All Chapters of ISTRI KECIL SANG KAISAR : Chapter 11 - Chapter 20
21 Chapters
Pulang Ke Rumah
Shen Jin duduk di kursi santai seraya menopang dagu dengan raut wajah yang terlihat kesal. Shen Jin kesal ketika mengingat dirinya sudah berada di tempat tidur sang Kaisar."Huff, bagaimana bisa aku bisa berada di tempat tidur? apakah semalam dia melakukan sesuatu padaku? tapi aku tidak merasakan apa-apa dan pakaian yang aku kenakan masih lengkap. semoga saja dia tidak berbuat macam-macam," gerutunya. Diasaat dirinya yang tengah kesal, tiba-tiba saja Yueyin masuk dengan langkah yang melesat tanpa ia kontrol, sehingga ia hampir saja menabrak Shen Jin. "Yueyin, bisakah kau lebih berhati-hati? hampir saja kau menabrak ku," ucap Shen Jin dengan nada ketus hingga ia sampai beranjak dari duduknya takut, Yueyin menabrak dirinya. Yueyin sang siluman kucing memang kadang suka melakukan hal ceroboh, bukan tanpa alasan ia melakukan hal seperti itu tetapi karena ada hal yang sangat mendesak."Maafkan hamba Tuan Putri," sahut Yueyi dengan nafas tersengal-sengal, ia pun meletakan nampan yang berisi
Read more
Perkataanmu, Bagai Sayuran Busuk.
Di kerajaan Ruyi, hadiah yang di pilih secara langsung oleh kaisar untuk keluarga kerajaan Ruyi, kini sudah sampai di tempat tujuan. Karena pengiriman hadiah dari kerajaan Bai Li Yuan sekitar pukul 03.00 dini hari, mereka baru sampai pagi ini. Penjaga di gerbang utama sontak saja terkejut, melihat kedatangan rombongan dari kerajaan Bai Li Yuan. Utusan kerajaan Bai Li Yuan datang dengan kereta kuda. Ada lima kereta kuda tengah berbaris di depan orang yang menunggang seekor kuda, dan kelima kereta kuda itu adalah kereta barang. Utusan dari kerajaan Bai Li Yuan pun berhenti di depan gerbang utama kerajaan Ruyi, dia langsung mengeluarkan tanda pengenal pada para penjaga di depan gerbang. "Kami adalah utusan dari kerajaan Bai Li Yuan, beritahukan rajamu agar dia menyambut kedatangan Yang Mulia Kaisar pagi ini. Tapi sebelum itu yang mulia Kaisar memerintahkan kami untuk memberikan hadiah ini kepada raja Ruyi!" seru orang yang yang ada di atas kuda. Dengan cepat salah satu prajurit yan
Read more
Rencana Menginap
Hadiah yang di kirimkan oleh istana kerajaan Bai Li Yuan, di kumpulkan di depan halaman Aula utama kediaman raja Ruyi. Keluarga kediaman raja Ruyi tercengang ketika melihat hadiah yang sudah di letakan di halaman kediaman raja Ruyi hampir memenuhi satu halaman kediaman raja Ruyi. "A-apa ini?" ucap Ratu Yuhe tergagap. Dia menutup sedikit mulutnya yang ternganga karena terkejut. "Ibu, apa semua hadiah ini dari kaisar kejam itu?" celetuk Xionglue yang berdiri di samping Ratu Yuhe."Ini memang barang dari kerajaan Bai Li Yuan, ukiran ular putih yang ada di peti-peti itu adalah lambang dari kerajaan itu," imbuh raja Ruyi. Disaat mereka tengah sibuk mengamati hadiah-hadiah yang dikirimkan oleh kerajaan Bai Li Yuan, tiba-tiba seorang pengawal yang berjaga di gerbang utama berlari dan langsung bersujud. "Lapor Yang Mulia, kereta rombongan kerajaan Bai Li Yuan sudah ada di depan gerbang. Mereka meminta Yang Mulia raja beserta keluarga, secara langsung menyambut mereka," lapornya. Raja Ru
Read more
Bukankah, Keadaanku sekarang ini sudah lebih baik.
Raja Ruyi, Ratu Yuhe dan Putri Xionglue menengadah dan memandang ke arah suara tersebut. Melihat siapa yang ada di balik Shen Jin, semuanya langsung bersujud memberi hormat. Tubuh mereka terlihat sedikit gemetar dan keluar keringat dingin dari pelipis. Kaisar Yuan melangkah menghampiri Shen Jin. Matanya yang tadi terlihat teduh, langsung menajam melihat orang-orang yang sudah menghina istri kecilnya itu."Bangunlah!" Raja Ruyi dan yang lainnya perlahan berdiri dengan kepla masih menunduk. Mereka tidak berani untuk bersitatap langsung dengan Kaisar. "Seperti inikah kalian menyambut kedatangan tamu? Bukankah sebelumnya sudah aku peringatkan, dalam tiga hari aku akan datang kembali bersama istriku dan saat itu juga aku tidak ingin melihat kejadian waktu itu terulang kembali, tetapi sepertinya peringatanku itu kalian anggap sebaga bualan belaka saja," ujar Kaisar Yuan. Raja Ruyi, Ratu Yuhe, dan Putri Xionglue bersamaan menengadah melihat ke arah Kaisar Yuan."Kaisar Yuan, mohon ampuni h
Read more
Ini Bagianku, Kau Ambil Saja Di Piring Yang Lain.
Mereka pun beranjak dari sana dan berjalan menuju ke rumah yang ada di tengah sawah. Sudah sangat lama sekali ShenJin tidak menikmati pemandangan alam yang indah seperti itu. Karena di zamannya, sudah jarang sekali di temukan area pesawahan atau taman kota yang indah seperti di zaman kuno saat ini. Shen Jin, berjalan dengan begitu riang dan bahagia sekali di temani oleh Yueyin, seakan tidak merasakan beban apapu. Shen Jin terkadang bercanda dan menggoda Yueyin yang terlihat sangat caggung. Kaisar Yuan yang berjalan di belakangnya memandang Shen Jin dengan begitu bahagia. Baru kali ini ia merasakan getaran aneh dalam hatinya, entah apa yang ia rasakan jika setiap kali ia berada dekat dengan Shen Jin jantungnya selalu berdebar kencang.Tanpa terasa, mereka pun samapai di rumah yang terlihat sudah sangat tua dan hampir bobrok itu. Shen Jin dan yang lainnya begitu miris melihat keadaanya. Suasana rumah itu tampak sepi bagai tak berpenghuni. Disaat tengah memperhatikan keadaan rumah y
Read more
mulutmu manis tapi hatimu beracun.
Selesai makan di tempat selir Yi, Shen Jin dan yang lainnya beranjak dari istana dingin, bergegas menuju ke istana Ruyi. Shen Jin yang berniat untuk membawa selir Yi keluar dari istana Dingin, ia langsung mengehentikan langkahnya."Ada apa, ibu?" tanya Shen Jin terheran. Raut wajah selir Yi terlhat sangat ketakutan saat kakinya yang hendak melankah keluar pintu gerbang istana Dingin. " Ibu tidak bisa pergi sebelum Yang Mulia sendiri yang memberikan perintah," ucap Selir Yi. Shen Jin hampir saja melupakan kalau selir Yi yang tengah di asingkan. Kemudian, diapun teringat akan janji yang pernah di ucapkannya pada raja Ruyi sebelum dia menerima pernikahannya dengan kaisar Yuan."Baiklah. Ibu tunggulah disini. Aku akan pergi menghadap si tua bangka itu untuk menagih janji yang sudah di sepakati," ucap Shen Jin seraya menampilkan senyum manisnya. Selir Yi tidak pernah mengetahui tentang perjanjian yang di sepakati di atara raja Ruyi dan Shen Jin. Seli Yi terdiam dan tanpa sadar Shen Jin
Read more
Hari Yang Penuh Dengan Hinaan.
Shen Jin dan Kaisar Yuan terkejud dengan keberadaan mereka yangentah sejakkapan sudah berada disana, mungkin sudah sangat lama dan mendengar pembicaraan Shen dengan Raja Ruyi sampai mereka selesai. Ratu Yuhe dan Putri Xionglue menjadi kikuk, sementara Shen Jin dan Kaisa Yuan serta Raja Ruyi malah saling memandang satu sama lain, sampai ada suara yang membuat mereka tersadar dan bangun dari bawah kaki Shen Jin."Sepertinya, kalian memang sudah saatnya berlutut di bawah kakiku," ucap Shen Jin dengan nada mengejek. Cepat-cepat, Ratu Yuhe dan Putri Xionglue bangun dan merapikan penampilan mereka yang sedikit terlihat acak-acakan. "Jangan berharap aku akan melakukannya. Kau pikir dirimu siapa, hanya wanita rendahan yang tidak pernah di akui," seru putri Xionglue yang begitu sombongnya. Mendengar kata-kata merendahkan dari mulut Putri Xionglue, membuat Kaisar Yuan menjadi murka. Kaisar Yuan menatap tajam Putri Xionglue yang seharusnya menjadi istrinya saat ini. Tetapi, Karana mendengar r
Read more
Malam Mencekam
Semilir angin menerpa wajah Shen Jin yang tengah terduduk sendiri di depan tangga depan kamarnya. Shen Jin menopang wajahnya yang menengadah ke langit menatap bulan yang bersinar terang. Malam ini entah kenapa Shen Jin merasakan hatinya sunyi. Sambil menatap bulan purnama yang bersinar terang, Shen Jin menghela nafas panjang."Apakah bulan di zaman ini akan sama bentuknya di duniaku berada? Aku sangat merindukan semuanya," monolognya. Tanpa Shen Jin sadari, kaisar Yuan sudah berdiri di belakangnya dan mendengar semua yang di ucapkan Shen Jin."Apa yang sedang kau lakukan, duduk sendiri di sini?" tanyanya. Shen Jin dengan malas sedikit menengok kan kepalanya malas. "Tidak ada. Aku hanya merasa jenuh saja." Kaisar Yuan ikut duduk di samping Shen Jin."Apa kau masih merindukan tempatmu? Apa yang kau lakukan di tempatmu saat malam hari?" Shen Jin menegakkan tubuhnya dan kembali menatap bulan purnama yang bersinar begitu terang. "Tentu saja aku merindukan tempatku berasal," Shen Jin meng
Read more
Simpul Ular putih
Mendengar perkataan manis Shen Jin, membuat hati kaisar Yuan menghangat. Tidak pernah ia mendapatkan perhatian seperti sekarang ini dimana dia yang tengah menderita akibat racun yang bereaksi.Semakin larut, malam semakin dingin. Tapi tidak di kamar yang di isi oleh Shen dan kaisar Yuan. Keadaan kaisar Yuan semakin memprihatinkan. Serat nadi di tubuhnya mulai terlihat kemerahan dan berubah kehitaman menandakan racun dalam tubuhnya terus beraksi dan terus menjalar. "Penyebaran racun ini cepat sekali, bagaimana cara menghentikannya?" gumam Shen Jin. Ia sungguh bingung namun berusaha untuk tetap tenang. Tubuh kaisar Yuan semakin bergetar dan ekor ularnya meliuk-liuk. Keringat di tubuh kaisar Yuan bercucuran hingga sekujur tubuhnya terlihat mengkilap. Tanpa sadar, kedua tangan kaisar Yuan meremas tangan Shen Jin yang duduk di sampingnya, matanya kini berubah merah terang yang menandakan kesadarannya sudah hampir hilang. "Shen Jin, keluarlah. Aku tidak bisa menahannya lagi," lirihnya. K
Read more
Pulangkan Semua Selirmu Atau Aku Yang Pergi.
Kaisar Bai Li Yuan, menatap pundak Shen Jin yang tadi merasa panas, sungguh ia terkejut saat melihat sebuah simpul ular putih terlukis di pundaknya. "Kenapa simpul ular ada itu di pundakku? Apa ada maksud tertentu?" Shen Jin meraba pundaknya yang masih terasa sedikit panas dan perih. "Itu artinya kau lah yang menjadi pilihanku, sosok dalam diriku telah menandainya sebagai milikku," balas kaisar Yuan penuh kelembutan. Shen Jin mengernyitkan alisnya bingung, dia masih belum mengerti apa maksud dari semua ini. Shen Jin yang datang dari zaman modern, tidak pernah percaya tentang hal mistis bahkan tentang siluman-siluman, hingga pada akhirnya ia mengalaminya sendiri. "Apakah benar-benar ada yang namanya siluman di dunia ini? Kenapa sangat jauh berbeda dengan drama yang aku tonton," gumamnya dalam hati. Setelah sejenak terdiam, tiba-tiba Shen Jin menatap nyalang kaisar Yuan dan mendorongnya sampai kaisar Yuan hampir terjungkal. "Kau memang menyebalkan. Aku tidak mau melihatmu!"
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status