Beranda / Fantasi / ISTRI KECIL SANG KAISAR / Ini Bagianku, Kau Ambil Saja Di Piring Yang Lain.

Share

Ini Bagianku, Kau Ambil Saja Di Piring Yang Lain.

Penulis: Rizkymutha14
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-04 01:29:29

Mereka pun beranjak dari sana dan berjalan menuju ke rumah yang ada di tengah sawah. Sudah sangat lama sekali ShenJin tidak menikmati pemandangan alam yang indah seperti itu. Karena di zamannya, sudah jarang sekali di temukan area pesawahan atau taman kota yang indah seperti di zaman kuno saat ini.

Shen Jin, berjalan dengan begitu riang dan bahagia sekali di temani oleh Yueyin, seakan tidak merasakan beban apapu. Shen Jin terkadang bercanda dan menggoda Yueyin yang terlihat sangat caggung. Kaisar Yuan yang berjalan di belakangnya memandang Shen Jin dengan begitu bahagia. Baru kali ini ia merasakan getaran aneh dalam hatinya, entah apa yang ia rasakan jika setiap kali ia berada dekat dengan Shen Jin jantungnya selalu berdebar kencang.

Tanpa terasa, mereka pun samapai di rumah yang terlihat sudah sangat tua dan hampir bobrok itu. Shen Jin dan yang lainnya begitu miris melihat keadaanya. Suasana rumah itu tampak sepi bagai tak berpenghuni. Disaat tengah memperhatikan keadaan rumah y
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 131 part 2

    Aroma dupa kayu manis dari aula istana masih melekat di udara ketika Xiu Jie melangkah keluar. Langkahnya berat dan sedikit terhentak, seolah ingin meluapkan kekesalan yang ia tahan sejak pertemuan itu. Baru saja ia menginjak batu marmer di teras luar, tangan hangat menarik lengannya—erat, tergesa."Xiu Jie, apa yang kalian bicarakan di dalam? Apakah Yang Mulia menyetujui permintaanmu?" tanya Jenderal Tian Ming, napasnya belum stabil, matanya menatap lekat dengan rasa penasaran yang sulit disembunyikan.Xiu Jie mengangkat alis, menatapnya dari ujung mata. Nada suaranya datar, dingin. "Kenapa? Apa kau begitu penasaran dengan jawaban dari Kaisar?"Tian Ming mengerutkan kening. Nada suaranya mengeras, namun tetap tertahan. "Xiu Jie, jangan menguji kesabaranku."Xiu Jie mendecak pelan, suaranya seperti embusan angin yang membekukan hati. "Cih! Kalau kau penasaran, kenapa tidak langsung bertanya saja pada Kaisar?"Ia melepaskan diri dan berbalik, mantel tipis yang dikenakannya melamb

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 130 Part 2

    Semua orang telah meninggalkan aula istana. Yang tersisa hanyalah Xiu Jie dan Kaisar Jinyulong. Suasana berubah sunyi, menekan. Xiu Jie menunduk, tak berani mengangkat wajahnya. Matanya terpaku pada lantai marmer yang dingin."Kenapa aku masih di sini?" pikirnya gelisah. Ia bahkan tak sadar saat Kaisar Jinyulong berdiri dari singgasananya.Xiu Jie gumam panik, dalam hati, "Apakah aku membuat kesalahan? Kenapa tiba-tiba disuruh tetap di sini? Haduh... apakah aku akan dihukum?"Langkah tenang terdengar. Xiu Jie menahan napas ketika sepasang kaki berhenti tepat di depannya. Ia ragu, lalu perlahan mendongak.Tatapan mereka bertemu dan waktu seolah membeku."Wah... sungguh keberuntungan bisa melihat wajah tampan sang Kaisar dari dekat."Xiu Jie gumam kagum dengan nada lirih. Kaisar Jinyulong menyunggingkan senyum tipis, entah mengejek atau hanya ingin bermain-main.Kaisar Jinyulong datar, setengah menggoda."Apa kau sudah puas menatap wajahku?" Xiu Jie tersentak, buru-buru menunduk lagi."

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 129-part 2

    Langit sore menggantung kelabu di atas paviliun utama kediaman Jenderal Tian. Angin membawa aroma bunga plum yang gugur, namun suasana di dalam ruangan jauh dari damai. Suara lantang Tian Ming memecah keheningan, tapi justru dibalas dengan ketenangan yang menusuk. “Tian Ming, kenapa kau berteriak padaku?” Xiu Jie menatapnya dengan mata tenang, seolah badai di wajah suaminya tak lebih dari angin lalu. “Bukankah seharusnya kau senang jika aku merestui pernikahan kalian? Dan jangan lupa untuk memberikanku surat cerai.” Ucapannya meluncur ringan, namun tajam seperti bilah pedang yang baru diasah.Tian Ming membuka mulut, hendak membalas, namun suaranya tertelan oleh pelukan lembut dari wanita di sampingnya. Ye Jinjing, dengan wajah polos dan mata berkaca-kaca, menyandarkan kepalanya di dada sang jenderal.“Tuan,” bisiknya lembut, “hamba tidak peduli jika Tuan tidak memiliki harta. Hamba hanya ingin hidup bersama Tuan. Itu sudah sangat cukup bagi hamba.” Tian Ming menatap Xiu Jie denga

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 128

    Beberapa tahun kemudian. Kepemimpinan kerajaan Bai Li Yuan, kini di gantikan oleh Jinyulong sebagai kaisar muda. Di bawah kepemimpinannya, rakyat Kerajaan Bai Li Yuan hidup makmur dan wilayahnya semakin meluas. Namun, meskipun dia menjadi kaisar yang tangguh dan tak tertandingi, namun ada kekosongan di dalam hatinya semenjak hilangnya Xiu Juan yang tanpa jejak.Kemudian, ketika Kaisar Jinyulong sedang berjalan-jalan di taman wilow dekat paviliun barat, tiba-tiba dia mendengar suara pertengkaran antara pria dan wanita. Jinyulong yang biasanya acuh, mendadak penasaran saat mendengar suara wanita yang begitu familiar. "Zhibai, apa yang terjadi disana? Kenapa ribut sekali?" tanya kaisar Jinyulong seraya menatap ke arah paviliun barat. "Oh. Itu adalah kediaman jenderal Tian Ming. Aku dengar, dia baru saja pulang dari Medan perang dan membawa kemenangan." Tiba-tiba Shen Zhibai mengehal nafas dengan sebelah tangan menopang dagu dan berkata, "Tapi kenapa ribut-ribut seperti itu?" ucapnya te

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 127

    Pria gempal itu, dengan mata berbinar-binar, segera menyambar kantong koin itu. Ia bahkan tak sempat menghitungnya, terlalu sibuk dengan kegembiraannya. Dengan tergesa-gesa, ia membungkuk hormat, kemudian bergegas pergi, tak berani menatap Shen Jin lagi.Perasaan Budak Wanita dan Perintah Shen JinSetelah pria gempal itu menghilang dari pandangan, suasana di Balai Anggrek kembali hening. Budak wanita itu, yang sedari tadi meringkuk ketakutan, perlahan mengangkat kepalanya. Matanya yang sembab menatap Shen Jin dengan campuran kebingungan dan rasa terima kasih yang tak terkira. Ia tak pernah menyangka akan ada orang yang rela mengeluarkan begitu banyak uang demi menyelamatkannya. Di dunia ini, nyawa seorang budak tak lebih berharga dari sehelai rumput liar."Nyonya... terima kasih," bisiknya, suaranya parau, air mata kembali membanjiri pipinya. Ia mencoba bangkit dan bersujud, namun Shen Jin dengan lembut menahannya."Tidak perlu berlutut," kata Shen Jin, sorot matanya melembut. "Bangun

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 126

    Ketegangan meresap ke setiap sudut ruangan. Udara terasa berat, seolah menekan dada mereka yang berdiri di dalamnya. Shen Jin berdiri tegap, tatapannya tajam seperti bilah pedang yang siap diayunkan. "Aku tidak mau!" ucapnya dengan nada tegas, menolak tanpa ragu. "Kami sudah membayar mahal budak itu, dan kau seenaknya ingin menukarnya dengan yang lain? Jangan berharap." Tuan Yan menarik napas, bibirnya sedikit terbuka—tapi sebelum suara keluar dari tenggorokannya, teriakan lain meledak dari luar ruangan. “TUAN, TOLONG LEPASKAN AKU! BIARKAN AKU PERGI, AKU HARUS MENCARI NONAKU!” Teriakan tersebut mengalihkan perhatian Shen Jin dan yang lainnya sejenak. Dari balik pintu, seorang wanita berjuang melepaskan diri dari cengkeraman seorang lelaki tua bertubuh gempal. Tangannya terus meronta, mencoba melepaskan genggaman kasar yang menahannya. Nafasnya tersengal, tapi matanya tetap liar, dipenuhi keberanian yang tak bisa dipadamkan begitu saja.Pria itu mengeratkan pegangan, jemarinya

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status