All Chapters of Penguasa Hati sang Presdir: Chapter 631 - Chapter 640
643 Chapters
Bab 631
"Evano menceritakan masa lalu kita." Liam tidak berani mengakui semuanya, dia terpaksa menggunakan Evano sebagai tameng untuk mengetes Sofia.Sofia merasa seperti disambar petir siang bolong, wajah dan tubuhnya terasa membeku.Di mata Sofia, Liam yang lupa ingatan bukanlah Liam yang dulu. Mereka adalah orang yang sama, tetapi karakter yang berbeda.Sofia mulai menerima kehadiran Liam karena dia tidak mengingat masa lalu mereka. Ini adalah alasan Sofia tidak malu berhadapan dengan Liam, mereka seperti dua orang asing yang baru mengenal.Namun semuanya akan berubah setelah ingatan Liam pulih. Hanya karena Sofia bersedia memaafkan kesalahan Liam, bukan berarti Sofia melupakan semua rasa sakit yang pernah Liam berikan. Liam melihat jelas perubahan emosi yang tersirat di mata Sofia. Perlahan-lahan, tatapan Sofia berubah menjadi dingin.Hati Liam terasa sakit, seakan ditusuk oleh sebilah pisau yang tajam hingga bercucuran darah. Liam panik dan takut melihat reaksi Sofia."Evano cuma menceri
Read more
Bab 632
Suasana terasa canggung. Sofia tidak tahu bagaimana menghadapi Liam yang telah mengetahui sebagian cerita masa lalunya.Sofia sama sekali tidak tertarik untuk bernostalgia. Dia tidak ingin mengingat kembali semua kenangan pahit itu.Sofia berpura-pura mengantuk, dia menguap sambil berbaring. "Aku ngantuk, mau tidur sebentar."Liam tahu Sofia hanya mencari-cari alasan untuk mengusirnya. Liam memahami perasaan Sofia, dia tidak ingin memaksa Sofia untuk membahas masalah yang sensitif ini."Em, istirahatlah."....Selain menjenguk Sofia, Liam datang untuk menemui Darius. Liam dan Darius menyusun rencana untuk menghancurkan Kenta.Sebenarnya Liam sudah bisa pulang, dia dan Darius sudah selesai berdiskusi. Namun mengingat jarak yang jauh, Liam memutuskan tinggal lebih lama untuk menemani Sofia.Setelah kejadian hari ini, Sofia pasti akan menjaga jarak dari Liam. Daripada memaksanya, lebih baik Liam memberikan Sofia waktu untuk berpikir.Karena berencana menemani Sofia seharian, Liam membatal
Read more
Bab 633
"Mereka mencari menantunya yang tinggal di sini. Katanya menantunya bernama Sofia," jawab satpam tersebut.Keamanan kompleks ini sangat ketat. Walaupun Keluarga Hutomo telah menunjukkan kartu keluarga, satpam tetap tidak mengizinkan mereka masuk.Satpam menegur Bapak dan Ibu Hutomo, "Aku tidak bisa mengizinkan kalian masuk. Silakan hubungi menantumu dan minta dia turun menjemputmu."Namun Bapak dan Ibu Hutomo menolak, mereka malah membuat onar hingga mengganggu ketenangan warga.Akhirnya satpam terpaksa menghubungi polisi untuk menyeret mereka pergi.Liam mengerutkan alis, Kumala telah memberikan uang kepada Keluarga Hutomo dan meminta mereka untuk menjauhi Sofia. Selama bertahun-tahun mereka sudah tidak pernah mengganggu kehidupan Sofia, kenapa tiba-tiba muncul dan ingin menemui Sofia?"Untuk apa mereka mencari Sofia?"Sesaat mendengar suara Liam, Evano dapat membayangkan Liam yang berdiri di hadapannya sambil menatapnya dengan dingin."Aku nggak tahu." Evano tak mungkin menyelidiki s
Read more
Bab 634
Liam mendarat di Kota Yalan pada subuh hari.Sebelum Liam terbang, dia memerintahkan Marco untuk menjemputnya di bandara.Perjalanan selama 12 jam tidak membuat Liam kelelahan. Sepulangnya ke rumah, dia langsung mandi dan berangkat ke kantor.Selama berada di Negara Amor, setiap hari Liam menyicil pekerjaannya agar tidak menumpuk.Marco menyetir, sedangkan Liam duduk di bangku belakang. Sesekali Marco melirik Liam melalui kaca spion, dia berbicara dengan hati-hati, "Pak, Anda baru sampai, tidak mau istirahat dulu ...."Liam mengerutkan alis sambil melambaikan tangan. Tandanya dia meminta Marco diam.Marco langsung menutup mulut dan kembali fokus menyetir.Liam mengecek informasi mengenai Selena yang dikirimkan oleh pengawal.Kumala dipindahkan ke ruang perawatan biasa sehingga Selena hanya bisa tidur di kursi. Selagi perawat tidak memperhatikan, Selena naik ke atas tempat tidur Kumala dan tidur di sampingnya.Selena tahu bahwa polisi sedang mencarinya. Olivia pernah mengancam Selena. "
Read more
Bab 635
Liam takut.Sejak bertemu kembali dengan Sofia, Liam tidak jarang merasa ketakutan. Jantungnya berdegup kencang setiap menghadapi hal-hal yang berkaitan dengan Sofia.Keluarga Hutomo mengganggu kehidupan Sofia demi mendapatkan uang.Mengingat semua perbuatan Keluarga Hutomo kepada Sofia, Liam yakin Sofia sudah muak berhubungan dengan mereka.Yang Liam khawatirkan kalau Keluarga Hutomo menggunakan kematian Glen untuk meluluhkan hati Sofia. Bagaimanapun Liam pernah menikahi Sofia, sedikit banyak dia memahami karakter Sofia.Sofia selalu berkata tidak peduli, tetapi asalkan dibujuk terus, lama-lama hatinya pun luluh.Liam berharap Sofia hanya luluh kepadanya, bukan kepada orang lain.Liam mengernyit, kilatan cahaya gelap melintas di matanya. Glen sudah meninggal, segala sesuatu mengenainya harus musnah dari dunia ini agar tidak ada lagi yang mengganggu Sofia.Di dalam dokumen yang dikirimkan, tatapan Liam berlabuh pada foto Yaga Hutomo, adik kandung Glen Hutomo.Dulu Yaga adalah mahasiswa
Read more
Bab 636
Keluarga Hutomo adalah sebuah keluarga sederhana yang tidak memiliki kuasa maupun koneksi.Saat Glen masih hidup, warga desa sangat mengidolakan Keluarga Hutomo. Keluarga Hutomo dianggap berhasil mendidik kedua putranya. Glen bekerja di kota besar dan setiap bulan mengirimkan uang kepada orang tuanya, sedangkan Yaga adalah mahasiswa yang berprestasi.Ada banyak kerabat dan teman yang datang berkunjung ke rumah Keluarga Hutomo untuk menyanjungnya. Beberapa datang meminta Glen untuk merekomendasikan pekerjaan, sedangkan yang lainnya mencari alasan untuk meminjam uang.Kedua orang tua Glen paling mencintai uang, jangan harap bisa mendapatkan pinjaman uang dari mereka. Demi menjaga citra keluarga, kedua orang tua Glen memaksa Glen untuk membantu warga desa yang meminta pekerjaan. Tak hanya Glen, Sofia juga terkena imbasnya.Di dunia ini tak ada teman maupun musuh yang abadi. Sejak Yaga kembali ke kampung halaman, warga desa malah berbalik menghina Keluarga Hutomo. Terutama orang-orang yang
Read more
Bab 637
Setelah selesai memeriksa dokumen yang dikirimkan, Liam mengambil telepon dan menghubungi Marco. "Cari tahu apakah ada orang bernama Yaga Hutomo yang pernah mengirimkan lamaran ke perusahaan."...."Pak, orang bernama Yaga Hutomo pernah melamar di Fargo Investment." Marco bergegas memeriksa dan melaporkannya kepada Liam.Fargo Investment adalah salah satu anak perusahaan Grup Charula yang bergerak di bidang jasa keuangan.Liam mengetuk meja dengan menggunakan jari telunjuk. "Terima lamarannya, segera urus prosedur perekrutan."Asalkan Keluarga Hutomo berhenti mengganggu Sofia, Liam bersedia memberikannya pekerjaan.....Tak terasa, hari Sabtu pun tiba.Pagi-pagi sekali, Evano datang ke rumah Liam. "Sudah siap? Ayo, berangkat!"Liam masih mengenakan piyamanya dan duduk di ruang tamu sambil menikmati secangkir kopi.Liam tampak tersenyum saat memegang ponselnya. Sorotan matanya berbeda dari biasanya.Evano tidak kesulitan menebak, hanya Hesper dan Sofia yang bisa membuat Liam bersikap le
Read more
Bab 638
"Kamu takut sama Kaila?" Liam menatap Evano dengan ekspresi mengejek.Wajah Evano sontak memerah, dia tampak kesal dan kembali menendang Liam. "Cepat! Jangan cerewet."Hari ini suasana hati Liam sangat bagus, dia jarang-jarang tertarik dengan kehidupan orang lain. Kali ini dia akan berbesar hati dan tidak membuat perhitungan dengan Evano yang menendangnya."Akui saja kamu menyukainya. Lagi pula ini bukan pertama kalinya kamu menelan ludah sendiri." Liam menepuk pundak Evano. Liam tidak bercanda, dia tulus membujuk Evano. "Apalagi kalian sudah menikah, tidak ada gunanya mengingat-ingat masa lalu."Raut wajah Evano sontak membeku. Warna merah yang merona pun pudar, ekspresi Evano tampak masam. Melihat reaksi Evano, sepertinya dia sedang berada di dalam situasi sulit."Tidak mudah menemukan pasangan yang kita cintai dan juga mencintai kita." Liam jarang menasihati orang lain. Hanya saja, dia pernah mengalami dan tahu sakitnya patah hati. Walaupun Liam tidak menyukai semua perbuatan Kaila
Read more
Bab 639
Kaila sedang mengecek semua persiapan pesta pernikahan.Kaila mengenakan gaun ketat berwarna putih dan sepatu hak tinggi yang berkisar 10 cm. Setiap Kaila berjalan, rambutnya terkibas indah hingga memperlihatkan anting mutiara yang berkilau di telinga.Evano terpaku melihat Kaila. Liam yang duduk di samping Evano pun diam-diam mengeluarkan ponsel dan mengambil fotonya.Kaila memegang walkie-talkie dan menunjuk ke arah langit-langit sambil mengerutkan alis saat berbicara kepada salah seorang staf yang mengikutinya.Liam sengaja bertanya kepada Evanio, "Mau menyapanya?"Evano tersadar dari lamunan dan bergegas memalingkan wajah."Tidak." Sorotan mata Evano terlihat hampa. "Ayo, cari tempat duduk."Liam mengangkat alis matanya. "Katanya Kaila menelepon sampai tiga kali untuk mendesakmu? Pasti dia ada keperluan, makanya memaksamu datang lebih awal.""Aku nggak bakal bantu." Evano menggertakkan giginya dengan kesal. "Lagi pula bukan kami yang menikah, ngapain ikut repot-repot?"Liam dan Eva
Read more
Bab 640
"Ngapain menyuruhku datang pagi-pagi?" Evano memperhatian ruang aula yang telah selesai didekorasi. Kaila tinggal menyuruh staf hotel untuk mengecek sebelum acara pesta dimulai.Evano mengerutkan alis, sebenarnya tidak ada pekerjaan yang memelukan bantuannya. Evano pun kesal dan mengomeli Kaila, "Kaila, kamu nggak bisa berhenti menggunakan cara rendahan semacam ini?"Dulu Kaila tak sungkan menggunakan berbagai cara demi bisa bertemu Evano. Awalnya Kaila tersentak mendengar nada bicara Evano yang ketus, tetapi dia segera menangkan diri dan tersenyum. "Sepertinya Pak Evano salah paham, ayahmu yang menyuruhku untuk menghubungimu. Jangan lupa, di mata orang-orang, kita adalah pasangan yang harmonis dan serasi. Kamu mau rahasia ini ketahuan publik?"Keluarga Pradita dan Yeca mengetahui hubungan Evano dan Kaila yang sebenarnya. Namun selama kerja sama kedua keluarga berjalan lancar, orang tua mereka tidak memedulikan kebahagiaan pernikahan anak-anaknya.Orang tua Kaila dan Evano hanya memint
Read more
PREV
1
...
606162636465
DMCA.com Protection Status