"Kamu boleh melakukan tiga panggilan telepon.""Aku nggak peduli siapa yang kamu panggil kemari. Lagi pula, sudah pasti akan kuinjak mati.""Tapi ingat, kesabaranku ada batasnya.""Jadi, dengar baik-baik, setiap satu panggilan telepon yang kamu lakukan, kalau orang yang kamu panggil kemari itu nggak bisa menekanku, aku akan mematahkan satu anggota gerakmu.""Nah, sekarang mulailah."Ardika menendang ponsel itu ke hadapan Willem.Willem mengangkat kepalanya, melirik Ardika dengan sorot mata tajam. Kemudian, dia mengambil ponsel itu dengan tangan gemetaran, lalu mulai melakukan panggilan telepon."Ardika, apa ini nggak berlebihan?""Menyelesaikan masalah adalah tindakan yang tepat, bukannya malah membesar-besarkan masalah seperti ini," kata Raja Obat dengan agak khawatir setelah melihat Ardika berjalan kembali.Kekejaman dan keganasan Ardika saat memberi Willem pelajaran, bahkan membuatnya agak terkejut dan ketakutan. Dia khawatir tindakan Ardika terlalu berlebihan, hingga masalah ini sa
Read more