"Jangan mengindar lagi, Aileen. Saya ingin kita membicarakan ini serius." Pandangan Aileen mulai samar, kepalanya berdenyut pusing. Mungkin itu efek alkohol yang diminumnya, sehingga membuat Aileen sedikit kehilangan kesadaran. "Em, kita tidak bisa bicara serius saat ini," ucap Aileen. Pipi Aileen memerah, ia mulai gelisah. "Kenapa? Apa kau mulai mabuk?" "Em, mungkin sedikit. Karena itu, bagaimana kalau kita bicarakan hal seriusnya besok saja?" Aileen lalu menyentuh tangan Albani, menempelkan tangan pria itu di pipinya. "Aku mengerti, kita ini suami istri." Albani terhenyak dalam sentuhan tangan Aileen. "Hem, jadi kau mengerti.""Iya, kau suamiku, Al. Aku istrimu." Aileen terkekeh. "Iya, kan. Jadi, malam ini kita tidur bersama, harusnya begitu bukan?" "Ah, kau benar. Suami istri selalu bersama, tidak boleh tidur terpisah.""Hem, kau mau menggendongku ke kamar?" "Apa? Kenapa kau mau digendong?" "Ya, aku selalu ingin digendong oleh pria yang kucintai." Albani memejamkan mata s
Last Updated : 2025-05-28 Read more