Damian mengangkat dagunya, memaksanya untuk menatapnya. Tapi alih-alih melawan, Lorena malah memejamkan matanya erat-erat, seolah dengan begitu, ia bisa mengabaikan keberadaan pria itu.“Aku bukan pembohong,” suaranya lirih, nyaris hanya bisikan.Damian mendengus kecil, nadanya meremehkan bercampur kepuasan.“Oh, tapi kau berbohong.”Ia mendekat lebih jauh, hingga nafasnya yang hangat menyapu telinga Lorena, meninggalkan jejak geli sekaligus mengintimidasi.“Aku bisa melihatnya dalam setiap tarikan nafasmu yang tersendat, mendengarnya dalam setiap kata-katamu yang goyah.”Jari-jarinya menyusuri pipi Lorena—sentuhan yang nyaris tak terasa, tapi justru itulah yang membuatnya begitu menusuk.“Kau memakai topeng, Barnes. Dan aku bisa melihatnya dengan jelas.”Lorena menggigit bibirnya, berusaha menenangkan debaran jantungnya yang menggila. Perlahan, ia membuka matanya, memberanikan diri untuk menatap pria yang kini begitu dekat dengannya.Dan saat matanya menangkap wajah Damian dengan jel
Last Updated : 2025-03-28 Read more