"Apa maksudmu Aileen?" "Sudahlah, tidak apa. Tamunya apa sudah pulang?" "Tamu siapa, tamu kita atau?""Tamu kita," pungkas Aileen. "Dia sudah pergi, katanya semua sudah deal. Saya sudah setuju dengan konsepnya, kau juga sudah, kan?" "Em, syukurlah. Kalau begitu hari ini sudah selesai, kan?" "Ya, saya kira sudah." "Aku mau pulang ya." "Aku akan mengantarmu." "Tidak perlu, Al. Aku bisa pulang naik taksi saja." "Tapi kenapa? Kita tadi berangkat bersama, pulang juga kau harus saya antar." Aileen menggeleng. Ia tak boleh menangis. Aileen lagi-lagi melihat sesuatu yang membuat matanya pedih. Bekas lipstik, itu jelas sekali di bibir Albani. "Tidak usah, aku bisa pulang sendiri.""Saya akan antar." "Tidak! Kau mengerti, kan. Aku tak ingin diantar pulang olehmu!" tegas Aileen. Albani terkesiap, ini pertama kalinya Aileen marah sampai segitunya. "Kau marah pada saya ya?" "Maaf Al, tapi aku sedang kurang enak badan. Aku pulang duluan ya." Aileen berlalu begitu saja meninggalkan Al
Last Updated : 2025-05-10 Read more