Sebelum masuk ke dalam rumah Aileen sempat merasa ada yang sedang menatapnya dari jauh. Ia pun sampai celingukan melihat sekeliling, mungkin saja ada orang yang memantaunya. "Pasti aku salah, lagipula untuk apa memantauku," gumam Aileen mengedikkan bahu lalu masuk ke rumah. "Selamat datang, Nyonya," sapa pelayan. "Ah, salam kenal, saya Aileen." Aileen menyapa kembali. "Nyonya Aileen, perkenalkan saya Nami, pelayan di rumah ini." Wanita itu kira-kira berusia empat puluhan. Senyumnya terlihat ramah, wajah serta tampilannya juga sangat alami dan bersahaja. Aileen memberikan senyum tulus. "Salam kenal Bu Nami, panggil saja saya Ai." "Baik nyonya Ai," kata Bu Nami, sopan. "Ai saja, tanpa perlu nyonya." Aileen merasa tidak nyaman. "Maaf jika saya membuat Anda kurang nyaman nyonya, tapi sebaiknya saya tetap memanggil Anda dengan sebutan nyonya. Silakan biar saya tunjukkan kamar Anda," kata Bu Nami. Aileen menghela napas. "Ya, baiklah kalau begitu, Bu." Bu Nami menunjukkan
Last Updated : 2025-03-02 Read more