All Chapters of Di Antara Dua (Istri): Chapter 41 - Chapter 50
75 Chapters
41.. sangat seru
Entah siapa yang akan kutemui lebih dahulu tapi ini benar-benar menarik.Seperti yang kuharapkan, aku berhasil membuat kesan baik pada sesi perkenalan dan berhasil membuat komunikasi sedemikian rupa hingga seseorang tertarik untuk melakukan pertemuan kedua. Tak kusangka, mereka tertarik berbisnis denganku, ada yang ingin dibuatkan sejumlah pakaian untuk anggota keluarganya, ada yang mau aku bekerja untuknya, ada juga yang ingin memberiku bahan baku kain dengan harga sedikit murah. Selain itu, ada orang-orang yang akan kudekati untuk kuperalat membalaskan dendamku pada Sofia. Ini akan jadi balas dendam epic, karena di hari Sofia, tante dan ibunya tahu, maka keluarga itu akan hancur, tiga orang lelaki dari keluarga yang sombong mengejar satu wanita dan itupun adalah jandanya suami Sofia. Hahaha, aku akan merasa menang dan berada di puncak seluruh pencapaianku jika itu benar benar terjadi.Kuputuskan untuk terlebih dahulu menemui Ayah Sofia. Aku tidak akan buang-buang waktu untuk m
Read more
42 beraninya kau!
Bagaimana pun ...meski ayah sofia memberiku miliaran rupiah, aku tidak akan pernah memaafkan anaknya. Meski nantinya, aku dibutakan oleh persona lelaki itu, tapi aku tidak akan pernah melenceng dari rencana awalku bahwa aku akan menghancurkan kehidupan Nabil dan anak mereka. Bolehlah sekarang Nabil dan Sophia merasa tenang karena aku tidak mengganggu mereka lagi , tapi perlahan-lahan aku akan menghancurkan kehidupan mereka seperti rayap yang memakan kayu dari dalam. Perlahan semuanya rapuh lalu tumbang begitu saja. Bukan cuma itu ...aku yakin kalau Nabil akan terkejut dengan perubahanku kemudian pasti akan mengejar diri ini lagi.Yang namanya laki-laki, tidak akan semudah itu lepas dari kenangan tentang istri pertama yang sudah membersamai mereka, terlebih jika pelayanan dan service istri kedua tidak benar, maka standar mereka akan kembali kepada pelayanan istri pertama. Jika Nabil sedang berada di posisi stres dan tertekan maka penyesalan itu akan datang dan kemudian ia akan berusah
Read more
43. jebakan kecemburuan
Sewaktu om richard keluar dari kamar mandi aku telah siap dengan membuka jaketku, kubaringkan diriku dengan posisi miring lalu memberinya isyarat dengan ujung jari untuk mendekatiku.Pria yang memberingas seperti kambing lapar itu nyaris menjatuhkan air liurnya saat menatap leher jenjangku, ia segera mendekat dan menghamburkan dirinya ke atas tempat tidur hingga ranjang itu bergetar bukan main."Aku sudah terpesona dari pertama melihatmu, sayang aku harus menahan diri karena secara tidak langsung, kau adalah kerabatnya Sofia," ucapnya sambil mencium pipiku."Tahan dulu, jangan buru-buru agar sesi percintaan kita bisa berlangsung lebih lama," ucapku sambil menempelkan bibir di telinganya, lelaki itu semakin tidak kuasa mengendalikan diri."Bagaimana kalau kita minum-minum dulu.'"Apa kau bisa minum wine?""Tentu, aku mencobanya sebelum menikah jadi aku familiar dengan rasanya.""Tak kusangka, dibalik dirimu yang tertutup kau punya sisi liar dan sesuatu yang menakjubkan, aku benar-bena
Read more
44. cemburu dia
"Iklima, tunggu!" Lelaki itu berusaha menahanku tapi aku tidak memperdulikannya, segera aku dan Rihanna meninggalkan rumah keluarga Sofia kemudian meluncur pulang."Aku benar-benar puas melihat apa yang terjadi," ucap Rihanna saat kami berboncengan dan berhenti di lampu merah."Aku juga, Sofia pantas mendapatkan kesedihan itu atas musibah yang ia berikan padaku.""Sekarang apa Mbak sudah bisa bernapas lega?""Iya, aku lega sekali, tapi aku belum puas.""Apalagi yang Mbak rencanakan?""Belum ada," balasku.*Keesokan hari,Setelah usai dengan aktivitas pagi dan membersihkan rumah, aku kemudian mandi, berdandan rapi lalu mengantar anak-anakku ke sekolah, rencananya aku akan langsung ke butik Setelah dari sekolah Arumi dan Novia."Mbak sekarang jauh lebih cantik, penampilan Mbak sangat elegan seperti seorang wanita bangsawan. Dulu hanya pakai baju panjang dan penutup kepala saja, sekarang Mbak lebih trendi memakai celana panjang, blazer dan tas bagus itu. Mbak seperti seorang pekerja k
Read more
45. Nabil kaget
"Kau!"Hendra hanya menyerigai saat melihat Nabil datang, lelaki itu melepaskan tangannya dengan santai dari tanganku."Apa kau tidak bekerja, Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Nabil pada Hendra."Apa kalian saling kenal.""Apa kau lupa kalau kita mengenalnya!" tanya Mas nabil dengan raut wajah merah karena murka, dia tidak mampu menyembunyikan kecemburuannya, semua perasaaannya terlihat dengan jelas."Apakah kau tidak bekerja.""Aku kebetulan lewat sini dan mampir di sini," jawab Hendra, sambil menyilangkan tangannya."Apa yang kau lakukan di sini? Ini kan butik pakaian wanita dan anak-anak?""Aku berencana memesan pakaian untuk keluargaku, apa itu masalah?" ucap Hendra.Sepertinya Mas Nabil tidak akan berani bicara berlebihan kepada Hendra karena secara teknis keluarga Hendra adalah atasan keluarga Mas Nabil. Mereka lebih kaya dan berpengaruh jadi tidak akan punya kuasa untuk lebih banyak ikut campur."Kau sendiri apa yang kau lakukan, bukannya kau menyiapkan persiapan acara unt
Read more
46. jangan hanya baca
Aku kembali pukul 08.00 malam dari butik, membawakan beberapa jenis makanan dan cemilan untuk anakku dan Rihanna. Mereka bertiga yang selalu setia menunggu di rumah, berhamburan menyambut kedatanganku dengan sukacita."Bunda.""Ini kue dan ayam goreng kalian.""Terima kasih Bunda.""Tak masalah sayang." Anak-anak menuju meja makan lalu menikmati makanan mereka sementara aku dan Rihanna duduk di ruang tamu sambil diri ini melepas sepatu."Sepertinya ada banyak hal yang tidak saya ketahui," ucap Rihanna sambil menatapku dengan seksama."Ya, betul, aku tidak menceritakan dari sebagian Apa yang kulakukan.""Apa itu sudah terlalu jauh untuk diberitahukan pada orang lain.""Kalau dibilang sudah terlalu jauh sih iya, aku tidak menceritakan padamu karena khawatir kau akan keberatan.""Lalu, apa rencananya berjalan lancar?" Selidiknya."Setengah lancar," jawabku."Kalau begitu ceritakan."Aku mulai menceritakan segalanya, bagaimana detail-detail rencana yang telah kulakukan untuk menjerat k
Read more
47. Nabil mencariku
*Aku tuh nggak sibuk dengan beberapa pelanggan yang datang memesan pakaian secara langsung saat bel pintu berdenting dan orang yang kubenci hadir di hadapan pintu."Iklima, boleh bicara?""Aku sibuk."Kuabaikan kedatangannya dan terus mengukur lingkar dada dan lengan klienku, aku mendelik padanya kemudian memberi isyarat agar dia tidak menggangguku.Lelaki itu kemudian mengambil tempat duduk dan dengan gelisah ia menantikan diriku selesai melayani klien. Setelah pelangganku membayar dan berpamitan mereka pun meninggalkan butik. Tanpa memperdulikan kehadiran mantan suami, aku malah sibuk membereskan meja bola dan kain-kain yang ku tawarkan kepada pelanggan barusan."Bagaimana progres persidangan?""Kenapa kau rayakan itu padaku apa kau lihat butikku adalah pengadilan agama? Kalau kau begitu penasaran kenapa tidak hadir saja langsung sidangnya?""Aku malas.""Intinya saja, apa tujuanmu datang ke butikku, aku sangat sibuk dan tidak mau diganggu oleh tamu yang tidak penting," ujarku ketu
Read more
48. ejek habis habisan
"Sudah cukup, jangan bising di tempat usahaku aku harus menjahit dan memotong pola jadi aku persilahkan kalian untuk pulang ke rumah kalian sendiri!""Kamu ya Mbak, kamu sudah memutuskan untuk melepaskan Mas Nabil jadi tolong dong jangan beri Dia kesempatan untuk datang menemuimu dan merayumu!""Hei, kau! Tolong jaga ucapanmu, jika aku memukulmu aku akan terlihat tidak punya belas kasihan kepada hewan," ucapku mengejeknya, wanita itu makin gusar dan emosi. Dia melotot padaku sambil menarik nafas dengan dalam yang menandakan bahwa ia terkejut dengan perkataanku barusan."Jaga ucapanmu, Mbak, kenapa kamu menyebut tempat Sofia sebagai binatang?!" ujar Cici."Hei Sofia, apa kau tidak bisa menghancurkan diriku sendiri hingga kau harus membawa orang lain, apa kau lemah sampai harus melibatkan adikmu?""Hah?!" Wanita itu kehilangan kata-kata, dia benar-benar geram, dia berusaha untuk tegar dan tangguh di hadapanku padahal sebenarnya wanita itu akan mulai menangis karena tidak sanggup melawa
Read more
49. putusan cerai
Dua hari kemudian,Kuhadiri pesan sidang terakhir untuk putusan perceraian kami. Kukenalkan pakaian terbaik dan berdandan rapi lalu berangkat menuju pengadilan dan menemui Mas Nabil di sana.Saat hendak masuk karena sudah dipanggil oleh petugas panitera sidang, sempat membisikkan sesuatu di telingaku."Apa kau yakin dengan ini aku benar-benar berat menceraikanmu."Aku tidak menjawabnya aku hanya tersenyum sambil menggeleng pelan.Kami didudukkan berdampingan menghadap meja hakim. Setelah ditanyai tentang kesiapan kami untuk bercerai, dan aku tetap menjawab dengan jawaban yang sama bahwa kami tetap harus berpisah, akhirnya hakim mengeluarkan putusannya.Setelah membacakan putusan dan kami benar-benar dinyatakan berpisah, hakim mengetuk palu, aku tersenyum lega sementara Mas Nabil menggelengkan kepala sambil memijit di keningnya. Perceraian ini adalah gerbang Baru menuju kehidupan dan harapan baru, Aku berharap setelah mencampakan lelaki tidak berguna Ini hidupku akan semakin baik dan
Read more
50. gila
Gila, lelaki yang ada di hadapanku ini benar-benar sudah jatuh cinta dan menyukaiku, sepertinya tidak sehari pun mampu ia lewati tanpa bertemu atau berbincang sebentar denganku.Sepertinya ia benar-benar merasa tertantang untuk menaklukkan janda."Tolong bedakan perasaanmu, bedakan antara jatuh cinta yang sebenarnya atau sekedar rasa simpati dan kasihan.""Aku memang kasihan padamu tapi rasa kasihan itu mengalahkan rasa kagum dan begitu Aku menyukaimu. Semua orang membicarakan betapa berbakti dan sempurnanya dirimu sebagai menantu, kau juga istri yang baik yang tidak akan membantah suami atau keluar tanpa izinnya, wanita sepertimu yang aku inginkan alih-alih wanita yang hanya berdandan dan sibuk dengan klub sosialita.""Ah, tapi aku punya dua anak yang harus kutanggung, juga aku harus fokus pada masa depan mereka.""Jangan khawatirkan itu selama aku masih hidup maka biaya sekolah bukanlah masalah untukku. Kau tahu kan omset perusahaanku ada berapa banyak?""Aku tidak tahu....""Apa ka
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status