menenangkan Merry.Sementara itu, Merry merasa perlu untuk bertemu dengan Damian. Meskipun Damian sedang menjalani masa tahanan, Merry merasa bahwa pertemuan tersebut sangat penting untuk mengungkapkan kekhawatiran dan mencari solusi bersama."Merry, apakah kamu yakin ingin bertemu dengan Damian sekarang? Situasi ini cukup
Psikolog yang didatangkan oleh polisi duduk di depan Merry dan Oliver dengan penuh perhatian. "Halo, saya Dr. Anderson. Saya dipanggil untuk membantu Anda berdua mengatasi trauma yang Anda alami. Saya ingin mendengar cerita Anda dan mencoba membantu Anda melalui proses penyembuhan ini."Merry menatap psikolog dengan mata yang masih dipenuhi dengan ketakutan. "Kami merasa begitu takut, Dok. Pembunuh itu masih di luar sana, dan kami tidak tahu kapan dia akan menyerang lagi," ujarnya dengan suara gemetar.Oliver mengangguk setuju. "Kami hampir tidak tidur sejak kejadian itu. Setiap suara yang kami dengar membuat kami berpikir bahwa pembunuh itu datang lagi," tambahnya dengan suara yang terdengar lelah.Dr. Anderson mengangguk dengan penuh pengertian. "Saya mengerti bahwa ini adalah situasi yang sangat menakutkan bagi Anda berdua. Tetapi saya ingin Anda tahu bahwa Anda tidak sendirian. Kami di sini untuk membantu Anda melalui ini.""Ada beberapa teknik relaksasi dan latihan pernapasan
Merry berlutut di depan kuburan yang masih basah di atas tanah, tangannya gemetar saat ia meraih segenggam tanah. Air matanya berlinang di pipinya, menciptakan jejak-jejak yang mengalir di wajahnya yang pucat. Dengan gemetar, ia meletakkan tanah itu di atas kuburan Dave, menciptakan sebuah gestur terakhir untuk anaknya yang tak akan pernah bisa dia ungkapkan dengan kata-kata."Sungguh, aku minta maaf, Dave," bisik Merry dengan suara yang hampir tidak terdengar, terdengar hancur oleh penyesalan yang mendalam. "Aku begitu bodoh telah meninggalkanmu untuk berbulan madu. Aku tidak pernah berpikir bahwa itu akan menjadi akhir dari segalanya. Maafkan aku, Nak. Maafkan ibumu yang bodoh ini."Air mata Merry terus mengalir, menciptakan sungai kesedihan yang tak berujung di wajahnya. Dia merasa seperti hatinya tercabik-cabik oleh penyesalan yang begitu besar. Seandainya dia bisa kembali ke waktu, dia akan merubah segalanya, dia akan menempatkan Dave di atas segalanya.Di sampingnya, Oliver
Damian duduk termangu di sel tahanannya, matanya terpaku pada dinding kosong di depannya. Pikirannya berputar-putar, mencoba mencari jawaban atas segala kejadian yang terjadi dalam hidupnya. Tiba-tiba, pintu sel terbuka dengan keras, mengganggu lamunannya. Seorang pria berkostum gelap memasuki sel itu dengan langkah-hati, wajahnya dipenuhi dengan kesedihan yang dalam."Damian, saya mewakili keluarga Sebastian. Saya memiliki berita yang tidak menyenangkan untuk Anda," ucap pengacara dengan suara yang terdengar parau oleh kesedihan.Damian menatap pengacara itu dengan tatapan kosong, mencoba mempersiapkan dirinya untuk menerima berita yang akan disampaikan."Pada hari ini, Sebastian, Bi Emma, dan Dave telah meninggal dunia," lanjut pengacara dengan suara yang gemetar.Kata-kata itu seolah menusuk hati Damian, membuatnya merasakan kekosongan yang dalam di dalam dirinya. Dia merasakan dunia seolah berputar dan jantungnya terasa sesak."Tidak... tidak mungkin...." bisik Damian dengan s
Setelah berbulan-bulan menghirup udara penjara, akhirnya pintu penjara terbuka untuk Elena, ibu tiri Merry. Dia bebas bersyarat, dihukum sebagai tahanan kota. Namun, meskipun dia bebas, kebencian yang membara di dalam dirinya tidak pernah padam.Dengan langkah mantap, Elena melangkah keluar dari penjara, wajahnya dipenuhi dengan keinginan membalas dendam. Dia telah membuat rencana rinci di dalam benaknya, dan sekarang saatnya untuk melaksanakannya.Dalam sekejap, Elena kembali ke rumah pelacuran tempat dia dulunya memerintah dengan tangan besi. Dia disambut oleh komplotan gengsternya, yang masih setia menunggu di bawah pimpinannya."Selamat kembali, Bos Elena," ucap salah satu anggota geng dengan hormat, tetapi ketegangan bisa terasa di udara.Elena menatap mereka dengan tajam, matanya dipenuhi dengan tekad yang tak tergoyahkan. "Waktunya untuk mengambil kembali apa yang menjadi hak kita. Waktunya untuk membalaskan dendam kepada mereka yang telah mengkhianati kita."Anggota geng
Sementara di tempat berbeda, Sebastian duduk termenung seorang diri di ruangannya yang mewah. Hujan deras mengguyur mansion, menyebabkan suara gemuruh yang menakutkan di luar. Ketika lampu-lampu mansion mati secara tiba-tiba, Sebastian merasa keanehan yang mengganjal di dalam dirinya.Dia mencoba memanggil para bodyguard dan maid yang bekerja di sana, namun tidak ada satu pun yang datang merespons. Ketegangan mulai menghiasi ruangan itu saat Sebastian menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres."Apakah kalian semua di sana?" panggil Sebastian dengan suara gemetar, tetapi hanya hening yang menyambutnya.Dia merasa rasa panik mulai merayap ke dalam dirinya saat dia menyadari bahwa dia sendirian di tengah kegelapan mansion yang luas.Dengan hati yang berdebar kencang, Sebastian bergegas keluar dari ruangannya dan merambat menuju ruang utama, berpegangan pada tembok untuk menjaga keseimbangannya. Suara hujan yang deras dan petir yang menyambar hanya menambah ketegangan di udara."Ada
Matahari terbit dengan indahnya di ufuk timur saat Oliver dan Merry bersiap-siap untuk perjalanan bulan madu mereka. Mereka telah memilih destinasi eksotis di belahan dunia yang jauh dari keramaian kota, sebuah pulau terpencil yang dipenuhi dengan keindahan alam yang memukau.Saat mereka naik pesawat menuju destinasi mereka, Merry merasa campuran antara gugup dan bersemangat. Ini adalah pengalaman pertamanya naik pesawat, dan dia merasa seperti mimpinya akan segera menjadi kenyataan."Sungguh indah, bukan?" ucap Oliver sambil menatap keluar jendela, memandangi awan-awan putih yang lembut di bawah mereka.Merry mengangguk dengan senyum cerah di wajahnya. "Iya, sungguh indah sekali. Ini adalah pengalaman pertama saya naik pesawat, jadi rasanya sangat istimewa."Oliver tersenyum lembut, merasa bahagia bisa berbagi momen ini dengan Merry. "Aku senang bisa menjadi bagian dari pengalaman pertamamu, Merry. Dan aku berjanji akan menjadikan bulan madu kita menjadi sesuatu yang tak terlupak
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.