Все главы Wanita Buruk Rupa Itu Ternyata Istri CEO: Глава 41 - Глава 50
124
Bab 41 - Rencana Anya
Naila panik sekaligus terkejut. Ia berusaha mendorong tubuh Ali. Namun, pria itu menarik pinggangnya dan memeluknya dengan begitu erat, hingga tak memberi ruang padanya sedikitpun. 'Astaga, apa Ali sudah gila! Ini kan di luar mansion! Apa tidak ada orang di sekitar!' Naila masih berusaha melepaskan diri. Akan tetapi, Ali mengunci tubuhnya lebih kuat. Dengan mata terpejam pria itu melumat bibir ranum Naila. 'Tolong aku!' Ciuman kali ini terasa lebih kasar dan dalam hingga Naila kesulitan bernapas sekarang. Tetapi, lama-kelamaan mulai Naila hanyut dengan permainan Ali dan secara perlahan menutup matanya. Naila tak tahu jika dari kejauhan ada empat pasang mata memandang ke arah mereka sekarang, dengan raut wajah merah padam. Dalam hitungan detik Ali membuka mata dan mengurai pelukan kala mendengar napas Naila mulai tak beraturan. Dengan napas terengah-engah Naila berkata,"Al, hentikan, apa kamu sudah gila?!" Naila melayangkan tatapan tajam karena Ali bertindak sesuka hati. Kekeha
Читайте больше
Bab 42 - Mencoba Memprovokasi
Sudut bibir Naila terangkat sedikit dan membentuk sebuah senyuman yang sangat tipis, hingga membuat menahan Anya kesal saat ini. "Meninggalkan Ali?" Naila tak menyangka ternyata mertuanya datang kemari bukan untuk meminta maaf. Beberapa menit sebelumnya, dia tentu saja heran dan terkejut, mendapatkan pesan dari Roni bila Anya melakukan sesuatu segeralah menghubunginya sebab sekarang Ali juga tengah sibuk menghadiri rapat yang sempat tertunda kemarin. Naila mencoba berpikir positif dan menyambut kedatangan Anya dengan baik nanti. Akan tetapi, harapan Naila terlalu tinggi, bukannya meminta maaf Anya malah mengusirnya. Anya mengerutkan dahi, tengah keheranan melihat sikap Naila, yang kini telah berani menatapnya. Pertemuan pertama beberapa bulan Naila terlihat enggan membalas tatapan lawan bicara dan tak berani sekalipun mengangkat kepala. Tetapi, sekarang ada sesuatu yang berbeda, sorot mata Naila menyiratkan keberanian. "Iya! Ambil uang ini dan pergi jauh-jauh dari anakku!" Dengan ma
Читайте больше
Bab 43 - Sikapmu Membuatku Bingung
Anya melebarkan mata kala pergelangan tangannya ditangkis Naila. Dia tak menyangka Naila dapat membaca gerakan tangannya barusan. Wanita di hadapannya ini memiliki sikap yang sangat berbeda sekarang, tak seperti dulu. "Hentikan Ma, apa Mama tidak lelah? Sebaiknya kita berdamai saja Ma, lebih baik kita saling merangkul selayaknya mertua dan menantu," ucap Naila dengan sorot mata nan teduh."Diam kamu! Tak usah membantahku!" Anya mengibaskan dengan kuat tangan Naila seketika lalu mengusap pelan pergelangan tangannya yang terasa sakit akibat cengkeraman Naila barusan. "Nona Naila, tak apa-apa, 'kan?" Santi baru saja tiba. Betapa terkejutnya dia saat melihat Anya hendak menampar Naila. Hembusan napas lega keluar dari hidung Santi sekarang karena Naila telah berhasil mengelak tamparan Anya. Naila melirik Santi dan memberi bahasa isyarat melalui senyuman tipis, mengatakan bahwa dia dalam keadaan baik-baik saja."Dasar wanita licik!" seru Anya. Naila hanya mampu menghela napas kasar set
Читайте больше
Bab 44 - Jangan Asal Tuduh!
"Ternyata benar, kamu pelakunya!"Naila melangkah cepat menuju ambang pintu sambil menyilangkan kedua tangan di depan dada. Melihat Shakira dan temannya berambut panjang juga berdiri di depan pintu toilet. Shakira dan wanita tersebut melempar pandangan satu sama lain sejenak, sedikit heran. Shakira juga bersedekap di depan dada dan mengangkat angkuh dagunya. "Apa maksudmu?""Pasti kamu yang mengunci aku barusan, 'kan? Mengapa kamu suka sekali mencari ulah denganku Shakira?" tanya Naila, mulai geram dengan sikap Shakira, yang terlampau sering menganggunya. Shakira malah tercengang sejenak. "Apa aku tidak salah mendengar, hei aku baru saja datang, jangan sembarang menuduh! Untuk apa aku susah-susah mengunci kamu di toilet, lebih baik aku langsung melabrakmu!" Kening Naila terlihat berkerut, kebingungan. Sebab perkataan Shakira barusan benar, dia dapat melihat hal itu dari sorot mata Shakira. "Lalu mengapa kamu ada di sini? Kalau bukan kamu dan temanmu siapa lagi?" Shakira berdecak
Читайте больше
Bab 45 - Siapa Pelakunya?
"Di sini kamu rupanya, Talitha!" Pria bertubuh gemulai itu melangkah perlahan mendekati mereka, sambil melenggak-lenggokan pinggangnya. Melihat kedatangan Marimar, Naila mengulas senyum lebar. Sedangkan Shakira, raut ketakutan terukir jelas di wajahny. Berharap Marimar tak mendengarkan pertengkaran mereka tadi. Marimar salah satu orang yang sangat susah didekati dan bisa saja membuat namanya tercoreng. Terlebih lagi untuk penilaian kegiatan Marimar salah satu jurinya. "Miss Marimar, mengapa anda ada di sini?" tanya Shakira sembari melirik temannya sejenak. Marimar melirik-lirik Naila dan Shakira bergantian."Aku mau menolong Talitha, katanya ada seseorang yang menguncinya di toilet, jadi aku ke sini, apa kamu yang menguncinya?" tanya Marimar, masih dengan sorot mata dingin.Shakira menggeleng cepat. "Tidak, Miss. Untuk apa aku menguncinya, aku tadi menolong Talitha, benarkan Talitha?"Shakira menoleh ke arah Naila dan memberi kode untuk mengiyakan ucapannya.'Wanita ini benar-benar
Читайте больше
Bab 46 - Pink Beach
Beberapa hari kemudian. Bergeser ke bagian Indonesia bagian Timur, tepatnya di Labuan Bajo, tempat di mana sepetak surga berdentang, membuat mata setiap orang yang memandang akan berdecak kagum sejenak. Di pulau kecil ini terdapat gunung dan hamparan bukit-bukit kecil. Sebelum pergi ke Milan, panorama indah ini akan menjadi tempat kegiatan para model untuk beberapa hari ke depan. Para model, tim instruktur, dan pihak penyelenggara acara telah tiba di resort yang diperuntukkan untuk para model menjalani masa karantina.Naila tak berhenti berdecak kagum, melihat bukit-bukit kecil luas membentang di hadapannya sekarang, melalui jendela kamar. Ia dan Anna baru saja masuk ke dalam kamar. Ruangan seluas 4 x 6 ini akan menjadi tempat mereka berlindung. Di sisi kanan dan kiri terdapat dua tempat tidur saling berhadapan. "Indahnya," ucap Naila tanpa mengalihkan pandangan mata. "Iya, baguskan. Oh ya ampun baru saja sampai kita akan pemotretan sebentar lagi!"Sementara Anna tengah berbaring
Читайте больше
Bab 47 - Aku Menyukaimu
"Ali." Dengan sekuat tenaga Naila mendorong dada bidang Ali. Gurat kepanikan tergambar jelas di wajahnya kala Jackson memanggil namanya berulang kali sekarang. Berbeda dengan Ali, tenang dan santai. Pria itu malah menaikkan retsleting Naila yang masih terbuka lebar tadi. Kini gaun itu sudah tertutup dengan sempurna. "Al, aku mohon pergilah sekarang ke sana," ucap Naila sambil matanya celingak-celinguk ke arah tenda sisi kanan. Raut wajah Ali berubah drastis, menjadi dingin. "Mengapa aku harus pergi?" "Astaga, Ali. Kalau Jackson melihatmu di sini, pasti akan menjadi tanda tanya besar. Aku mohon, Al. Pergi ya." Naila semakin gusar lantas berusaha menuntun Ali untuk keluar ke sisi kiri. Namun, Ali menahan tangan Naila. "Aku mohon Al, kegiatan baru saja dimulai, aku tak mau membuat masalah," ucap Naila lagi. "Talitha, aku masuk ya." Suara Jackson kembali terdengar di luar. Ali menyerah. Dengkusan kesal keluar dari hidung mancungnya seketika. "Sebaiknya kamu keluar, jangan sampai dia
Читайте больше
Bab 48 - Karena Aku Suaminya
"Ya, tidak apa-apa, Anna." Naila tersadar jika tubuhnya dan Jackson saling menempel saat ini. Dengan tergesa-gesa ia memundurkan langkah kaki kemudian melempar senyum kaku pada Jackson. "Baguslah, aku benar-benar minta maaf." Anna tampak salah tingkah sebab Jackson masih menatap tajam ke arahnya sekarang. Naila mengangguk pelan.Jackson mendengkus kesal. Kedatangan Anna membuat suasana hatinya buruk seketika. Suasana mendadak hening, Naila dan Anna saling memandang satu sama lain sekarang. Keduanya tampak salah tingkah karena Jackson malah melirik-lirik ke arah mereka, dengan raut wajah masam. Anna semakin salah tingkah kala melihat mimik muka Jackson seakan tak menyukai kehadirannya. Dia melempar tatapan penuh tanda tanya pada Naila, penasaran, apa yang membuat Jackson marah padanya. Namun, Naila tak memberi jawaban. Dia malah tersenyum lebar hingga menampilkan gigi putihnya."Oh ya, aku hampir saja lupa, sekarang giliran kamu untuk pemotretan, Talitha." Anna baru saja teringat t
Читайте больше
Bab 49 - Kompetisi Dimulai
Tak ada sahutan, ekspresi Jackson tak dapat terbaca sama sekali saat ini. Ali semakin mencengkeram kerah kemeja Jackson."Apa kamu mendengarkan aku hah?!" teriak Ali hingga Roni memusatkan perhatian ke arah Ali dan Jackson. Sedari tadi Roni disuruh Ali, memeriksa kesiapan acara fashion show untuk nanti malam di i-pad. "Haha!" Suara tawa Jackson tiba-tiba berkumandang di sekitar. Sebuah tawa yang membuat rahang Ali semakin mengeras. Apalagi kini Jackson telah berhasil menyentak kasar tangannya. Kali ini giliran Jackson yang mencengkram kerah kemeja Ali. Atmosfer semakin terasa panas dan mencekam. Kedua pria yang mempunyai watak sama, saling menatap tajam satu sama lain. "Sepertinya kamu suka sekali membuat cerita, Ali. Jelas-jelas nama istrimu Naila Taleetha, kamu pikir aku tidak mencari informasi tentang desas-desus kamu yang sudah memiliki istri! Dasar laki-laki bajingan! Berani sekali kamu mempermainkan perasaan Talitha!" seru Jackson dengan mata melotot keluar.Ali tersenyum s
Читайте больше
Bab 50 - Kecewa
Musik berhenti tiba-tiba, berganti dengan suara riuh terdengar di sekitar. Para penonton, juri dan para model melebarkan mata, melihat Naila yang hampir saja terjatuh ditolong oleh Ali barusan. Beberapa detik sebelumnya, Ali merasa ada yang janggal pada Naila. Karena saat keluar dari tirai Naila dalam keadaan baik-baik saja. Namun, sepertinya pakaian yang digunakan Naila membuatnya kesulitan berjalan. Lantas tanpa pikir panjang Ali mengerakkan kaki mendekati panggung dan menangkap tubuh Naila."Nai, kamu tak apa-apa, 'kan?" tanya Ali.Naila membuka mata kala mendengar suara Ali di sekitar. Dia pikir akan terjatuh tadi. Namun, Ali menolongnya dengan menggendongnya seperti bridal style. Perhatian Naila tiba-tiba teralihkan saat mendengar suara bisik-bisik orang di sekitar, yang menggunjingnya dan Ali. Sementara itu di lain sisi, seorang wanita berambut pendek mengepalkan kedua tangannya. Shakira dan beberapa model lainnya pun tampak syok. Mereka mulai bergosip yang tidak-tidak tentan
Читайте больше
Предыдущий
1
...
34567
...
13
DMCA.com Protection Status