Share

Malam Mencekam

Author: Rizkymutha14
last update Last Updated: 2024-04-15 23:52:21

Semilir angin menerpa wajah Shen Jin yang tengah terduduk sendiri di depan tangga depan kamarnya. Shen Jin menopang wajahnya yang menengadah ke langit menatap bulan yang bersinar terang. Malam ini entah kenapa Shen Jin merasakan hatinya sunyi. Sambil menatap bulan purnama yang bersinar terang, Shen Jin menghela nafas panjang.

"Apakah bulan di zaman ini akan sama bentuknya di duniaku berada? Aku sangat merindukan semuanya," monolognya. Tanpa Shen Jin sadari, kaisar Yuan sudah berdiri di belakangnya dan mendengar semua yang di ucapkan Shen Jin.

"Apa yang sedang kau lakukan, duduk sendiri di sini?" tanyanya. Shen Jin dengan malas sedikit menengok kan kepalanya malas.

"Tidak ada. Aku hanya merasa jenuh saja." Kaisar Yuan ikut duduk di samping Shen Jin.

"Apa kau masih merindukan tempatmu? Apa yang kau lakukan di tempatmu saat malam hari?" Shen Jin menegakkan tubuhnya dan kembali menatap bulan purnama yang bersinar begitu terang.

"Tentu saja aku merindukan tempatku berasal," Shen Jin meng
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 145 Part2

    “Menurutmu, dia tidak beruntung?” suara ibu mertuanya terdengar pelan namun penuh makna, seperti menyimpan serpihan kenangan yang tak mudah dilupakan. “Tapi menurut ibu, dia adalah wanita paling beruntung di dunia ini. Meskipun awalnya tidak ada cinta di antara mereka berdua, takdir membawanya pada sesuatu yang lebih besar.”Shen Jin mengernyit, matanya menyipit seolah mencoba menafsirkan maksud di balik kata-kata itu. Ia lalu bertanya dengan nada penasaran, “Bagaimana bisa beruntung? Bukankah raja dan nona saudagar itu menikah? Lalu, di mana letak keberuntungan sang putri?”Ibu mertuanya menghela napas panjang, seakan mengumpulkan kembali potongan-potongan masa lalu yang berserakan. “Benar, mereka sempat menikah. Tapi hanya beberapa bulan setelah pernikahan itu, Nona saudagar tertangkap basah berselingkuh dengan pria lain. Sang raja murka, namun tidak menceraikannya. Ia hanya menjatuhkan hukuman kurungan di Istana Dingin—tempat yang sunyi, dingin, dan jauh dari kemewahan istana utama

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 144 part 2

    Di Istana Kuning yang harum oleh aroma kue bunga plum dan cookies hangat, Shen Jin berdiri di dekat jendela, menata hasil panggangannya dengan senyum kecil. Baru saja ia hendak mengambil nampan kedua, tiba-tiba sepasang lengan hangat melingkari pinggangnya dari belakang.Shen Jin terkejut, tubuhnya menegang. Ia menoleh cepat ke samping—dan sebelum sempat berkata apa-apa, bibirnya sudah disambar oleh ciuman kilat dari Kaisar Yuan.Ciuman itu singkat, tapi cukup membuat jantung Shen Jin berdebar tak karuan.Shen Jin terbelalak. “Yua'er kueku hampir jatuh!”Kaisar Yuan tersenyum nakal, masih memeluknya. “Biarkan saja. Aku lebih tertarik pada yang manis di depanku.”Shen Jin memalingkan wajah, pipinya memerah. “Kalau begitu, jangan salahkan aku kalau cookies-nya gosong.”Kaisar Yuan mendekat lagi, suaranya rendah. “Kalau gosong, kita buat lagi. Tapi kalau kamu kabur... aku tak bisa membuat Shen Jin kedua.”Shen Jin mendengus pelan, tapi senyumnya tak bisa disembunyikan. “Mulutmu lebih

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 143 Part2

    kediaman Jenderal Tian Ming, suasana pagi di paviliun selatan tampak tenang seperti biasa. Angin berhembus pelan, membawa aroma bunga plum yang mulai mekar di halaman. Namun ketenangan itu tak bertahan lama.Ye Jinjing, calon selir sang jenderal, berdiri di balik tiang tempat tinggal Xiu Jie. Matanya menatap tajam melalui celah kayu, tempat Xiu Jie sedang berbincang akrab dengan Permaisuri Shen Jin. Tawa mereka terdengar ringan, sesekali diselingi lirikan penuh makna yang membuat dada Jinjing terasa sesak.Udara pagi masih dingin, embun belum sepenuhnya menguap dari dedaunan. Ia melangkah pelan di lorong taman istana, hanya berniat menghirup udara segar sebelum matahari naik sepenuhnya. Tapi langkahnya terhenti begitu melihat dua sosok di bawah pohon plum—tertawa pelan, bahu bersentuhan, mata saling menatap seolah dunia hanya milik mereka.Wajahnya menegang. Matanya menyipit, menahan rasa yang tak bisa ia sebutkan. Jemarinya mengepal pelan di balik lengan jubah sutranya. "Aku harus

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 142 part 2

    Shen Jin berdiri mematung, matanya menatap Xiu Jie dengan sorot penuh tanda tanya. Tatapan itu tajam, dingin, dan membuat Xiu Jie merasa tak nyaman. Ia menggeliat pelan, bulu kuduknya merinding.Xiu Jie mencoba tersenyum, tapi gugupnya tak bisa disembunyikan. "Yang Mulia Permaisuri... kenapa Anda menatapku seperti itu?" tanyanya pelan, suaranya nyaris bergetar.Shen Jin melangkah mendekat, ekspresinya serius. "Berapa nomor ponselku?" tanyanya tiba-tiba. Xiu Jie mengerjap. "Eh... 852-xxxx-xxxx," jawabnya spontan."Alamat rumahku?" "Jalan Anggrek No. 17, Paviliun Selatan.""Rumah sakit tempatku bekerja?" "RS Qinglong, lantai tiga, bagian neurologi."Shen Jin terdiam sejenak. Lalu— "Aaaaaaa! Kau benar-benar Xiu Jie-ku!" teriaknya sambil memeluk Xiu Jie dengan heboh.Xiu Jie terlonjak, matanya membelalak. "A-apa?!"Dari luar ruangan, suara langkah cepat terdengar. Kaisar Jinyulong masuk dengan wajah panik. "Ibunda! Ada apa? Apa terjadi sesuatu?" katanya sambil menatap ke

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 141 Part2

    Langkah Xiu Jie baru saja menjejak halaman depan kediaman Jenderal Tian Ming ketika suara langkah berat dan cepat terdengar dari arah dalam. Ia menoleh, dan benar saja—Jenderal Tian Ming muncul dengan wajah tegang dan sorot mata tajam. "XIU JIE!" seru sang jenderal, suaranya menggema di antara tiang-tiang batu gerbang. Xiu Jie langsung berhenti. Ia menarik napas panjang, lalu menghela dengan malas. Matanya berputar pelan, seolah sudah tahu akan ada omelan panjang. Jenderal Tian Ming mendekat dengan langkah lebar, napasnya sedikit memburu. "Dari mana saja kau?" tanyanya tajam. "Begini caramu bersikap saat aku di medan perang?" Xiu Jie menatapnya datar. "Aku cuma keluar sebentar." "Sebentar?" Jenderal Tian Ming mengangkat alis, nadanya makin tinggi. "Baru satu malam aku tak pulang, kau sudah berani keluyuran. Apa kau pikir rumah ini bebas aturan?" Xiu Jie mengangkat bahu, setengah malas. "Aku pikir... rumah ini butuh udara segar." Jenderal Tian Ming mengerutkan kening, mena

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 140 Part2

    Xiu Jie membuka matanya perlahan. Pandangannya masih buram, tapi ia berusaha menyapu seluruh ruangan dengan tatapan lemah. Dinding kayu, aroma herbal, dan cahaya redup dari lentera membuatnya sadar bahwa ia masih hidup—meski nyaris tidak.Di sampingnya, seseorang tertidur dengan kepala bersandar di tepi ranjang. Xiu Jie menggerakkan kepalanya pelan, menatap wajah itu.Dasar Kaisar sialan... gumamnya dalam hati, kau hampir saja membuatku mati untuk kedua kalinya.Belum sempat ia mencerna semuanya, pintu terbuka. Shen Jin masuk dengan langkah cepat, membawa sebuah kotak obat berdesain ala modern. Itu terlalu mustahil di jama kuno seperti ini. "Senior!" serunya tiba-tiba, suaranya terdengar lebih kuat dari sebelumnya.Shen Jin terhenti. Matanya membelalak, seolah suara itu membangkitkan sesuatu yang telah lama terkubur.Xiu Jie bangkit dari ranjang, entah dari mana datangnya tenaga itu. Ia melompat ringan dan berdiri di hadapan Shen Jin."Senior! Benar ini Anda, kan?" tanyanya dengan ma

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status